Energi serta fokus
Menurut Womens and Childrens Health Network, kuliner memiliki imbas yg signifikan pada kebiasaan belajar anak-anak. Junk food serta kuliner berkadar gula tinggi menguras taraf tenaga serta kemampuan untuk berkonsentrasi untuk waktu yg lama. Energi serta fokus krusial bagi anak-anak usia sekolah. Anak-anak membentuk dasar untuk kebiasaan seumur hayati mereka pada masa tumbuh kembangnya, sehingga junk food sangat berbahaya untuk perkembangan mereka.
Aktivitas fisik pula krusial bagi anak-anak pada segala usia serta junk food tidak memberikan nutrisi yg diperlukan anak-anak untuk tenaga yg relatif dalam kegiatan fisik mereka. Kurangnya kegiatan fisik berbahaya bagi kesehatan fisik serta mental, selain mampu mengganggu anak dari perkembangan kehidupan sosialnya.
Risiko obesitas
Sebuah studi yg diterbitkan dalam Pediatrics pada tahun 2004 menemukan bahwa konsumsi kuliner cepat saji pada anak dikaitkan beserta penyebab obesitas. Menurut penelitian ini, anak-anak yg makan kuliner cepat saji lebih banyak mengonsumsi jumlah kalori, lemak, karbohidrat serta gula tambahan dalam satu kali makan kuliner cepat saji. Mereka pula mungkin kekurangan mengonsumsi serat, susu, butir-buahan, serta sayuran dibandingkan anak-anak lainnya yg tidak makan kuliner cepat saji. Anak-anak yg mengonsumsi lebih banyak kuliner yg bikin gemuk saat makan kuliner cepat saji pula pada biasanya cenderung untuk makan lebih banyak kuliner yg tidak sehat lainnya.
Menurut pernyataan yg dimuntahkan oleh jurnal Nature Neuroscience pada tahun 2010, kuliner tinggi kalori mampu menjadi adiktif, menyebabkan anak-anak yg terkadang makan kuliner cepat saji untuk mengalami perkara makan pada lalu hari. Faktor-faktor ini menyebabkan anak-anak yg secara teratur makan kuliner cepat saji mengalami peningkatan risiko untuk obesitas.
Penyakit kronis
Menurut Prevention Institute, sejumlah pakar membuktikan bahwa junk food memiliki andil yg sangat akbar dalam kenaikan taraf diabetes, tekanan darah tinggi, serta stroke. Peningkatan taraf penyakit kronis paling memengaruhi anak-anak yg secara teratur mengonsumsi junk food. The Centers for Disease Control and Prevention (US CDC) memprediksi jika kesamaan ini terus berlanjut, satu dari tiga orang dewasa AS akan memiliki diabetes pada tahun 2050. Diabetes mampu menyebabkan kecacatan serta kematian dini.
The Center for Food Safety mencatat bahwa pada tahun 2012, anak-anak AS yg menderita obesitas pula lebih mungkin untuk mengalami kolesterol tinggi serta penyakit jantung pada lalu hari. Menurut Womens and Childrens Health Network, perubahan mampu terjadi dalam tubuh anak-anak bahkan ketika mereka masih belia pada mana perubahan ini berkaitan beserta penyakit pada usia yg lebih tua.
Kepercayaan diri serta depresi
Kepercayaan diri sangat krusial untuk pertumbuhan anak-anak, serta secara teratur mengonsumsi junk food berdampak negatif terhadap ke 2 hal tersebut. Menurut majalah Kids Health Club, junk food mampu merugikan perkembangan fisik anak, termasuk meningkatnya berat badan yg tidak sehat, yg mampu mengakibatkan perkara agama diri. Kepercayaan diri yg rendah mampu menyebabkan perkara seperti depresi.
Ahli gizi pada MayoClinic.com pula melaporkan makan junk food berpotensi menyebabkan depresi. Menurut jurnal American Family Physician, depresi (yg mampu sangat berbahaya bagi anak-anak) memiliki implikasi negatif pada pertumbuhan serta perkembangan anak, aktivitasnya pada sekolah serta interaksi sosial, serta puncaknya mampu menyebabkan bunuh diri.
BACA JUGA:
lima cara supaya anak tidak tak jarang makan junk food
10 kuliner terbaik untuk anak
Tips memasukkan butir serta sayur dalam kuliner anak Enda
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Bagaimana Junk Food Mempengaruhi Anak Anda