Tangisan Bayi Ternyata Berbeda-beda, Tergantung Bahasa Ibu

Tangisan Bayi Ternyata Berbeda-beda, Tergantung Bahasa Ibu
Apakah Anda memperhatikan bayi Anda ketika menangis? Cobalah sekali-kali memperhatikan tangisan bayi serta membandingkannya dengan tangisan bayi lain. Mungkin Anda berpikiran seluruh bayi yang muncul di global ini sama, akan menangis jikalau lapar atau merasa sakit dan tangisannya terdengar sama. Namun tahukah Anda bahwa ternyata tangisan bayi di setiap belahan global berbeda-beda?

Hal ini ditunjukkan dengan penelitian yang baru-baru ini dilaporkan dalam Journal of Voice yang menyatakan bahwa setiap bayi menangis dengan aksennya masing-masing. Tidak hanya itu, tangisan bayi juga dianggap sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dan dapat melatih otot-otot saluran pernapasan bayi. Perbedaan melodi yang terdapat dalam tangisan bayi menunjukkan bahwa laring dan saluran pernapasannya terlatih dengan baik.

Tangisan bayi memiliki aksen tersendiri

Penelitian ini melibatkan sebanyak 110 bayi yang terdiri menurut 55 bayi yang berasal menurut keluarga Jerman, serta sisanya adalah keturunan Cina. Bayi-bayi tersebut diketahui tidak memiliki kekurangan fisik dan memiliki status kesehatan yang baik. Kemudian para peneliti merekam tangisan bayi yang dianggap spontan, seperti ketika bayi merasa lapar, dan tidak direkam saat bayi merasa sakit. Rekaman tangisan tersebut memiliki durasi maksimal 2 menit dan dilakukan setiap bayi menangis secara tiba-tiba.

Dari penelitian ini, peneliti berhasil mengumpulkan sebanyak 6480 rekaman menurut 102 bayi yang direkam tangisannya, lalu tangisan tersebut dianalisis dilihat menurut melodi serta nadanya. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa tangisan bayi yang berasal menurut keturunan Cina memiliki melodi yang lebih bervariasi dibandingkan dengan bayi menurut keluarga Jerman. Selain itu, melodi tangisan menurut masing-masing kelompok bayi menunjukkan persamaan menurut bahasa yang sehari-hari dipakai sang orangtuanya.

Penelitian lain juga pernah membandingkan dua kelompok tangisan bayi, yaitu kelompok bayi yang berasal menurut Prancis dengan bayi menurut keturunan Jerman. Sama seperti akibat penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, diketahui bahwa tangisan menurut masing-masing kelompok bayi berbeda. Dalam penelitian ini, para pakar merekam sebanyak 60 bayi yang masih berumur 3 hingga 5 hari. Tangisan bayi-bayi tersebut memiliki melodi dan nada yang hampir sama dengan bahasa orangtuanya.

Bayi sudah memperhatikan suara ibu sejak dalam kandungan

Sistem pendengaran bayi bahkan mulai aktif dan bisa mendengar menurut ia masih di dalam kandungan. Organ pendengaran dalam janin sudah mulai tumbuh ketika janin memasuki usia 24 minggu. Sedangkan dalam minggu ke-30, indera pendengarannya sudah bisa berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, bayi yang di dalam kandungan sebenarnya dapat mendengar dan bisa mengingat apa saja yang ia dengar ketika masih di dalam kandungan.

Suara ibu adalah suara yang paling seringkali didengar sang janin juga bayi ketika ia lahir nanti. Janin sudah terbiasa mendengar suara ibu sejak ia di dalam kandungan. Dari suara ibu inilah, bayi membentuk tangisannya ketika ia lahir nanti.  Para pakar mengungkapkan bahwa hal yang paling menarik bukanlah bayi dapat mengenali melodi menurut bahasa yang orangtuanya gunakan, tetapi bayi yang baru lahir memiliki kemampuan untuk mendengar berbagai hal menurut dalam kandungan. Bayi yang di dalam kandungan tidak saja mampu mendengar, tetapi juga bisa mengingat dengan rinci suara tersebut kemudian mereka menirukan dalam tangisan.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan organ pendengaran, kemampuan belajar, serta daya ingat bayi sangat kuat, bahkan sudah terbentuk sejak masih di dalam kandungan. Hal ini harus menjadi perhatian bagi orangtua. Pertumbuhan serta perkembangan ketika bayi masih di dalam kandungan adalah hal yang sangat penting. Untuk menunjang semua itu, orangtua harus memberikan lingkungan yang mendukung. Tidak hanya suara ibu yang mungkin dikenali, tapi berbagai suara yang muncul di lingkungan sekitar mungkin akan mensugesti pertumbuhan serta perkembangan janin. Oleh karena itu, sebaiknya orangtua menghindari lingkungan yang bising dan tinggi akan polusi suara yang dapat mengganggu pertumbuhan janin.

BACA JUGA

13 Hal yang Harus Dilakukan Selama Trimester Ketiga Kehamilan
Pemberian ASI Mempengaruhi Kebiasaan Makan Anak di Masa Depan
11 Fakta Menakjubkan Tentang Pertumbuhan Janin Dalam Kandungan
loading...

0 komentar untuk Tangisan Bayi Ternyata Berbeda-beda, Tergantung Bahasa Ibu