Mengenali Ciri Gangguan Emosional dan Perilaku pada Anak

Mengenali Ciri Gangguan Emosional dan Perilaku pada Anak
Apakah anak saya mengalami gangguan emosional dan perilaku? Pertanyaan ini kadang diajukan Knda para orangtua yang mengalami dilema melihat perilaku buah hati Knda, yang harusnya terlihat anteng dan manis namun malah bersikap kebalikannya. Semua anak pada dasarnya akan mengalami periode masa nakal, namun bagaimana jikalau kenakalannya berada di luar batasan normal? Seperti marah dengan emosi yang meledak-ledak? Berteriak kepada orang yang lebih tua (khususnya orangtua sendiri)? Atau suka melempar sesuatu, seperti mainan di tempat tinggal dan di sekolah?

Baiknya Knda simak penerangan mengenai gangguan emosional perilaku pada yang mungkin saja menimpa anak Knda seperti di bawah ini.

Apa itu gangguan emosional dan perilaku?

Anak yang mengalami gangguan emosional dan perilaku juga dianggap sebagai anak tunalaras. Ketika mengalami gangguan ini, anak mengalami keadaan emosional yang tidak stabil. Saat berinteraksi dan berada di lingkungan sosial, perilakunya akan sangat mengganggu di muka awam.

Ada 5 karakteristik yang menggambarkan anak yang mengalami gangguan perilaku, antara lain:

Tidak bisa belajar yang bukan ditimbulkan sang faktor kesehatan seperti cacat indera atau fisik lainnya. Anak ini, pada dasar fisiknya baik-baik saja, yang menghambat artinya keadaan psikologisnya
Tidak dapat menjalin hubungan atau pertemanan dengan teman sebaya, bahkan orangtua dan gurunya di sekolah. Karena perilakunya yang labil, emosional, dan berubah-ubah, anak menjadi individualis karena lingkungannya tidak dapat mendapat keadaan anak tersebut.
Perasannya suka tidak normal, berubah-ubah tidak jelas tanpa karena konkret dan pasti.
Mood gampang terganggu atau terdistraksi, kadang marah, depresi, kecewa. Intinya emosionalnya labil.
Cenderung takut sendiri karena perkara pribadi dan di sekolah, maka akan mengeluarkan emosi dan perilaku seperti, menangis dan mengamuk. Jika ditanyakan alasannya, akan menyinggung perihal perkara pribadi dan hal di sekolahnya.

Apa yang harus saya lakukan jikalau anak saya memiliki karakteristik dan membuktikan gangguan emosional dan perilaku seperti di atas?

Sebelum Knda mengambil seribu langkah ke depan mengenai kondisi buah hati Knda yang menyangsikan, baiknya Knda evaluasi dulu situasi dan lingkungan buah hati Knda.

Baiknya, Knda berbicara dan bertanya pada teman, kerabat atau guru anak Knda di sekolah. Apa mereka melihat perilaku yang sama berdasarkan anak Knda?
Ketika pada masa perkembangan yang sulit pada anak, Knda harus mencari cara demi mendukung anak melalui masa-masa sulit yang harusnya dapat teratasi dengan baik dalam tahapan normal.
Cermati, dan cari memahami apakah usia anak Knda masih cukup normal memiliki perilaku dan emosional yang labil? Amati dengan anak-anak seusianya. Pada tahapan yang normal, anak usia 8 tahun ke atas harusnya sudah cukup labil emosi dan perilakunya.

Pertimbangkan juga beberapa faktor yang mungkin luput berdasarkan perhatian dan kesadaran Knda para orangtua

Tidak dan merta kondisi ganguan mental dan perilaku anak Knda hadir dan ada begitu saja tanpa karena. Cek, apakah faktor lainnya dapat terjadi karena Knda, lingkungan atau yang lainnya? Seperti model di bawah ini:

Kondisi fisiknya memang bermasalah, seperti adanya alergi yang berdampak pada kestabilan emosionalnya. Obat-obatan yang dikonsumsi anak, nyatanya juga dapat berpengaruh pada perilaku.
Masalah di sekolah kadang terbawa hingga ke tempat tinggal. Ketika anak sulit mengerjakan tugas atau memahami pelajaran, hal itu juga perlu dipandang, karena berdampak menimbulkan stress tambahan pada anak.
Menggunakan narkoba atau alkohol. Jangan salah, usia berapapun dapat tercemar sang penyimpangan sosial ini. Perhatikan dan pantau lingkungannya.
Keluarga Knda yang bermasalah. Faktor ini juga adalah faktor awam yang wajar dialami anak yang mengalami gangguan emosional dan perilaku. Seperti, perceraian atau perpisahan orang tua, cemburu memiliki saudara termuda baru, merasa tidak adil orangtuanya menyampaikan afeksi, dan trauma pada kehilangan sosok sesorang yang berarti, atau kematian.

Bila memang Knda yakin dan menyadari anak Knda mengalami gangguan emosional dan perilaku, mungkin ini saatnya Knda berkonsultasi ke pakar atau terapi yang dapat menjadi salah satu solusi menyembuhkan buah hati. Pengobatan yang dapat Knda lakukan akan tergantung dengan kondisi dan faktor berdasarkan gangguan si anak. Seperti terapi perilaku koginitif, dengan tujuan membantu anak mengendalikan pikiran dan perilaku mereka.

Lalu ada juga pendidikan yang perlu dijalani sang orang tua, jikalau faktor tersebut ditimbulkan sang komunikasi orangtua yang jelek kepada anak. Dan yang terakhir dengan bantuan obat-obatan, jikalau memang anak Knda mengalami perilaku spontan yang ditimbulkan sang kesalahan pada tubuh anak Knda.
loading...

0 komentar untuk Mengenali Ciri Gangguan Emosional dan Perilaku pada Anak