Benarkah Terapi Bayi Tabung Meningkatkan Risiko Kanker Pada Wanita

Benarkah Terapi Bayi
Apakah Enda ingin punya anak akan tetapi hingga waktu ini belum jua hamil? Saat ini poly sekali perawatan atau cara buat memudahkan seseorang perempuan buat hamil. Salah satunya beserta terapi bayi tabung atau in vitro fertilisation (IVF). Terapi bayi tabung tergolong sangat mahal & terdiri menurut poly sekali tahapan yg kompleks, diketahui hanya lima% pasangan yg susah memiliki anak yg kemudian melakukan proses ini.

Apa itu terapi bayi tabung (IVF)?

Lebih menurut 200 ribu bayi sudah dilahirkan melalui proses bayi tabung semenjak proses ini diperkenalkan tahun 1981. Pada keadaan yg normal, proses pembuahan antara telur perempuan beserta sperma laki-laki terjadi dalam tubuh perempuan. Namun poly hal yg menghipnotis keberhasilan proses pembuahan yg terjadi dalam dalam tubuh. Aika pembuahan berhasil terjadi, maka kehamilan akan terjadi. Sedangkan, dalam proses bayi tabung, pembuahan terjadi dalam luar tubuh perempuan & apabila pembuahan tadi berhasil, maka calon janin tadi akan dimasukkan pulang ke rahim bunda buat tumbuh & berkembang hingga waktu kelahiran tiba.

Namun proses bayi tabung nir sanggup sumber-asalan dilakukan alasannya proses ini jua sanggup menimbulkan poly sekali dampak samping buat kesehatan tubuh. Ada beberapa hal yg menyebabkan Enda dianjurkan buat melakukan proses bayi tabung:

Enda didiagnosis mengalami infertilitas atau nir fertile yg diakibatkan sang poly sekali faktor
Saluran tuba falopi atau saluran munculnya telur tertutup alasannya gangguan fungsi tubuh yg terjadi
Pasangan Enda memiliki dilema kesuburan
Tidak berhasil hamil walaupun sudah mengonsumsi obat kesuburan atau melakukan intrauterine insemination (IUI)

Proses bayi tabung diduga sanggup menaikkan risiko kanker dalam perempuan

Sampai waktu ini sudah poly yg melakukan penelitian terkait risiko melakukan proses bayi tabung, & output penelitiannya sangat bervariasi. Ada sebagian yg berhasil menandakan bahwa proses terapi medis tadi sanggup menaikkan risiko kanker payudara, kanker rahim, & kanker ovarium.

Sebuah penelitian yg melibatkan 255.786 perempuan yg melakukan proses bayi tabung dalam Inggris dalam 1990 hingga 2010 & dicermati perkembangannya selama 8 tahun, menemukan sebesar 386 dilema kanker ovarium. Dari output penelitian ini diketahui bahwa:

Wanita yg permanen nir memiliki bayi selesainya melakukan proses bayi tabung, memiliki risiko yg lebih tinggi buat mengalami kanker ovarium.
Risiko terkena kanker ovarium akan lebih tinggi lagi apabila melakukan proses bayi tabung berkali-kali, semakin acapkali akan semakin berisiko.
Wanita yg masih terlalu belia buat melakukan proses bayi tabung jua berisiko mengalami kanker.
Sedangkan perempuan yg melakukan proses ini output pasangannya yg nir fertile, nir berisiko buat mengalami kanker.

Penelitian lain dalam Belanda dalam tahun 2011, menemukan bahwa perempuan yg  menjalankan bayi tabung cenderung mengalami tumor ovarium dalam masa yg akan tiba. Sama beserta output penelitian sebelumnya, penelitian yg dilakukan dalam Norwegia dalam tahun 2014 menyatakan bahwa masih terdapat interaksi antara melakukan proses bayi tabung beserta peningkatan risiko kanker payudara. Risiko kanker payudara ini dimiliki sang gerombolan perempuan yg melakukan proses bayi tabung dalam usia yg belia.

Mengapa proses bayi tabung menyebabkan kanker?

Infertilitas sanggup terjadi sang poly sekali alasannya & ditentukan poly faktor. Untuk sebagian perempuan, bahkan nir ditemukan alasan & penyebabnya. Wanita yg menjalani perawatan buat menaikkan kesuburan atau acara buat memiliki anak beserta cara medis & obat-obatan memiliki risiko mengalami beberapa jenis kanker. Wanita yg sudah diketahui kurang fertile, memiliki risiko tinggi buat mengalami kanker payudara, kanker ovarium, & kanker rahim.  

Para pakar membicarakan bahwa proses bayi tabung sanggup menaikkan hormon yg merangsang indung telur atau ovarium, hormon yg terdapat yaitu estrogen & progesteron. Perubahan kadar hormon seksual dalam dalam tubuh sanggup menyebabkan kejadian kanker payudara, kanker ovarium, & kanker rahim. Anggapan lain yg terdapat adalah beserta melakukan proses bayi tabung, produksi telur yg didapatkan sang ovarium akan semakin tinggi & hal ini yg menyebabkan peningkatan kanker ovarium. Untuk itu, apabila Enda berencana buat melakukan terapi bayi tabung & poly sekali terapi buat membantu kesuburan, diskusikan hal tadi beserta dokter pakar agar mencegah dampak samping yg nir baik terjadi.

BACA JUGA:

Hati-hati, Karbohidrat & Susu Bisa Menurunkan Kesuburan Pria
10 Prinsip Diet Kesuburan buat Membantu Cepat Hamil
Obesitas Mengurangi Kesuburan Wanita
loading...

0 komentar untuk Benarkah Terapi Bayi Tabung Meningkatkan Risiko Kanker Pada Wanita