Anak yang pernah mengalami pelecehan seksual dalam bentuk apapun pada umumnya merasa ketakutan untuk menceritakan pengalamannya. Oleh karena itu, setiap orangtua harus bisa peka & mengenali beserta baik setiap motilitas-gerik anak yang tidak tampak seperti biasanya. Berikut ialah gejala kekerasan seksual pada anak yang harus Anda perhatikan & waspadai.
Apa saja bentuk kekerasan seksual pada anak?
Pelecehan seksual tidak hanya hadir dalam bentuk perkosaan. Itu mungkin sebabnya poly orangtua yang tidak menyadari gejala yang ditunjukkan anak. Kekerasan seksual dapat berupa kekerasan fisik maupun non fisik. Apa saja contoh kekerasan seksual secara fisik maupun non fisik?
Kekerasan seksual pada anak secara fisik
Menyentuh area intim atau kemaluan anak untuk memenuhi gairahnya
Membuat anak menyentuh bagian privat atau kemaluan pelaku
Membuat anak ikut bermain dalam permainan seksualnya
Memasukkan sesuatu ke dalam kemaluan atau anus anak
Kekerasan seksual pada anak non fisik
Menunjukkan hal-hal yang bersifat pornografi pada anak, entah itu video, foto, atau gambar
Menyuruh anak berpose tidak wajar
Menyuruh anak untuk menonton berbagai hal yang berhubungan beserta seks
Mengintip atau menontoni anak yang sedang mandi atau sedang berada pada dalam toilet
Lalu, bagaimana mengetahui kalau anak telah mengalami kekerasan seksual?
Kekerasan seksual dalam bentuk apapun dapat menimbulkan trauma bagi para korbannya, terutama anak-anak. Tekanan yang dia dapat membuatnya tidak berani menceritakan peristiwa yang dia alami, bahkan pada Anda sebagai orangtuanya. Hal ini membuat dia cenderung menarik diri & menjadi pendiam.
Untuk itu, Anda harus peka & memerhatikan perubahan konduite yang mungkin saja terjadi pada si kecil. kemudian, apa saja tanda dari kekerasan seksual pada anak?
Tanda awal dari kekerasan seksual yang terjadi pada anak
Sering punya mimpi jelek sampai mengalami dilema tidur
Perilaku berubah, contohnya menggunakan mainan atau benda sebagai rangsangan seksual
Menjadi sangat tertutup & pendiam
Dalam keadaan marah, emosinya akan sangat meledak & tak terkendali
Menyebutkan kata-kata atau kata yang tidak pantas, contohnya menyebutkan bagian-bagian tubuh genital & tidak diketahui dari mana dia mengetahuinya
Melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya, seperti melukai dirinya beserta benda tajam
Menceritakan teman barunya yang berusia lebih tua & menyebutkan kalau dia mendapatkan poly anugerah dari orang tersebut tanpa alasan yang kentara
Tiba-tiba merasa ketakutan apabila diajak ke suatu kawasan eksklusif atau waktu bertemu beserta orang eksklusif
Anak mungkin memberikan gejala pemberontakan atau konduite menantang
Perubahan kebiasaan makan
Anak mungkin mencoba untuk bunuh diri.
Jika anak Anda mengalami hal-hal seperti itu, sebaiknya dekati dia & usahakan untuk membuatnya cerita apa yang terjadi pada dirinya. Meskipun memang gejala tersebut bisa saja terjadi waktu si kecil mengalami hal lain dalam hidupnya, seperti waktu menghadapi dilema perceraian orangtua, sedang berduka akibat ada anggota famili yang meninggal, atau sekadar memiliki dilema beserta temannya pada sekolah.
Namun, tak ada salahnya untuk Anda menggali terus informasi yang ada pada si kecil & buat dia nyaman supaya dia mau menceritakan apa yang dia rasakan saat itu. Selain tanda tersebut, ada beberapa tanda fisik dari kekerasan seksual pada anak yang harus Anda waspadai. Biasanya, tanda fisik ini dapat terlihat bila kekerasan seksual yang terjadi cukup parah atau bahkan telah dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat meninggalkan bekas pada tubuh si anak.
Tanda fisik akibat kekerasan seksual pada anak
Anak merasa sakit, terjadi perdarahan, atau keluar cairan dari kemaluan, anus, atau mulutnya
Merasa sakit yang berulang-ulang, setiap dia buang air kecil
Menjadi tak jarang mengompol kembali
Nyeri atau kesulitan berjalan atau duduk
Terdapat darah pada pakaian dalamnya
Memar pada kawasan-kawasan yang tidak biasa, tanpa alasan kentara
Apa yang bisa dilakukan apabila anak menjadi korban kekerasan seksual?
Sebagai orangtua yang telah menyadari adanya gejala pelecehan seksual pada anak, tentu sulit untuk menerima fenomena. Namun, jangan sampai Anda kehilangan kendali & membuat anak Anda semakin merasa bersalah. Pertama-tama, tenangkan diri Anda & selidiki apa yang sebenarnya terjadi beserta bertanya kepada anak Anda mengenai rangkaian peristiwa yang telah dialami olehnya.
Jika anak sudah memberikan diri untuk menceritakan traumanya, segera laporkan ke pihak berwajib & minta untuk menjalani visum pada rumah sakit. Selanjutnya dokter dapat merancang agenda perawatan fisik & terapi khusus untuk memulihkan kondisi anak, serta membantu Anda membuat pelaporan kepada polisi.
Jika Anda mencurigai anak atau kerabat terdekat Anda mengalami kekerasan seksual dalam bentuk apapun, amat disarankan untuk menghubungi nomor darurat polisi 110; KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) pada (021) 319-015-56; Komnas Perempuan pada (021) 390-3963; SIKAP (Solidaritas Aksi Korban Kekerasan terhadap Anak & Perempuan) pada (021) 319-069-33; LBH APIK pada (021) 877-972-89; atau menghubungi Pusat Krisis Terpadu RSCM pada (021) 361-2261.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Kenali Tanda-tanda Anak Mengalami Kekerasan Seksual