Sampai Batas Mana Cemburu Pada Pasangan yang Dibilang Normal

Sampai Batas Mana
Banyak orang yg membenarkan rasa cemburu kepada pasangan ketika beliau sedikit saja berulah. Melihat si beliau sibuk curi-curi pandang perempuan lain, cita rasanya hati mirip panas terbakar Perempuan tadi siapa?!. Meski menguras hati, istilah orang cemburu itu tanda cinta. Tetapi, apa sahih? Sampai batas mana cemburu masih sanggup dibilang sehat, & mana rasa cemburu yg menghambat & hampir menjurus posesif-obsesif?

Apa yg dimaksud memakai rasa cemburu?

Cemburu artinya naluri alami insan, yg dirasakan ketika terdapat ancaman (baik itu suatu hal atau seseorang) yg dipercaya membahayakan eksistensi dirinya. Cemburu memproduksi Enda merasa nir nyaman, nir dihargai, sensitif, murka, duka, frustrasi, & bahkan sanggup berujung kepada gangguan kecemasan atau depresi. Meski begitu, cemburu adalah hal yg alamiah & normal dirasakan setiap insan.

Seperti apa sih, cemburu yg sehat?

Menurut psikolog Anne Stirling Hastings, cemburu itu normal & diharapkan ketika Enda berada dalam sebuah interaksi asmara. Tetapi, Enda & pasangan wajib memahami dulu apa yg saling diinginkan dalam interaksi & membuat batasan-batasan yg disepakati beserta. Misalnya, Enda berdua menyepakati anggaran buat nir jalan berdua saja memakai mantan masing-masing. Rasa cemburu artinya tanda kalau Enda menghargai komitmen yg sebelumnya didesain berdua, & akan merasa kecewa kalau komitmen tadi dilanggar. 

Rasa cemburu yg Enda alami juga menjadi keliru satu wujud aktualisasi diri bahwa Enda peduli & ingin interaksi Enda memakai pasangan permanen langgeng. Pasalnya, cemburu menjadikan lonjakan kadar hormon testosteron & kortisol kepada tubuh Enda. Kedua hormon ini memproduksi Enda memiliki hasrat buat mempertahankan pasangan setiap kali Enda dilanda cemburu. Hal ini diperkuat juga memakai adanya peningkatan kegiatan septum lateral, bagian otak yg berperan dalam mengendalikan emosi & menjalin ikatan kepada pasangan.

Karena itu, Enda pun akan melakukan segala cara buat mempertahankan interaksi Enda. Misalnya memakai lebih memerhatikan kebutuhan pasangan (baik kebutuhan fisik mirip masakan atau kebutuhan emosional mirip didengarkan curhatan-nya). Jadi, rasa cemburu bertindak menjadi alarm yg mengingatkan Enda bahwa interaksi asmara memang wajib selalu dibina, bukan dibiarkan begitu saja.

Namun demikian, Hastings menyatakan bahwa rasa cemburu sanggup dibilang sehat ketika Enda permanen sanggup buat berpikir logis, nir mengembang-besarkan kasus menjadi akibatnya dibiarkan berlarut-larut. Aika Enda merasa cemburu, ungkapkanlah eksklusif kepada dirinya, bukan menghardik & akhirnya jadi bertengkar yg nir perlu.

Misalnya begini. Enda mewaspadai adanya pihak ketiga dalam interaksi Enda berdua. Di ketika mirip ini, Enda seharusnya nir membiarkan rasa cemburu membabi buta dalam hati. Cemburu yg sehat artinya ketika Enda sanggup menenangkan diri & mulai membicarakan kasus tadi kepada pasangan. Enda sanggup berbicara baik-baik tanpa terbutakan emosi.

Selama pasangan Enda menjelaskan jawaban dari pertanyaan Enda, Enda wajib mendengarkan memakai baik & mengesampingkan curiga-curiga yg hiperbola. Aika rasa cemburu ini sanggup diselesaikan & dilalui memakai baik, hal ini justru sanggup memperkuat rasa cinta & komitmen antara Enda memakai pasangan.

Lalu, cemburu yg nir sehat itu mirip apa?

Perbedaan antara cemburu yg sehat & nir sehat ini sebetulnya sanggup dibedakan dari bagaimana cara Enda menghadapinya. Aika Enda berubah menjadi obsesif & memberikan konduite posesif, mirip cek hape pasangan, cek sms & chat, menjawab panggilan masuk, kepo-in Facebook & email, hingga membisu-membisu mengikuti pasangan kemana pun beliau kembali hati-hati, ini sanggup jadi menandakan cemburu yg nir sehat. Bahkan terdapat beberapa orang yg cemburu hingga melarang pasangannya keluar tempat tinggal atau memintanya buat nir bergaul memakai seseorang yg dicemburuinya tadi.

Dengan ancaman rasa takut & pikiran yg terus menerus dihantui hal negatif ini, tidak ayal akan memproduksi Enda menuduh pasangan berselingkuh. Tak sporadis rasa cemburu yg nir sehat ini sanggup menjadikan adanya pertarungan, perpisahan, atau bahkan kekerasan kepada dalam interaksi.

Apa yg wajib dilakukan kalau Enda merasa cemburu memakai pasangan?

Salah satu hal yg sanggup meredakan perasaan cemburu & nir nyaman artinya memakai membuat agama kepada diri sendiri & pasangan Enda. Tanamkan selalu dalam interaksi Enda bahwa komunikasi itu krusial dalam interaksi asmara. Enda & si beliau wajib sama-sama berkomitmen buat saling terbuka ketika kasus melanda, terutama soal kecemburuan.

Mengungkapkan rasa cemburu memakai murka, menyindir halus, atau menuduh pasangan memakai hal macam-macam nir akan memproduksi suasana lebih baik. Rasa penarasan Enda pun nir mungkin terjawab. Ada baiknya selalu komunikasikan baik-baik memakai kepala dingin. Lalu,  jelaskan perasaan Enda & diskusikan berdua bagaimana menemukan penyelesaiannya. Hal ini akan memungkinkan Enda buat lebih merasa lega, puas mengatakan isi hati & mencegah pasangan Enda gundah sang konduite cemburu Enda.
loading...

0 komentar untuk Sampai Batas Mana Cemburu Pada Pasangan yang Dibilang Normal