Pasti Anda pernah mendengar, anak umur dua tahun telah mampu main gadget. Eits akan namun tunggu dulu, apakah sebenarnya baik jikalau anak umur dua tahun telah mampu megang gadget? Jangan terburu-buru bu, tidak selamanya teknologi itu baik untuk anak Anda. Sebaiknya ibu tetap berhati-hati, salah-salah mampu berdampak negatif terhadap perkembangan anak.
Kapan sebaiknya anak kenal teknologi?
Di masa perkembangannya, anak mampu dengan praktis meniru sikap orang-orang yang terdapat di sekitarnya. Oleh alasannya itu, sangat praktis bagi anak di zaman kini untuk mengenal teknologi di usianya yang masih dini.
Namun, poly penelitian yang tidak menyarankan orangtua untuk memperkenalkan anak dengan teknologi, komputer contohnya, di usia anak yang masih di bawah 3 tahun. Justru, mengenalkan komputer pada anak di usianya yang belum menginjak 3 tahun bukan menjadi pilihan yang tepat untuk membantu perkembangan dan melatih keterampilan anak. Anak di bawah usia 3 tahun masih membuatkan fungsi tubuh mereka, seperti fungsi mata, indera pendengaran, mulut, tangan, dan kaki, sehingga penggunaan komputer dirasa belum pantas. Pembelajaran terbaik pada usia ini ialah dengan pengalaman dunia nyata dan interaksi. Sehingga, mengajak anak untuk bermain dengan sahabat-temannya ialah hal yang tepat untuk merangsang perkembangan anak.
Bahkan, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak usia di bawah dua tahun yang telah diperkenalkan dengan televisi mampu menyebabkan penundaan kemampuan bahasanya. Anak usia di bawah dua tahun belum mempunyai kemampuan kognitif untuk memahami tayangan televisi dan televisi juga mampu mengganggu waktu komunikasi antara orangtua dan anak.
Para pakar sepakat, bila sebaiknya menunggu hingga anak berusia prasekolah (sekitar usia 3 tahun ke atas) untuk mengenalkan anak dengan media elektronik. Pada usia ini, anak mampu diperkenalkan pada teknologi untuk membantunya belajar. Konten pendidikan pada media elektronik mampu menjadi cara untuk melatih anak membuatkan idenya dan membantu menyuguhkan gambar dan suara yang mampu menjadi media pembelajaran anak.
Penelitian oleh Haugland tahun 1992 menunjukkan bahwa anak usia 3-4 tahun yang telah menggunakan komputer untuk mendukung kegiatan belajarnya mempunyai tingkat perkembangan yang lebih akbar dibandingkan dengan anak yang tidak mempunyai pengalaman dengan komputer. Tingkat perkembangannya ini menyangkut kecerdasan, keterampilan verbal dan nonverbal, pengetahuan struktural, ingatan jangka panjang, ketangkasan manual, penyelesaian masalah, abstraksi, dan kemampuan konseptual.
Manfaat yang diterima anak ini tergantung dari penggunaan media elektronik yang biasa mereka lakukan (untuk apa mereka menggunakannya) dan seberapa tidak sporadis mereka menggunakan media tadi. Ingat, orangtua harus selalu mengawasi anak ketika ia menggunakan media elektronik, seperti komputer, laptop, handphone, dan tablet.
Bagaimana orangtua mampu mendampingi penggunaan teknologi oleh anak?
Anak yang telah mampu untuk memencet tombol atau menonton video di komputer, laptop, tablet, atau handphone, bukan berarti anak itu siap untuk menggunakan media elektronik. Anak harus mendapatkan supervisi ketika dirinya sedang menggunakan media elektronik.
Seorang supervisor teknologi instruksional di Manatee County School District, Florida, Jeannie Galindo menyarankan agar penggunaan handphone atau tablet oleh anak pada lingkungan yang tidak diawasi sebaiknya baru dimulai saat anak telah menginjak usia 11 atau 13 tahun, seperti dilansir dari website PBS Parents.
Semakin lama Anda menyampaikan handphone pada anak, semakin baik. Karena handphone mampu menjadi candu yang pada akhirnya mampu mengganggu prestasi anak di sekolah, atau bahkan mampu menjadi pintu masuk hal-hal yang jelek bagi anak. Anak mampu dengan praktis mengakses hal-hal negatif yang kemudian mampu mempengaruhi kehidupannya.
Para orangtua disarankan untuk selalu mengawasi dan terlibat saat anaknya menggunakan media elektronik. Tujuannya ialah agar anak mendapatkan gambaran yang seimbang, dengan orangtuanya dan juga dengan media elektronik. Terlalu poly waktu anak dengan media elektronik tanpa supervisi orangtua mampu membuat waktu anak dengan orang tua berkurang.
Keterlibatan orangtua saat anak menggunakan media elektronik juga menjadi cara untuk membantu anak belajar. Orangtua mampu menanyakan hal-hal yang terdapat pada pelaksanaan permainan, menunjukkan aspek yang tidak sinkron pada konten permainan, menunjukkan cara masuk-keluar pelaksanaan, dan sebagainya. Dengan begitu, orangtua juga mengetahui telah sejauh mana perkembangan si anak.
Selain itu, batasi juga waktu anak bermain dengan perangkat gadget-nya. Galindo pulang menyarankan untuk membatasi sebanyak 30 menit untuk anak usia 4-5 tahun setiap kali ia duduk dengan gadget-nya, sedangkan untuk anak usia 6-7 tahun agak 1 jam saja. Orangtua juga harus pandai memilih konten permainan pendidikan untuk anak didasarkan usianya, pilih pelaksanaan dengan rentang usia yang didasarkan dengan anak (umumnya terdaftar di pelaksanaan).
Yang harus diingat oleh para orangtua ialah orangtua menjadi contoh bagi anak-anaknya, begitu juga dalam hal penggunaan gadget. Jika orangtua membatasi anak menggunakan gadget, sebaiknya juga begitu pada dirinya sendiri. Orangtua harus pandai membagi waktu dengan anak-anaknya dan ketika dengan anak sebisa mungkin sebaiknya orangtua tidak memegang gadget.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Kapan Seharusnya Mengenalkan Teknologi pada Anak