Merasa HP Bergetar Padahal Tidak Mungkin Anda Mengidap Ini

Merasa HP Bergetar
Sesering apa Enda memakai ponsel alias HP? Telepon genggam yg terdapat zaman kini memang luar biasa sophisticated. Segala sesuatu sanggup dikerjakan hanya dengan satu gadget, atau yg kini lebih dikenal dengan nama smartphone. Apalagi buat kawula belia, nir pegang HP sehari saja mungkin memproduksi serasa terdapat sesuatu yg kurang. Nah, bagi Enda yg terlalu tidak sporadis memakai smartphone, hati-hati dengan phantom pocket vibration syndrome.

Apa itu phantom pocket vibration syndrome?

Pernahkah Enda sendang menyimpan HP Enda dalam saku atau tas, kemudian Enda merasa bahwa HP Enda berbunyi atau bergetar pertanda terdapat notifikasi yg masuk, akan tetapi ketika Enda cek nyatanya nir terdapat telepon, pesan singkat, atmaupunau notifikasi sama sekali? Inilah yg dinamakan phantom pocket vibration syndrome.

Memang hal ini relatif sporadis terjadi, akan tetapi nisbi awam bagi orang yg sedang mengalami ketika-ketika dalam mana beliau sangat nir nyaman dengan korelasi sosialnya. Orang-orang yg memiliki kekhawatiran tinggi atau ketakutan yg tinggi terhadap korelasi sosial inilah yg lebih praktis mengalami sindrom ini. Sebaliknya, orang-orang yg cenderung mengutamakan hubungan sosial daripada memakai smartphone, lebih mini kemungkinannya mengalami sindrom ini. Telepon genggam atau HP mensugesti bagaimana Enda berinteraksi dengan global luar, & orang-orang yg terlalu poly memakai HP melampiaskan virtual mereka berinteraksi dengan global luar melalui telepon genggam.

Generasi yg lahir tahun 80-an & 90-an gelisah jika tidak sanggup mengecek HP

Dalam penelitian yg dilakukan sang Larry Rosen, Ph.D, professor psikologi dari California State University & koleganya, para peneliti mewawancarai peserta wacana seberapa tidak sporadis mereka mengecek telepon genggam & akun media umum mereka & apakah mereka merasa gelisah kalau mereka nir sanggup mengecek hal-hal tadi sesering umumnya. Para peserta ini berasal dari 4 generasi yg tidak selaras, yg diberi nama menjadi berikut: generasi Baby Boomers (lahir dalam tahun 1946-1964), generasi Generation X (lahir dalam tahun 1965-1979), generasi Net Generation (lahir dalam tahun 1980-an), & generasi iGeneration (lahir dalam tahun 1990-an).

Hasil dari penelitian ini menampakan bahwa kebanyak orang, khususnya 2 generasi yg paling belia, memang secara terjadwal selalu mengusut telepon genggam mereka. Bahkan 1/3 dari peserta dalam 2 generasi terakhir ini mengecek media sosialnya sebesar mereka mengecek panggilan masuk ke telepon mereka. Hasil penelitian jua menampakan bahwa 2 generasi termuda ini memiliki kemungkinan lebih tinggi merasa risi bila nir sanggup mengecek HP mereka dibandingkan dengan 2 generasi dalam atas mereka.

Sebagai tambahan, beberapa penelitian mengatakan bahwa orang-orang yg merasa risi nir sanggup mengecek HP mereka sanggup jadi mengalami beberapa gejala berikut, misalnya depresi, dysthymia, mania, antisocial personality disorder, narsisisme, compulsive personality disorder, & paranoid personality disorder.

Bagaimana lokasi HP mensugesti kita secara psikologis

Penelitian lain yg dilakukan melibatkan 163 mahasiswa yg dalam dalam sebuah ruangan yg sangat akbar. Separuh dari mereka (Grup 1) dibimbing masuk ke dalam ruangan lain & diminta buat meletakkan seluruh, kitab, HP, & barang apapun yg mereka bawa, dalam laci meja dalam hadapan mereka. Sedangkan mahasiswa yg lainnya (Grup 2) menyimpan kitab, handphone, & barang-barang milik mereka dalam kawasan lain yg nir dengan-sama dengan mereka. Semua mahasiswa tadi diminta buat nir melakukan apapun selain menunggu instruksi lebih lanjut. Setiap 20 menit dalam 1 jam, setiap peserta menyelesaikan tes yg diberi nama State-Trait Anxiety Scale.

Hasil dari penelitian menampakan bahwa peserta kelompok 1 hanya merasa risi dalam 20 menit pertama, selanjutnya taraf kekhawatiran mereka menurun ditimbulkan mereka mengetahui HP mereka permanen terdapat dalam dekat-dekat mereka. Akan akan tetapi, output dari tes peserta dalam kelompok 2 menampakan bahwa taraf kekhawatiran mereka terus semakin tinggi selama satu jam tadi.

Yang paling menecengangkan dari output penelitian yg terakhir artinya bagaimana cahaya HP saja sanggup mensugesti Enda. Para peserta yg sungguh penggila HP dalam penelitian ini menampakan taraf kekhawatiran mereka semakin tinggi pesat bahkan hanya karena mereka nir sanggup melihat cahaya HP mereka.

Kenapa kita merasa HP bergetar atau berbunyi meski sebenarnya nir?

Terlalu tidak sporadis memakai barang-barang elektronik, khususnya yg berafiliasi dengan komunikasi, menjadikan pengiriman frekuwensi yg keliru kepada neuron yg berada dalam lebih kurang kantung baju, kantung celana, & bagian tubuh lain yg biasa berdekatan & melekat dengan HP. Ini memproduksi neuron tadi galau membedakan apakah itu betul getaran handphone atau frekuwensi lain. Berdasarkan penelitian ini, sanggup disimpulkan bahwa hal ini terjadi dimulai dari perasaan risi output nir sanggup mengecek barang-barang elektronik mereka.

Professor Rosen menyimpulkan bahwa konduite Enda sanggup mensugesti frekuwensi-frekuwensi neuron yg akan dikirimkan ke otak. Tubuh Enda selalu menunggu atau mengantisipasi poly sekali jenis korelasi teknologi, yg umumnya memang tiba dari smartphone. Dengan antisipasi kekhawatiran akan suara HP dari otak Enda ini, bila Enda menerima atau melakukan apapun yg sanggup membangunkan saraf Enda, contohnya kalau celana panjang Enda terlalu ketat hingga menggesek kaki Enda, neuron Enda sanggup jadi selalu menerjemahkan reaksi neuron itu artinya output telepon Enda bergetar, padahal sebenarnya otak Enda keliru mengartikan apa penyebabnya output kekhawatiran dalam otak Enda.

Langkah-langkah yg sanggup dilakukan buat mencegah phantom pocket vibration syndrome

Dengan klarifikasi dalam atas wacana bagaimana buruknya imbas smartphone ke kesehatan psikologis Enda bila terlalu tidak sporadis menggunakannya, mulailah ambil langkah buat menunda diri nir selalu memakai smartphone. Berikut artinya langkah-langkah yg sanggup Enda lakukan buat mengistirahatkan otak Enda dari kekhawatiran akan HP ini:

Ambil waktu buat berjalan-jalan dalam alam, atau seaedar keluar berjalan-jalan dalam luar
Olahraga
Mendegar musik
Bernyanyi
Mempelajari bahasa-bahasa asing
Membaca kitab lawak
Berinteraksi dengan orang lain secara pribadi, bukan melalui telepon

Lakukan hal-hal dalam atas selama 10 menit setiap 90 menit hingga 120 menit sekali. 10 menit jauh dari segala jenis barang-barang elektronik sanggup menurunkan taraf kekhawatiran Enda. Cara lain artinya menjadwalkan kapan Enda boleh mengusut barang-barang elektronik Enda yg digunakan buat berkomunikasi, contohnya setiap 15 menit sekali, kemudian jangan sentuh-sentuh indera tadi dalam jangka waktu 15 menit itu. Kecuali kalau memang Enda dalam keadaan yg sangat-sangat darurat & memerlukan komunikasi dengan telepon, aktifkan saja notifikasi dengan orang-orang yg bersangkutan, & selebihnya matikan notifikasi dalam handphone Enda.

BACA JUGA:

Apakah Seseorang Benar-betul Bisa Kecanduan Gadget?
Benarkah Sering Selfie Sebabkan Penuaan Dini Pada Kulit?
10 Aplikasi Terbaik dalam iOS & Android Untuk Membantu Hidup Sehat
loading...

0 komentar untuk Merasa HP Bergetar Padahal Tidak Mungkin Anda Mengidap Ini