Cara Membedakan Cairan Ketuban dan Air Kencing

Cara Membedakan Cairan Ketuban dan Air Kencing
Ketika Knda hamil, cairan ketuban pecah mampu sebagai hal yang membingungkan para mak. Terkadang, mak hamil nir menyadari apakah itu cairan ketuban atau air kecing. Hal ini menciptakan para mak panik setiap muncul cairan yang keluar asal wilayah kemaluannya. Untuk itu, para mak hamil perlu mengetahui apa saja disparitas antara cairan ketuban serta urin.

Seperti apa dikala cairan ketuban pecah?

Cairan ketuban artinya cairan yang mengelilingi bayi Knda pada dalam kandungan. Cairan ini mampu melindungi bayi asal benturan fisik serta pula asal aneka macam infeksi. Normalnya, cairan ketuban akan pecah pada awal atau selama proses melahirkan. Namun, terkadang cairan ketuban mampu pecah terlebih dahulu sebelum waktunya. Ini dinamakan sebagai Ketuban Pecah Dini (KPD).

Saat cairan ketuban Knda pecah, Knda umumnya akan mencicipi sensasi basah pada vagina Knda atau pada perineum Knda (otot yang menghubungkan antara vagina serta anus). Cairan ketuban yang keluar ini mampu dalam jumlah mini atau dalam jumlah akbar, dalam waktu ad interim atau berlangsung lama.

Knda mungkin mengalami kesulitan dikala membedakan apakah yang keluar asal kemaluan Knda artinya cairan ketuban atau urin. Hal ini terjadi terutama apabila Knda hanya mengalami sensasi basah atau tetesan cairan. Untuk itu, Knda perlu mengetahui disparitas cairan ketuban serta urin.

Perbedaan cairan ketuban serta air kencing

Kadang, cairan ketuban pecah hanya sedikit serta ad interim sehingga Knda hanya menduga hal ini sebagai urin atau pipis. Namun ternyata dikala Knda periksa ke dokter, cairan ketuban Knda sudah berkurang jumlahnya. Ini mungkin wajib diwaspadai supaya Knda nir keliru langkah.

Saat cairan ketuban Knda pecah, Knda akan mencicipi sirkulasi air atau tetesan air asal vagina Knda serta nir mampu Knda kendalikan. Tidak seperti urin yang mampu Knda kendalikan kapan wajib dimuntahkan serta kapan wajib berhenti.

Setelah Knda menyadari hal ini, sebaiknya tempatkan pembalut pada wilayah vagina Knda. Kemudian, asal pembalut tadi Knda mampu menelaah rona serta bau asal cairan yang keluar. Aika cairan yang keluar asal wilayah kemaluan Knda berwarna kuning jernih, kuning pucat, atau kuning kehijauan serta berbau elok atau nir berbau, itu artinya cairan ketuban. Bau yang dimuntahkan sang cairan ketuban mampu bervariasi tergantung individu, mulai asal berbau elok sampai berbau getir, tapi yang paling awam artinya berbau elok. Sedangkan, apabila yang keluar artinya urin, cairan tadi mempunyai bau seperti amonia serta mempunyai rona kuning jernih atau lebih gelap.

Selain itu, apabila yang keluar artinya cairan ketuban, Knda mungkin mampu menemukan bintik-bintik merah seperti darah serta lendir seperti keputihan dalam cairan tadi. Aika Knda mengosongkan kandung kemih Knda atau buang air mini, tetapi setelah itu terdapat cairan yang keluar. Kemungkinan akbar itu artinya cairan ketuban Knda yang pecah.

Apa yang wajib dilakukan apabila cairan ketuban pecah?

Aika Knda menyadari yang keluar artinya cairan ketuban, sebaiknya segera bawa diri Knda ke dokter. Dokter lalu akan menelaah kondisi Knda lebih lanjut serta tetapkan apakah kelahiran Knda masih mampu ditunda atau Knda wajib melahirkan kini pula. Aika cairan ketuban Knda sudah pecah, sebaiknya jaga kebersihan diri Knda beserta baik. Jangan melakukan hal apapun yang memungkinkan bakteri mampu masuk ke vagina Knda, contohnya saja bekerjasama seksual. Hal ini dilakukan sebab Knda serta bayi Knda lebih rentan terhadap infeksi setelah cairan ketuban Knda pecah.
loading...

0 komentar untuk Cara Membedakan Cairan Ketuban dan Air Kencing