Kapan Bayi Harus Berhenti Dibedong Ini Pertimbangannya.

Kapan Bayi Harus Berhenti Dibedong Ini Pertimbangannya.
Membedong bayi adalah keliru satu cara untuk menenangkan sekaligus menghangatkan bayi. Ini pula mengurangi refleks pada bayi, yaitu refleks moro (refleks kaget) lantaran selimut tersebut melindungi bayi dari sentuhan mendadak dan suara keras yang datang-datang terdengar. Walaupun manfaat membedong bayi sangat poly, semua itu tidak berarti bahwa bayi akan terus kondusif. Sebab ada risiko yang mungkin terjadi jika bayi terus-menerus dibedong. Jadi, Knda harus memahami kapan waktunya bayi berhenti dibedong.

Risiko bayi dibedong

Dilansir dari Healthline, cara membedong bayi yang tidak betul akan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS). Menurut Centers for Disease Control and Prevention pada Amerika Serikat, kematian bayi mendadak ditimbulkan oleh cara membedong yang keliru. Pertama, orangtua membedong terlalu kencang, bayi mampu tercekik dalam tidurnya. Kedua, lantaran bedongan terlalu longgar, kemungkinan kain akan terlepas dan menutupi hidung lantaran lengan bayi mampu bergerak bebas sebagai akibatnya kain menutupi verbal dan hidung.

Risiko lain yang mampu terjadi artinya dysplasia, yaitu ketidaknormalan pertumbuhan jaringan atau organ lantaran kaki bayi harus diluruskan waktu dibedong, tulang rawan dan sendi bayi mampu rusak bila hal ini terjadi. Selain itu, bayi lebih rentan dengan ruam atau biang keringat lantaran cepat berkeringat akibat dibedong.

Kapan bayi berhenti dibedong?

Menurut American Academy of Pediatric dan dr. Kimberly Edwards, dokter anak dari Austin Regional Clinic, orangtua mampu berhenti membedong bayi waktu bayi memasuki usia dua atau 3 bulan. Sebab pada usia empat bulan bayi harus mengembangkan gerakannya untuk berguling. Pada usia ini, refleks moro pula sudah mulai berkurang dan bayi sudah mulai mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Namun, orangtua perlu melepaskan kain yang membedong secara bertahap supaya bayi tidak merasa kehilangan kehangatannya dan memberi waktunya beradaptasi. Pertama, orangtua mampu melepaskan sebagian bedong; membiarkan satu tangan bayi bebas dari bedongan. Kemudian, bila bayi sudah mulai terbiasa Knda mampu membiarkan bagian dada sampai kaki permanen terbedong. Perlahan, Knda mampu melepaskan bedongan secara holistik.

Ternyata, bayi pula menyampaikan gejala supaya bayi berhenti dibedong

Selain penentuan usia bayi yang disarankan, orangtua pula mampu memperhatikan beberapa menunjukan waktu bayi ingin bedongan dilepaskan. Berikut menunjukan-tandanya:

Bayi seringkali terbangun pada malam hari; seolah-olah mencari posisi nyaman untuk tidur.
Jila bedongan hanya dibatasi dari bagian dada sampai kaki, dan bayi sudah mulai bergerak-gerak untuk menggulingkan badannya.
Bedongan yang hanya membungkus bagian dada sampai kaki mungkin mampu terlepas sebab bayi terus bergerak.

Tanda-menunjukan berikut artinya transisi perkembangan pergerakan bayi untuk posisi berguling dan pula sebagai menunjukan bahwa orangtua harus berhenti membedongnya.

Bayi memang mempunyai daur tidur yang tidak teratur sampai usia enam bulan. Setelah Knda melepaskan bedongannya, mungkin pada malam hari bayi akan seringkali terbangun. Untuk itu, Knda mampu menggantikan kehangatan dari bedongan dengan cara menjaga suhu kamar supaya permanen hangat. Kemudian, ciptakan suara tidur yang damai, supaya bayi yang sensitif dengan suara tidak terbangun datang-datang. Knda pula mampu memakai empeng untuk membantu bayi menenangkan diri jika beliau terbangun dari tidurnya.
loading...

0 komentar untuk Kapan Bayi Harus Berhenti Dibedong Ini Pertimbangannya.