13 Tips Lancar Berkomunikasi dengan Orang Tuli

13 Tips Lancar Berkomunikasi dengan Orang Tuli
Bagi Anda orang yg mendengar, seberapa seringkali Anda bertemu beserta versus bicara yg Tuli? Bagaimana jikalau suatu ketika Anda bertemu beserta orang Tuli dan wajib berkomunikasi? Jangan galau, terdapat beberapa cara berkomunikasi beserta orang Tuli jikalau Anda nir menguasai bahasa isyarat. Yuk, simak ulasannya kepada bawah ini agar Anda turut menjadi orang yg ramah disabilitas.

Sebaiknya sebut Tuli, bukan tunarungu

Mungkin Anda penasaran kenapa tertulis Tuli kepada sini, bukannya tunarungu. Bukankah tunarungu lebih sopan? Tunggu dulu.

Tunarungu seringkali digunakan buat memberi paparan orang-orang beserta taraf gangguan pendengaran mulai sumber yg ringan hingga yg lebih berat, termasuk orang yg tuli dan orang yg sulit dengar (hard of hearing).

Menurut University of Washington, poly orang Tuli lebih mengarah dipanggil Tuli karena mereka menerka ini lebih positif daripada tutur tunarungu yg bersifat defisit atau terdapat sesuatu yg keliru atau rusak menjadi akibatnya membuat mereka memiliki kekurangan dan wajib diperbaiki jikalau memungkinkan.

Menurut The State of Queensland Government, sebutan Tuli adalah sebuah bukti diri budaya, kepada mana keliru satu budaya ialah cara mereka berkomunikasi yg tidak selaras sumber orang dengar. Penyebutan Tuli dengan kuruf T modal mengindikasikan bukti diri seseorang, misalnya halnya nama.

Dalam yg akan terjadi fakta kepada page Liputan6.com beserta penyandang Tuli kepada Indonesia, Adhi Kusuma Bharotoes kepada sentra kebudayaan Amerika Serikat @america, Adhi berkata bahwa tutur tunarungu adalah tutur kedokteran yg terdapat berkaitan beserta adanya interaksi kerusakan fisik. Kata tunarungu membuat sahabat-sahabat Tuli misalnya terpisah sumber kehidupan warga normal. Oleh karena itu, Adhi mendorong penggunaan tutur Tuli buat lebih seringkali digunakan.

Lalu bagaimana cara berkomunikasi beserta orang Tuli?

1. Kunci perhatian mereka

Untuk mendapatkan perhatian sumber versus bicara Anda yg Tuli, panggil beserta lambaian tangan atau beserta menyentuh lengan atau bahu mereka secara perlahan. Jangan terlalu proaktif. 

dua. Berhadapan satu sama lain

Orang yg Tuli perlu melihat paras versus bicaranya beserta terang buat mendapatkan klarifikasi sumber aktualisasi diri paras dan membaca bibir. Pertahankan ketinggian yg sama beserta versus bicara Anda. Misalnya duduklah jikalau orang tadi duduk atau berdirilah jikalau dia berdiri, dan pakai kontak mata.

Hindari melakukan hal lain ketika berkomunikasi misalnya menggigit-gigit pensil, dengan masker, menggigit bibir, atau menutupi paras atau lisan beserta tangan.

tiga. Atur jeda Anda beserta versus bicara

Pertimbangkan jeda antara versus bicara Anda yg Tuli beserta diri Anda sendiri. Hal ini akan memengaruhi pendengaran dan proses pembacaan bibir. Jangan terlalu jauh, jangan terlalu dekat. Berdiri dalam jeda lebih kurang satu meter sumber orang tadi sudah nisbi ideal.

4. Optimalkan pencahayaan

Pencahayaan yg baik membantu versus bicara Anda yg Tuli sanggup membaca bibir dan melihat aktualisasi diri Anda beserta terang. Hindari impak backlight atau siluet, contohnya beserta nir berbicara membelakangi ventilasi akbar kepada siang hari. Pastikan kawasan Anda bicara beserta orang Tuli nisbi terang.

lima. Beri memahami konteks dan tutur kuncinya

Agar lancar berkomunikasi beserta orang Tuli, beri memahami versus bicara Anda apa yg akan Anda bicarakan sebelum memulai dialog. Ini agar versus bicara Anda lebih terbayang dan praktis mengikuti arah dialog.

6. Gunakan gerakan bibir normal

Anda nir perlu terlalu mengembang-besarkan setiap tutur, dan jangan bergumam atau bicara terlalu cepat. Hal ini akan membuat sulit dalam membaca bibir. Ingat, intinya membaca bibir ialah keterampilan yg sangat sulit dikuasai dan kemahirannya bervariasi kepada setiap orang.

Menurut The State of Queensland Government (Queensland Health), pemahaman sumber membaca bibir sebanyak 30-40% sisanya ialah menebak. Kemampuan membaca bibir tergantung kepada seberapa mengerti versus bicara Anda beserta kosakata dan struktur kalimat yg Anda berikan.

Tidak seluruh orang Tuli juga memiliki kemampuan membaca bibir yg sama, jikalau orang tadi tampaknya memiliki kesulitan buat memahami, cobalah buat mengulang pulang pesan Anda beserta cara atau kalimat yg tidak selaras daripada mengulangnya sama persis.

7. Volume bicara

Bicaralah kepada volume normal. Jangan berteriak, apalagi jikalau versus bicara Anda dengan ABD (alat bantu dengar). Teriakan Anda membuat versus bicara Anda yg Tuli merasa sakit atau nir nyaman.

Ini sama halnya beserta pencahayaan yg terlalu terang yg tiba persis kepada depan mata Anda, akan membuat mata sakit dan nir nyaman bukan? Itu yg akan dirasakan indera pendengaran versus bicara Anda yg Tuli. Selain itu, berteriak kepada ketika berkomunikasi beserta orang Tuli juga membuat Anda terlihat proaktif dan kurang sopan.

8. Gunakan isyarat dan aktualisasi diri

Bika Anda nir menguasai bahasa isyarat, tunjukkan bahasa tubuh atau isyarat sederhana. Contohnya jikalau ingin berkata tutur makan, peragakan orang makan kepada biasanya. Selanjutnya, tunjukkan aktualisasi diri ketika mengungkapkan maksud Anda. Tunjukan beserta paras Anda jikalau terdapat sesuatu yg menyakitkan, menyeramkan, atau ketika seluruh baik-baik saja.

Jangan membuat malu dengan aktualisasi diri ketika berkomunikasi. Ingat, pembicara yg penyampaiannya hayati akan selalu lebih menarik buat dicermati.

9. Jangan bicara berbondong-bondong

Bika Anda dan sahabat Anda menemui orang Tuli, nisbi bicara sumber satu orang saja atau secara bergantian. Bika semuanya berbicara dalam waktu yg sama, ini hanya akan membuat versus bicara Anda semakin galau dan nir sanggup penekanan melihat ke satu paras.

10. Bersikap sopan

Bika terdapat telepon berdering, atau ketokan pintu, jangan pribadi meninggalkan versus bicara Anda begitu saja. Katakan permisi dan beri memahami jikalau Anda akan menjawab telepon dahulu atau membukakan pintu. Jangan mengabaikan tiba-tiba dan membuat versus bicara Anda menunggu tanpa diberi klarifikasi.

11. Ketika terdapat juru bahasa, permanen bicara dan kontak mata beserta versus bicara Anda

Bika Anda menemui orang Tuli yg membawa juru bahasa, tetaplah bicara pribadi menghadap kepada orang Tuli tadi, bukan kepada juru bahasanya. Selain itu, pakai tutur aku dan engkau atau Anda ketika berkomunikasi melalui juru bahasa, bukan malah berkata, Tolong sampaikan padanya, atau, Dia mengerti atau nir? kepada juru bahasanya. 

12. Ulangi dan tulis poin-poin krusial

Bika memungkinkan terdapat secarik kertas, tulis pesan-pesan utama buat membantu berkomunikasi beserta orang Tulis misalnya mengenai lepas, waktu, takaran pengobatan, dan lain sebagainya yg menjadi poin krusial pembicaraan Anda.

13. Pastikan versus bicara Anda sudah paham

Mintalah umpan balik buat mencegah terjadinya kesalahpahaman ketika berkomunikasi beserta orang Tuli. Anda sanggup pribadi bertanya apakah tutur-tutur Anda tadi sudah terang atau belum, sama misalnya ketika Anda bicara beserta orang yg mendengar.
loading...

0 komentar untuk 13 Tips Lancar Berkomunikasi dengan Orang Tuli