Mungkin beberapa ibu beranggapan bahwa semua botol susu & dot sama saja untuk bayi, tak ada bedanya. Eits akan tetapi jangan salah, terdapat beberapa tipe botol susu & dot untuk diubahsuaikan dengan kebutuhan bayi Anda. Tidak hanya itu, Anda perlu berhati-hati dalam menentukan botol susu & dot. Pilihlah botol susu & dot dengan bahan penghasil yang aman untuk bayi Anda, jangan hingga malah menyebabkan reaksi kimia ketika air panas dituangkan ke dalam botol.
Bagaimana cara menentukan botol susu yang aman?
Banyak botol susu & dot dengan aneka macam model & merek yang dijual di Indonesia. Botol susu & dot tersebut didesain sedemikian rupa untuk memudahkan bayi dalam menyusu dengan botol. Jadi, Anda tak mampu sumber-asalan menentukan botol susu & dot untuk bayi Anda, pilihlah yang aman & berdasarkan dengan kebutuhan bayi Anda. Berikut ini tipsnya.
1. Pilih bahan botol susu yang aman
Ada aneka macam macam botol susu yang terbuat dari aneka macam macam bahan yang berbeda. Botol susu umumnya terbuat dari bahan kaca, silikon, plastik, & stainless steel. Namun, kebanyakan yang dijual artinya botol susu dengan bahan plastik. Bahan plastik mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan bahan lainnya. Beratnya yang lebih ringan dari bahan lainnya membuat botol susu berbahan plastik lebih nyaman & berdasarkan dipakai untuk bayi. Selain itu, botol susu dari plastik juga lebih murah & praktis ditemukan daripada bahan lainnya.
Namun, banyak orang yang risi dengan kandungan bahan kimia dalam plastik. Ya, memang ada bahan plastik yang aman & tak aman dipakai menjadi wadah makanan atau minuman. Untuk itu, dalam menentukan botol susu, usahakan pilihlah yang mengandung label BPA-free. Badan pengawas makanan & obat-obatan Amerika Serikat atau biasa dikenal menjadi dengan Food and Drug Administration (FDA) telah melarang BPA (bisphenol A) dalam pembuatan semua botol bayi pada tahun 2012.
Selain menentukan botol susu dengan BPA-free, juga usahakan pilih botol susu yang terbuat dari plastik dengan nomor 2 atau 5. Hindari menentukan botol susu dengan plastik nomor 7 atau memiliki keterangan PC (polycarbonate) sebab banyak mengandung BPA. Juga, pilihlah botol susu plastik yang terlihat agak buram. Biasanya botol ini terbuat dari polietilen atau polipropilen & tak mengandung BPA.
Sebaiknya juga jangan merebus botol bayi Anda sebab panas mampu menyebabkan BPA dari plastik terurai & mampu bercampur dengan susu bayi Anda. Walaupun, botol susu bayi Anda diklaim tak mengandung BPA, usahakan tetap lakukan hal ini menjadi upaya pencegahan. Mencuci botol susu sebelum & setelah dipakai dengan menggunakan air hangat, sabun, & sikat khusus botol sudah agak membuat botol susu bayi Anda steril dari bakteri & kuman yang menempel.
2. Pilih bentuk botol susu yang berdasarkan
Terdapat aneka macam bentuk botol susu yang dijual. Ada yang berbentuk lebih tinggi, lebih pendek, serta ada juga yang lurus & melengkung. Ini tergantung dari kesukaan Anda & bayi. Pilihlah botol susu dengan bentuk yang memudahkan bayi untuk memegangnya.
Pilihlah juga ukuran botol susu berdasarkan dengan kebutuhan menyusu bayi Anda. Biasanya bayi dengan usia yang masih kecil membutuhkan lebih sedikit susu dibandingkan dengan bayi yang sudah lebih akbar. Pilihlah botol susu dengan ukuran 50 mililiter untuk bayi Anda yang masih kecil & tingkatkan ukuran botol susu ke ukuran yang lebih akbar (120 mililiter atau lebih dari 200 mililiter) untuk bayi Anda yang sudah mulai akbar.
Bagaimana cara menentukan dot bayi?
Sama mirip botol susu, dot bayi juga tak sumber-asalan untuk dipilih. Terdapat aneka macam jenis & bentuk dot bayi & mampu diubahsuaikan dengan kebutuhan bayi Anda.
1. Pilih bahan dot
Dot bayi umumnya terbuat dari lateks atau silikon. Dot dari bahan lateks umumnya lebih lembut & fleksibel, tetapi penggunaannya tak mampu bertahan lama. Dalam beberapa kasus, bayi mampu mempunyai alergi terhadap bahan lateks. Sedangkan, dot dari bahan silikon lebih kuat & lebih tahan lama.
2. Pilih bentuk dot
Biasanya dot bayi berbentuk mirip lonceng atau kubah. Ada pula dot ortodontik yang didesain menyesuaikan dengan langit-langit & gusi bayi Anda. Dot ini memiliki ujung bola yang lebih datar & bertumpu pada lidah bayi. Dot dengan ujung datar atau lebar lebih mirip mirip puting payudara ibu, sehingga bayi lebih nyaman. Anda mampu menentukan dot dengan bentuk ini saat masa peralihan dari menyusui ke susu botol.
3. Pilih ukuran & sirkulasi dot
Selain bentuknya, hal lain yang harus diperhatikan saat menentukan dot bayi artinya ukuran & alirannya. Terdapat dot yang memiliki sirkulasi lebih lambat & lebih cepat. Bayi prematur atau bayi baru lahir membutuhkan ukuran dot terkecil dengan sirkulasi yang lebih lambat. Sedangkan, bayi yang sudah lebih akbar membutuhkan ukuran dot yang lebih akbar dengan sirkulasi yang lebih cepat. Biasanya pada bks dot terdapat keterangan ukuran dot dengan dengan usia bayi yang disarankan.
Bika ukuran dot dengan usia bayi Anda tak berdasarkan, hal ini bukanlah suatu duduk perkara. Beberapa bayi mungkin lebih cepat untuk mengisap dotnya dibandingkan yang lain pada usia yang sama. Yang terpenting artinya bayi Anda tak tersedak, tak memuntahkan susunya, & nyaman saat menyusui dengan botol.
Kapan harus mengganti dot bayi?
Bika lubang dot sudah terlalu akbar, artinya dot bayi harus diganti. Anda mampu memerhatikan apakah susu terus menetes keluar saat bayi menyusu. Selain itu, Anda juga mampu memeriksa apakah dot bayi sudah mulai berubah warna, menipis, atau sudah mulai lama. Bika tanda-tanda ini Anda temui, Anda harus mengganti dot bayi dengan yang baru.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Tips Memilih Botol Susu dan Dot yang Baik untuk Bayi