Kenali dulu perbedaan metode baby-led weaning & menyuapi
Baby-led weaning alias BLW merupakan metode pemberian makanan yang membebaskan anak untuk makan sendiri dari awal prosesnya. Hal ini membuat anak Anda akan aktif mencomot & mencicipi sendiri makanan yang ia pilih (finger foods). Risikonya, makanan sudah pasti berceceran di mana-mana.
Sedangkan metode spoon feeding cenderung dikendalikan oleh peran orangtua melalui proses menyuapi. Namun, metode ini tetap melibatkan anak secara aktif untuk makan. Sisi positif dari metode ini ialah kedekatan orangtua & anak akan semakin erat karena adanya proses komunikasi dua arah.
Apa dampaknya pada bayi bersama kedua metode tersebut menurut penelitian?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ellen Townsend, seorang profesor psikologi, anak yang disuapi berisiko mengalami kelebihan berat badan. Ini dapat dipicu oleh sikap orangtua yang cenderung menambahkan makanan untuk anaknya. Padahal, satu piring yang tuntas dilahap belum tentu menandakan si anak masih lapar & menginginkan suapan tambahan.
Sebaliknya, anak bersama metode baby-led weaning cenderung mengalami berat badan kurang. Ini ditimbulkan karena anak baby-led weaning memegang kendali penuh pada makanan yang dipilih. Mereka pula yang menentukan seberapa banyak makanan yang sanggup mereka makan, kapan mereka menolak makan karena tidak suka bersama makanan yang diberikan, & berhenti kapan saja saat mereka kenyang.
Nah, ini ditakutkan dapat membuat anak jadi kekurangan nutrisi, belum lagi karena finger food biasanya hanya dikukus atau dipanggang.
Lantas, bolehkah metode baby-led weaning & menyuapi digabung?
Karena risiko masalah gizi dari kedua metode tersebut, Anda direkomendasikan untuk menggabungkan metode baby-led weaning & menyuapi.
Berbicara aman-tidaknya, sebaiknya dikembalikan lagi pada si kecil. Sebab pada dasarnya, anaklah yang memegang kendali proses makan. Anda patut membiarkan mereka memutuskan kapan mereka kenyang, tanpa harus memaksakan satu piring penuh habis.
Yang lebih penting lagi, Anda wajib berkonsultasi pada dokter tentang perkembangan anak Anda. Sehingga dokter dapat menentukan apakah anak Anda telah siap makan sendiri atau memang masih perlu disuapi.
Jila Anda merasa kombinasi dua metode tersebut baik & cocok diterapkan pada anak, Anda dapat membantu bayi Anda sesuai anjuran Julie Clark, seorang ahli baby-led weaning & gizi klinis asal Amerika Serikat berikut ini:
Pastikan kesiapan fisik anak. Pastikan bayi Anda sudah mampu menahan kepala tetap tegak & mampu menjaga keseimbangan badannya, saluran pencernaan, ginjal sudah baik, serta sudah mengerti makanan bersama melihat terus-menerus.
Jika bayi Anda ingin meraih & menggunakan sendok sendiri, abaikan saja. Biarkan ia belajar menggenggam sebagai perkembangan motoriknya. Gunakan makanan yang dapat menempel pada sendok, seperti bubur, kentang tumbuk, atau yoghurt.
Jika bayi Anda menunjukkan ketertarikannya pada finger food, latih secara perlahan & tingkatkan keseimbangannya sampai dia mampu menggenggamnya bersama baik.
Jangan abaikan bayi sendirian saat mengunyah makanan. Walau sudah sungguh empuk, kadang bayi belum dapat mengunyah finger food bersama betul sampai sangat lembut. Hati-hati kemungkinan tersedak.
Pastikan Anda mulai mengurangi menyuapi & meningkatkan intensitas baby-led weaning sejak bayi usia 7-8 bulan.
Memperkenalkan makanan untuk bayi Anda haruslah menjadi tahap perkembangan yang menyenangkan untuk Anda & bayi Anda. Jadi, pilihlah metode yang paling sesuai & nikmati prosesnya bersama baik, ya.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Baby-Led Weaning (BLW) dan Menyuapi Boleh Digabung Dengan Syarat-syarat Ini