Usia dan Pola Makan Ayah Bisa Menyebabkan Bayi Cacat Lahir

Usia dan Pola
Ternyata nir hanya wanita saja yg berisiko mengandung bayi stigma kepada usia kepada atas 35 tahun. Laki-laki yg sudah berusia kepada atas 40 tahun juga memiliki risiko yg sama. Sebuah penelitian menemukan kepada ayah yg berusia lebih berasal 40 tahun yg berencana buat memiliki anak, timbul risiko bahwa anak tadi lahir stigma. Tidak hanya itu, asupan makan & pola hayati yg dimiliki ayah, menimbulkan gangguan pertumbuhan & perkembangan janin.

Kenapa usia & pola makan ayah menghipnotis apakah bayi lahir stigma?

Pada dasarnya memang yg paling menghipnotis pertumbuhan & perkembangan janin artinya pola makan dan pola hayati bunda. Namun, ternyata ayah yg memiliki kebiasaan minum alkohol, memiliki pola hayati yg nir baik, & nir mengonsumsi masakan yg sehat berdampak juga kepada proses pertumbuhan & perkembangan anak. Seorang anak sanggup saja mengalami fetal alcohol spectrum disorder walaupun ibunya nir memiliki riwayat mengonsumsi alkohol sama sekali. Hal ini sanggup diakibatkan sang kebiasaan mengonsumsi alkohol yg dimiliki ayahnya. Sesuai beserta perkiraan tadi, sinkron penelitian yg dilakukan sang Georgetown University Medical Center, diketahui bahwa sebanyak 75% anak yg mengalami fetal alcohol spectrum disorder memiliki ayah yg alcoholik & hal ini menghipnotis perkembangan anak hingga kepada masa yg akan tiba.  

Selain itu, temuan lain yg ditemukan sang para pakar dalam penelitian tadi artinya:

Usia ayah yg nisbi tua bekerjasama beserta peningkatan insiden skizofrenia, autisme, & kecacatan ketika lahir kepada anak.
Konsumsi masakan yg nir sehat yg dilakukan ayah bahkan semenjak beliau remaja akan berpengaruh kepada perkembangan janin & menaikkan insiden penyakit jantung kepada anak & cucunya.
Ayah yg obesitas menimbulkan perubahan metabolisme kepada tubuhnya yg kemudian berisiko terjadi perubahan genetik kepada gen anaknya, yg sanggup menimbulkan kanker.
Stress yg acapkali dialami sang ayah dihubungkan beserta beserta gangguan psikososial kepada anaknya kelak.
Kebiasaan meminum alkohol yg dimiliki ayah, menghipnotis berat badan lahir anak yg kemudian sanggup menimbulkan penurunan kemampuan kognitif anak.

Usia ayah menimbulkan perubahan gen

Penelitian yg meneliti perihal pola hayati ayah beserta pertumbuhan & perkembangan janin masih sangat sedikit. Oleh karenanya, hingga ketika ini belum terperinci apa hubungannya. Namun, para pakar beranggapan bahwa hal ini terkait beserta perubahan gen berasal ayah yg diakibatkan sang pola hayati yg nir baik kemudian diturunkan kepada anaknya. Teori ini disebut sebagai epigenetik, yaitu perubahan yg terjadi kepada DNA insan yg diakibatkan sang aneka macam faktor, keliru satunya faktor lingkungan, yg sanggup diturunkan ke generasi-generasi selanjutnya.

Ayah yg sudah berumur lebih berasal 40 tahun berpeluang lebih akbar buat memproduksi sperma yg kualitasnya kurang baik, & hal ini yg dipercaya sebagai keliru satu faktor risiko kecacatan kepada anak. Tidak hanya stigma, beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa usia ayah sanggup menimbulkan keguguran, autisme, skizofrenia, Downs syndrome, sistem muskulosketetal yg abnormal, hingga kecacatan kepada organ jantung. Selain kualitas sperma yg mungkin kurang indah, peneliti mengungkapkan bahwa perubahan genetik adalah keliru satu faktor berasal insiden ini.

Pola makan ayah juga memicu perubahan DNA

Lalu bagaimana beserta pola makan & hayati ayah yg berpengaruh kepada kesehatan janin? Sama misalnya hipotesis sebelumnya yg membicarakan bahwa perubahan DNA berperan dalam hal ini. Pola makan yg buruk dan syarat stress yg acapkali dialami ayah, akan mengganti DNA ayah yg kemudian diturunkan kepada generasi selanjutnya. Penelitian yg dilakukan kepada tikus juga menyatakan bahwa ayah tikus yg mengalami stress ternyata memiliki anak tikus yg mengalami gangguan mental & taraf stress yg lebih tinggi.

Perilaku acapkali mengonsumsi alkohol & merokok juga sanggup menghipnotis DNA kepada sperma ayah. Penelitian yg dilakukan kepada tikus, menemukan bahwa ayah tikus yg acapkali diberikan alkohol memiliki anak tikus yg berat badan lahirnya rendah & gangguan kognitif yg terlihat waktu anak tikus ditempatkan kepada dalam labirin mini.

Terbatasnya bukti ilmiah memproduksi interaksi ini masih belum terperinci & perlu dilakukan penelitian  lebih lanjut akan hal ini. Namun nir timbul salahnya jikalau Knda menerapkan pola makan & pola hayati yg sehat, menghindari rokok, nir meminum alkohol, dan melakukan olahraga yg rutin. Tidak hanya berguna buat kesehatan Knda akan tetapi juga berguna buat kesehatan keluarga dan anak cucu Knda.
loading...

0 komentar untuk Usia dan Pola Makan Ayah Bisa Menyebabkan Bayi Cacat Lahir