Pertolongan Pertama Ketika Si Kecil Diare

Pertolongan Pertama Ketika Si Kecil Diare
Diare ialah gangguan pencernaan yang ditandai bersama perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai cair, dan bertambahnya frekuensi buang air akbar yang lebih menurut biasanya, yaitu tiga kali atau lebih dalam sehari.

Meskipun diare merupakan persoalan kesehatan yang tidak jarang dijumpai terutama pada anak-anak, namun penyakit ini masih menjadi salah satu persoalan kesehatan pada Indonesia. Di mayapada, diare menyebabkan 1,5 juta kematian setiap tahunnya, terutama pada anak-anak.

Gejala dan penyebab anak diare

Selain perubahan konsistensi tinja dan frekuensi buang air akbar, diare juga mampu disertai gejala lain misalnya demam, mual, muntah, nafsu makan menurun dan kehilangan cairan tubuh . Penyebab diare tergantung pada lamanya diare tersebut berlangsung, apakah kurang menurut 2 minggu (diare akut) atau lebih menurut 2 minggu (diare kronis).

Kemungkinan penyebab diare akut pada anak ialah:

Infeksi saluran pencernaan. Virus ialah penyebab paling awam diare pada anak, tetapi juga mampu disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit.
Keracunan kuliner
Penggunaan antibiotik
Alergi kuliner

Diare kronis biasanya disebabkan oleh:

Faktor kuliner, misalnya intoleransi kuliner
Infeksi parasit
Inflammatory bowel disease (penyakit iritasi usus)

Yang harus dilakukan saat anak diare

Sebagian akbar kasus pada anak-anak yang mengalami diare akut disebabkan oleh virus. Apa yang mampu dilakukan menjadi pertolongan pertama ketika anak diare?

Tidak perlu panik dan tidak perlu tergesa-gesa membawanya ke rumah sakit. Pengobatan difokuskan pada rehidrasi bersama memberi cairan dan elektrolit untuk mencegah terjadinya kehilangan cairan tubuh .

Tetap berikan minum dan makan

Jika anak masih menyusui, maka terus berikan ASI padanya. ASI harus diberikan lebih tidak jarang menurut biasanya untuk mengganti cairan yang hilang ketika anak diare. Jila anak telah tidak lagi menyusui, berikan asupan bernutrisi untuknya.

Air ialah pengganti cairan yang baik, tetapi tidak mengandung garam dan elektrolit, menjadi akibatnya memberikan cairan berupa air saja tidak relatif. Anda mampu membantu menjaga kadar elektrolit dalam tubuh anak yang sedang diare bersama memberikan kuliner bernutrisi berupa sup untuk sodium dan jus untuk kalium.

Larutan gula garam

Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang hasil diare, Anda juga mampu memberikan larutan gula dan garam yang gampang didesain pada rumah. Caranya, larutkan satu liter air bersama enam sdt gula yang dicampur bersama setengah sdt garam. Anda juga bisa memberikan larutan oralit yang siap pakai yang sangat gampang untuk dihasilkan. Berikan larutan ini setiap kali anak buang air akbar.

Jila anak Anda diare disertai muntah, awali pemberian asupan cairan secara sedikit demi sedikit yaitu satu sdt (5 mililiter) selama lima menit, kemudian Anda bisa menaikkan jumlahnya perlahan-lahan. Setelah itu bila anak sungguh tidak lagi muntah, jumlah cairan tidak perlu dibatasi.

Dengan kesabaran dan dorongan, sebagian akbar anak mendapatkan cairan yang relatif tanpa perlu cairan melalui infus. Namun, anak-anak yang mengalami diare disertai kehilangan cairan tubuh  berat kemungkinan memerlukan cairan melalui infus.

Mengenali gejala kehilangan cairan tubuh  yang berbahaya pada anak

Dehidrasi merupakan salah satu komplikasi yang mampu terjadi hasil diare. Jika tidak ditangani segera, mampu menimbulkan kehilangan cairan tubuh  berat yang sangat membahayakan. Hal tersebut mampu menimbulkan kejang, kerusakan otak, bahkan kematian. Kenali pertanda-pertanda kehilangan cairan tubuh  pada anak dan segera larikan anak Anda ke rumah sakit bila terdapat gejala:

Mulut kering
Buang air kecil sedikit atau urine berwarna kuning gelap
Sedikit atau tidak ada air mata saat anak menangis
Lemas
Kulit kering dan ujung-ujung jari teraba dingin
loading...

0 komentar untuk Pertolongan Pertama Ketika Si Kecil Diare