Kenapa Ortu Tidak Boleh Sembarangan Ikut Tren Parenting

Kenapa Ortu Tidak
Tak misalnya zaman dulu, kini sudah banyak sekali ragam pola asuh atau parenting yang bisa Knda pilih sebagai orangtua. Banyaknya ibu belia dari kalangan selebriti yang menerapkan aneka macam pola asuh bayi menciptakan Knda kadang ingin mengikutinya tanpa konsultasi terlebih dulu dengan dokter bayi Knda.

Padahal, orangtua nir bisa asal-asalan mencontek pola asuh orang lain begitu saja. Semua pola asuh itu banyak pertimbangannya. Metode yang berhasil diterapkan orangtua lain belum tentu berhasil diterapkan pada bayi Knda.

Metode parenting yang masih menuai pro & kontra

Ada beberapa metode mengasuh bayi yang mengundang kontroversi lantaran nir biasa. Di antaranya adalah:

1. Bedong bayi

Dalam beberapa bulan pertama, bayi akan sering dibedong, terutama saat tidur. Ini mungkin sudah menjadi kebiasaan. Membedong bayi mampu menciptakan bayi Knda tidur dengan nyenyak, membantu menenangkan bayi Knda & juga mampu menghangatkan tubuh.

Namun, ini hanya berlaku jikalau Knda membedong bayi dengan benar. Menurut American Academy of Pediatrics, membedong bayi mampu mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi baru lahir. Membedong mampu melindungi bayi dari hal-hal berbahaya yang bisa mengakibatkan SIDS saat tidur.

Namun, bayi harus ditempatkan pada posisi telentang menghadap ke atas. Selain itu, bedong yang terlalu ketat, apalagi dengan menggunakan kain yang tebal, malah akan menciptakan bayi kepanasan.

Risiko lainnya yaitu pertumbuhan tulang bayi terhambat, hip dysplasia, & bayi jadi nir bisa belajar bergerak dengan baik. Ini mungkin mengganggu perkembangan kemampuan motoriknya.

2. Baby Led Weaning (BLW)

Baby-led weaning (BLW) adalah satu dari metode memberi makan bayi yang sudah jadi tren parenting. Penerapan metode ini menimbulkan pro & kontra. BLW sendiri adalah satu dari cara memperkenalkan kuliner ke bayi dengan membiarkan bayi menyuapi dirinya sendiri.

Pada dasarnya, metode ini direkomendasikan untuk bayi yang sudah berusia enam bulan (sudah tanggal ASI langsung). Di usia tadi, umumnya bayi sudah mampu duduk sendiri & merogoh benda-benda pada dekat mereka. Selain itu, refleks pengecap bayi sudah baik, mampu mengunyah & mengeluarkan kuliner, & usus sudah siap mencerna kuliner.

Namun, jikalau bayi sudah enam bulan, tapi belum memenuhi aneka macam kriteria yang disebutkan tadi, maka BLW belum bisa diterapkan. Sayangnya, banyak orangtua yang nir benar-benar memerhatikan kriteria tadi & dari menerapkan metode ini. Akibatnya, bayi mungkin jadi nir mau makan atau malah tersedak ketika makan.

Di samping itu, lantaran saat BLW bayi akan memilih sendiri jenis kuliner yang akan dilahapnya, kebutuhan gizi bayi mungkin jadi kurang seimbang. Karena itu, Knda yang mau pakai tren parenting ini sebaiknya ekstra hati-hati & sudah konsultasi ke dokter anak.

3. Membiarkan bayi menangis

Bila bayi menangis pada malam hari, secara naluriah orangtua absolut ingin langsung menenangkannya. Namun, ada metode parenting yang cukup unik, yaitu justru membiarkan bayi menangis pada malam hari.

Prinsipnya, bayi sebenarnya bisa mulai tertidur sendiri tanpa perlu ditimang atau nina bobo dari orang tua. Dengan membiarkan bayi Knda menangis & berhenti sendiri hingga tertidur, ia akan belajar bahwa untuk mulai tertidur, nir perlu harus ditenangkan orangtua.

Bila dilakukan dengan benar, yaitu hanya membiarkan bayi menangis dalam kurun waktu tertentu yang masih kondusif, dokter anak menyatakan bahwa metode ini baik. Namun, sekali lagi dokter mengingkatkan bahwa metode ini belum tentu berhasil pada setiap bayi. Apalagi metode ini disarankan hanya untuk dilakukan pada usia 5-6 bulan ke atas.

Kenapa dihentikan asal-asalan mencontek tren parenting tertentu?

Bayi Knda bukan ajang untuk coba-coba & ikut tren tertentu. Ingat, Knda bertanggung jawab sepenuhnya untuk memenuhi setiap kebutuhan bayi. Baik secara fisik, emosional, mental, & lain-lain. Karena itu, jangan dari memilih metode parenting hanya lantaran metode tadi berhasil diterapkan orang lain (terutama selebriti).

Mengapa begitu? Metode parenting yang Knda pilih akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi. Masalahnya, pertumbuhan & perkembangan setiap bayi itu sangat berbeda. Bahkan anak kembar sekalipun membutuhkan pola asuh yang berbeda pula.

Jadi, fokuslah pada perkembangan bayi Knda sendiri, jangan pada bayi orang lain. Knda juga sebaiknya nir memaksakan metode parenting tertentu pada si mini. Bila si mini nir menyambut metode Knda dengan baik, berarti memang lantaran nir cocok.

Ingatlah juga, orang lain mungkin menerapkan metode tertentu lantaran memang sudah dianjurkan & terus dipantau oleh dokter anaknya sendiri. Sedangkan Knda yang tinggal mencontek metode orang lain nir berada dalam supervisi dokter atau ahlinya. Karena itu, Knda tentu lebih susah menangani risiko yang mungkin muncul.

Supaya kondusif, diskusikan pola asuh bayi dengan ahlinya

Cara yang paling kondusif untuk menentukan metode parenting misalnya apa yang mau diterapkan adalah konsultasi ke dokter. Dokter anak Knda adalah orang yang terus memantau perkembangan anak Knda, bahkan mungkin semenjak si mini lahir. Dokter Knda sendiri sudah tahu misalnya apa sifat, kebiasaan, kebutuhan, riwayat kesehatan, & syarat bayi.

Jadi, dokter anak Knda adalah sosok yang paling sempurna untuk menyarankan Knda misalnya apa pola asuh yang sebaiknya diterapkan. Bukannya selebriti atau orangtua lain yang nir betul-betul mengenal bayi Knda & kebutuhannya.   

Selain ke dokter anak, Knda juga bisa berkonsultasi ke bidan atau petugas kesehatan yang melayani Knda pada Posyandu. Sekarang sudah banyak pula pakar psikologi anak yang memang terpercaya lantaran menguasai bidang parenting atau pola asuh anak.
loading...

0 komentar untuk Kenapa Ortu Tidak Boleh Sembarangan Ikut Tren Parenting