Perkembangan Bayi di Usia 35 Minggu

Perkembangan Bayi di Usia 35 Minggu
Perkembangan Bayi Usia 35 Minggu

Bagaimana seharusnya perkembangan bayi di minggu 35?

Penglihatan bayi, sebelumnya maksimal 20/40, sekarang hampir sama seperti orang dewasa dalam hal kejelasan dan persepsi kedalaman. Walaupun penglihatan jarak dekat masih terbaik, penglihatan jarak jauh bayi sudah cukup bagus buat mengenal orang dan benda di dalam ruangan. Bayi bisa melihat mainan di sisi lain ruangan dan mencoba merangkak ke benda itu. Mata bayi mungkin juga hampir mencapai warna terakhir, walaupun Anda mungkin melihat perubahan yang samar nantinya. Di minggu ketiga bulan ke-9, anak biasanya sudah mampu:

Memiliki penglihatan hampir menyerupai orang dewasa
Merayap atau merangkak
Berdiri dari posisi duduk
Mengambil benda kecil dengan jempol dan bagian jari lainnya (jauhkan dari jangkauan anak);
Berkata mama atau dada tanpa henti.

Ada saatnya di mana bayi takut terhadap benda yang belum dia mengerti. Bahkan benda yang sebelumnya tidak mengganggunya, seperti suara bel pintu atau ketel yang bersiul, mungkin menakutinya. Saat ini terjadi, hal terpenting adalah menghibur dan menenangkannya. Beri memahami bahwa Anda ada di sisinya dan dia akan baik-baik saja. Pelukan Anda mungkin yang dia butuhkan.

Kesehatan Bayi Usia 35 Minggu

Apa yang perlu aku diskusikan dengan dokter di minggu 35?

Kebanyakan dokter tidak melakukan pemeriksaan umum bulan ini. Ini mungkin tidak masalah, karena sebagian besar anak pada usia ini tidak suka kembali ke dokter. Hubungi dokter bila ada masalah yang tidak bisa ditunggu sampai kunjungan berikutnya.

Merawat bayi usia 35 minggu

Ada beberapa hal yang Anda ketahui:

Batuk

Bahkan bayi yang sehat sekalipun dapat batuk setiap hari, dan batuk sebenarnya dapat membantu bayi bernapas lebih baik dengan membersihkan kotoran dari dalam saluran napas. Batuk acapkali muncul setelah gejala virus lainnya telah lewat, akan namun tidak semuanya mirip satu sama lain. Contoh:

Jika bayi mengeluarkan suara saat bernapas, atau terengah-engah, dia mungkin mengalami bronkiolitis, yang disebabkan Respiratory syncytial virus (RSV).
Jika batuknya dalam dan terdengar seperti gonggongan, dia mungkin terkena croup (infeksi virus yang mempengaruhi saluran udara bagian atas).
Jika bayi tampak terkena flu jangka panjang dan batuk kronis di malam hari, dia mungkin terkena alergi atau sinusitis.
Jika batuk mendadak dan sulit hilang tanpa gejala flu lainnya, berarti bayi tmenghirup partikel asing.
Jika batuk sulit hilang disertai dengan sulit bernapas, demam, dan menggigil, dia mungkin mengalami pneumonia.
Jika bayi batuk tidak berhenti selama 20-30 detik, dan di antaranya terdapat suara teriakan seperti burung saat mencoba mengambil napas dalam-dalam, kemungkinan batuk rejan (pertusis).
Jika bayi terus batuk mengeluarkan lendir kental yang menyebabkan kesulitan bernapas, dia mungkin terkena cystic fibrosis.

Jangan berikan obat batuk tanpa resep, decongestant, atau antihistamin tanpa persetujuan dokter anak sebelumnya. Anda bisa melakukan hal-hal berikut:

Pertama-tama, coba buang lendir dengan memberikan bayi minum lebih banyak dan menggunakan alat penguap (vaporizer) di kamarnya pada malam hari.
Menggendong bayi di kamar mandi yang beruap bisa menenangkan dan membantunya bernapas lebih baik.
Jika mencurigai adanya alergen di dalam ruangan yang menyebabkan batuk kronis, singkirkan boneka hewan dan benda berbulu, jaga kamar bebas dari debu, dan taruh hewan peliharaan keluar dari kamarnya.
Pastikan bayi tidak terpapar asap rokok di dalam rumah atau mobil.

Jika batuk mencegah bayi makan atau tidur dengan baik, beri perhatian ekstra. Hubungi dokter secepatnya bila bayi:

Batuk darah, sulit bernapas, atau gejala lain macam demam, detak jantung meningkat, lesu, atau muntah.
Hubungi juga bila bayi menelan atau menghirup benda akan namun sepertinya baik-baik saja.
Bila bayi tidak bisa bernapas atau pingsan, mulailah CPR dan minta seseorang menghubungi 118 segera.
Karena alergi, zat asing, atau asma dapat menyebabkan batuk kronis, hubungi dokter jika batuk berlangsung lebih dari seminggu.

Merangkak

Bayi hanya ingin memahami dan ingin bergerak ke tempat lain. Dia tidak terlalu peduli bagaimana caranya. Namun Anda juga perlu memberi perhatian. Selama bayi mencoba bergerak sendiri, tidak masalah bagaimana caranya merangkak. Anda hanya perlu cemas bila bayi tampak tidak bisa menyeimbangkan kedua sisi tubuhnya, dengan celoteh lain, tidak bisa menggerakkan lengan dan kaki secara bersamaan. Ini bisa jadi pertanda stigma motorik, yang bisa diatasi dengan perawatan dini.

Yang Harus Diperhatikan

Apa yang perlu diwaspadai saat usia bayi 35 minggu?

Di bawah ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan:

Cara membacakan cerita buat bayi

Membaca vital buat membantu perkembangan bayi pada usia dini. Sekalipun dia tidak mengerti buku, dia akan tertarik dan menjadi ingin memahami. Ini adalah cara bagus buat mendukung perkembangannya. Tips buat memulainya:

Bacakan buku keras-keras buat bayi
Mulai membacakan sekumpulan buku cerita bayi
Belajar membaca dengan ekspresi dramatis yang diucapkan perlahan-lahan
Libatkan bayi dalam memilih buku

Tips ini akan membantu bayi menjadi lebih terkesan dan senang setiap waktunya membacakan cerita. Anda pun akan terkagum-kagum!

Seperti apa pertumbuhan bayi pada minggu ke-36?
loading...

0 komentar untuk Perkembangan Bayi di Usia 35 Minggu