Setelah diteliti, ternyata suku Kuna bisa mengonsumsi hingga lima gelas minuman cokelat per harinya.
Ada apa dalam dalam cokelat?
Cokelat yang dipergunakan suku Kuna lebih kaya akan senyawa flavanol. Selain itu cokelat tadi jua menstimulasi tubuh menghasilkan suatu senyawa yang dianggap nitrat oksida. Berbentuk gas, senyawa ini biasa ditemukan dalam asap rokok. Meskipun begitu, nitrat oksida yang didapatkan dari cokelat memiliki potensi menjadi pengobatan untuk tekanan darah tinggi, arteri yang tersumbat, gagal jantung kongestif, stroke, dementia, hingga hipotensi. Pernyataan ini disampaikan sang Thomas Michel, profesor dalam bidang medicine Harvard Medical School, mirip dikutip dari Harvard Gazette.
Manfaat cokelat dari Hollenberg, berada dalam flavanolnya. Flavanol dalam cokelat ini mengaktifkan gen dalam tubuh untuk menghasilkan nitrit oksida. Nitrit oksida bekerja memakai cara merelaksasi pembuluh darah menjadi akibatnya menaikkan sirkulasi darah bareng oksigen ke organ-organ tubuh. Selain nitrit oksida, kandungan antioksidan dalam cokelat jua bisa membantu menurunkan risiko penyakit. Antioksidan membantu tubuh menangkal dampak buruk dari radikal bebas yang bisa mengakibatkan kerusakan dalam sel-sel tubuh.
Hollenberg kemudian melakukan eksperimen terkait dampak cokelat dalam peredaran darah. Mereka yang berusia lebih dari 50 tahun diminta untuk mengonsumsi minuman cokelat yang kaya akan flavanol. Ternyata sirkulasi darah mereka menjadi lebih lancar. Begitu jua waktu eksperimen tadi dilakukan terhadap orang yang berusia lebih belia. Flavanol memberi dampak yang lebih kurang sama. Hasil dari eksperimen ini menyampaikan virtual untuk pengobatan penyakit yang berafiliasi memakai penurunan kemampuan kognitif dalam usia lanjut. Dengan melancarkan sirkulasi darah ke bagian otak, dibutuhkan pencegahan penyakit dementia bisa dilakukan.
Lalu bagaimana memakai lemak yang masih timbul dalam cokelat? Lemak dalam cokelat berasal dari cocoa butter yang terdiri dari asam oleat (termasuk dalam jenis lemak nir jenuh) dan stearat & asam palmitat yang termasuk dalam lemak jenuh. Lemak jenuh ini hanya berjumlah 1/3 dari holistik lemak yang timbul dalam cokelat. Namun, apabila dikonsumsi terlalu poly manfaat cokelat bagi kesehatan bisa berkurang & justru mengakibatkan penyakit.
Apakah seluruh jenis cokelat baik bagi kesehatan?
Sebelum Enda terburu-buru memborong cokelat dalam pasar swalayan, Enda wajib mengetahui jenis cokelat mirip apa yang bisa menyampaikan manfaat bagi kesehatan. Yang dimaksud memakai minuman cokelat yang dikonsumsi sang suku Kuna adalah cokelat murni yang berasal dari pohon kakao. Suku Kuna menanam & kemudian memproses cokelat mereka sendiri.
Tidak seluruh produk cokelat mengandung kadar flavanol yang tinggi. Cokelat atau kakao yang alami memiliki rasa yang bertenaga alasannya kandungan flavanolnya. Saat kakao diproses menjadi produk olahannya, beberapa perlakuan (mirip fermentasi, pemanggangan, & seterusnya) mengakibatkan kadar flavanol menurun. Semakin poly tahapan & proses yang dilewati, maka semakin poly jua flavanol yang hilang. Selain itu cokelat yang dijual komersil umumnya telah melalui poly proses baik penambahan pemanis, susu, penstabil, lemak, & lain-lain. Ini membuahkan cokelat nir lagi murni & kadar flavanolnya jauh berkurang apabila dibandingkan memakai cokelat yang dikonsumsi sang suku Kuna.
Cokelat yang kurang sehat
Untuk mendapatkan manfaat cokelat, pilihlah jenis dark chocolate. Tipe cokelat ini umumnya memiliki rasa yang sedikit getir, alasannya kandungan kakaonya yang masih poly. Hindari jenis cokelat yang berlabel milk chocolate, cita rasanya lebih anggun alasannya tambahan susu & gula.
Jenis cokelat putih atau white chocolate jua usahakan dihindari alasannya didesain dari cocoa butter, gula, & susu menjadi akibatnya tinggi memakai lemak jenuh.
Aika membeli cokelat serbuk, pilihlah jenis cokelat yang nir melalui suatu proses yang dianggap dutch proses. Pada proses ini, kakao akan dicampur memakai larutan potasium karbonat untuk menetralisir sifat asam dari kakao. Bubuk cokelat yang melewati dutch proses umumnya memiliki rona yang lebih gelap apabila dibandingkan memakai serbuk cokelat alami.
BACA JUGA:
8 Makanan Sehat Yang Sebaiknya Dihindari
8 Manfaat Madu Manuka
7 Makanan yang Mengandung Probiotik, Bakteri Baik untuk Kesehatan
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Cokelat Seperti Apa yang Paling Sehat untuk Tubuh Kita