Yang Bisa Terjadi Pada Bayi Setelah Beralih dari ASI ke Susu Formula

Yang Bisa Terjadi Pada Bayi Setelah Beralih dari ASI ke Susu Formula
Terkadang, peralihan berasal ASI ke susu formula diperlukan oleh bayi & juga ibu. Beberapa hal mampu sebagai pertimbangan dalam memutuskan hal ini, terutama andai kata bayi sudah berusia lebih berasal 6 bulan. Namun, tetap saja susu formula tidak dapat menggantikan kebaikan ASI. Peralihan berasal ASI ke susu formula pun terkadang tidak berjalan dengan mulus, terdapat banyak sekali perubahan yang memengaruhi bayi.

Apakah memberikan susu formula baik untuk bayi yang sebelumnya menyusu ASI?

Berbagai hal mampu mendasari keputusan ibu untuk beralih berasal ASI ke susu formula. Ibu mampu betul-betul beralih ke susu formula saja atau mengombinasikan susu formula dengan ASI. Tambahan susu formula pada asupan sehari-hari bayi mampu dikarenakan oleh ibu yang kembali bekerja.

Ibu yang bekerja kadang merasa repot andai kata harus memompa ASI-nya secara teratur, sehingga mereka memilih untuk memberikan susu formula untuk bayinya andai kata ia sedang bekerja. Hal lainnya yang sebagai alasan ibu artinya karena ibu merasa ia tidak cukup menyediakan ASI untuk bayinya, sehingga bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup untuk berkembang dengan baik.

Beberapa hal mungkin juga mampu sebagai tanda bahwa bayi membutuhkan asupan tambahan berasal susu formula, selain berasal ASI. Seperti:

Bayi mengalami kehilangan berat badan lebih berasal normal. Bayi kehilangan berat badan hingga 10% berasal berat lahir mereka selama lima hari pertama kehidupan. Selama lima hari pertama, mungkin bayi mengalami kenaikan berat badan lebih kurang 28 gram per hari, kemudian pada 2 minggu pertama bayi kembali ke berat badan lahirnya.
Payudara Anda tidak merasa ringan atau kosong setelah menyusui. Ini mampu sebagai tanda bahwa bayi tidak cukup banyak mendapatkan ASI.
Bayi yang berusia lebih berasal 5 hari hanya buang air mungil kurang berasal 6 kali per hari. Bayi juga rewel & terlihat lesu sepanjang hari.

Namun, apapun alasannya, ASI tentu lebih baik daripada susu formula untuk bayi, terutama bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan. Perlu diingat bahwa semakin lama Anda memberikan ASI untuk bayi maka semakin baik, walaupun Anda hanya memberikan ASI sebanyak satu atau dua kali dalam sehari. Jadi, andai kata Anda ingin memberikan susu formula pada bayi karena alasan tertentu, sebaiknya Anda tetap mengombinasikannya dengan ASI.

Apa yang dapat terjadi pada bayi setelah ia beralih berasal ASI ke susu formula?

Pada awal-awal bulan setelah bayi lahir, sebagian akbar ibu niscaya berusaha untuk memberikan ASI pada bayinya. Namun, lama-kelamaan dengan banyak sekali pertimbangan atau pada bayi yang sudah berusia lebih berasal 6 bulan, ibu kemudian memutuskan untuk beralih berasal ASI ke susu formula. Susu formula dirasa dapat memudahkan ibu, terlebih lagi bagi ibu yang bekerja. Namun, di balik kemudahannya itu, tentunya susu formula tidak dapat menggantikan manfaat berasal ASI.

1. Memengaruhi frekuensi menyusu bayi

Memberikan susu formula pada bayi dapat memengaruhi frekuensi menyusu mereka. Susu formula yang diperkenalkan lebih cepat lama-kelamaan mampu saja menggantikan ASI. Jika ibu lebih seringkali memberikan susu formula pada bayi, maka bayi akan lebih memilih susu formula dibandingkan dengan ASI. Hal ini mampu dilihat berasal frekuensi menyusu bayi di payudara ibu yang mulai menurun, yang juga dapat menyebabkan produksi ASI sebagai lebih sedikit.

Oleh karena itu, krusial bagi Anda untuk memperhatikan jumlah & jadwal hadiahsusu formula pada bayi yang masih menyusu ASI. Anda mampu mulai dengan memberikan bayi susu formula sebanyak satu atau dua kali dalam satu hari. Dengan begitu, bayi tetap masih menyusu ASI & juga mampu diberi susu formula. ASI masih dibutuhkan bayi untuk memberikannya antibodi yang dapat melindungi bayi berasal banyak sekali penyakit infeksi.

2. Bayi kenyang lebih lama

Bayi yang beralih ke susu formula umumnya akan merasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan bayi yang masih diberi ASI. Hal ini terjadi karena susu formula lebih lama diserap oleh tubuh bayi dibandingkan ASI. Sehingga, perubahan berasal ASI ke susu formula mampu menyebabkan asupan susu bayi lebih sedikit.

3. Perubahan pada feses bayi

Bayi ASI yang sudah diberi susu formula juga mengalami perubahan dalam hal buang air besarnya. Feses bayi akan mengalami perubahan dalam hal warna yang sebagai agak kecoklatan & perubahan bau yang lebih kuat. Bayi juga mampu lebih seringkali buang air akbar setelah diberi susu formula.

Jika Anda menemukan darah di feses bayi atau bayi muntah, ini sebagai tanda bahwa bayi tidak mampu menerima susu formula dengan baik. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter anak Anda.
loading...

0 komentar untuk Yang Bisa Terjadi Pada Bayi Setelah Beralih dari ASI ke Susu Formula