Napas berbunyi belum tentu pertanda sesak napas pada bayi
Untuk bayi yang baru lahir, normal andai saja sesekali dia mengeluarkan bunyi ketika bernapas. Hal ini bukan berarti si kecil sedang mengalami sesak napas, jadi tidak perlu Enda khawatirkan. Paru-paru dan hidung bayi masih beradaptasi dengan lingkungan baru yang berbeda dengan pada dalam rahim.
Organ pernapasannya tersebut wajib mulai terbiasa dengan lingkungan yang kering dan menghirup udara. Napas bayi berbunyi yang terlihat mirip seperti sesak napas pada bayi ini kemungkinan akan terjadi selama beberapa minggu dan tidak perlu dirisaukan.
Namun, ada juga napas bayi berbunyi yang menandakan andai saja si kecil sedang terserang penyakit tertentu. Berikut beberapa jenis napas bayi berbunyi dan penyebabnya. Dengan ini, Enda bisa mengetahui apakah bunyi napas pada si kecil berbahaya atau tidak.
Mengi (napas berbunyi seperti siulan lirih atau ngik ngik). Napas bayi berbunyi seperti ini disebabkan oleh penyumbatan kecil pada lubang pernapasan, bisa karena saluran napas yang menyempit. Suara siulan juga dapat menjadi tanda mengi, yang disebabkan adanya sumbatan pada saluran napas bawah hingga membuat suara bersiul ketika bayi mengeluarkan napas. Mengi bisa ialah tanda-tanda yang biasa ditemukan pada asma maupun infeksi saluran napas bawah. Hal ini bisa menyebabkan sesak napas pada bayi.
Suara melengking dan bernada tinggi, alias stridor atau laringomalasia. Suara ini biasanya terdengar saat bayi menarik napas. Napas bayi berbunyi ini disebabkan kondisi saluran napas bayi yang lebih sempit dan lebih lunak. Hal ini biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang ketika si kecil berusia dua tahun.
Bersuara serak ketika menangis dan batuk. Napas bayi berbunyi yang satu ini diakibatkan oleh penyumbatan lendir pada laring. Hal ini bisa menjadi tanda-tanda croup, yaitu infeksi pada laring, trakea, dan tabung bronkial.
Pneumonia. Napas si kecil yang cepat dan sesak, biasanya diakibatkan oleh pneumonia yang diawali dengan adanya cairan dalam saluran udara terkecil atau alveoli. Pneumonia membuat napas si kecil menjadi tersengal-sengal dan cepat, batuk terus-menerus, dan mengeluarkan suara serak ketika didengarkan dengan stetoskop. Penyebab sesak napas pada bayi ini perlu Enda khawatirkan
Cepat pergi ke dokter spesialis anak atau ke UGD andai saja si kecil mengalami ini
Seperti disebutkan pada atas, napas bayi berbunyi memang normal terjadi. Namun, segera hubungi dokter spesialis anak atau segera pergi ke Unit Gawat Darurat andai saja napas berbunyi disertai dengan tanda berikut ini seperti yang dilansir menurut WebMD:
Si kecil bernapas lebih menurut 60 atau 70 kali dalam semenit.
Bayi Enda mendengus terus-menerus, cuping hidung bayi melebar, dan kesulitan pada setiap nafas. Ini berarti dia berusaha membuka jalan napas yang tersumbat.
Si kecil mengeluarkan suara serak bernada tinggi dan batuk berat.
Retraksi, ketika otot-otot pada dada dan leher anak tampak naik turun lebih hebat menurut biasanya pada saat bayi bernapas. Dada dapat terlihat cekung.
Napasnya terhenti selama lebih menurut 10 detik.
Bibir si kecil tampak kebiruan. Ini berarti darah dalam tubuhnya tidak mendapat cukup oksigen menurut paru-paru.
Tidak nafsu makan.
Terlihat indolen.
Mengalami demam.
Jika Enda bingung apakah napas bayi berbunyi yang dialami oleh si kecil bisa menyebabkan sesak napas pada bayi atau tidak, dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter pakar untuk mendapatkan penanganan terbaik.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Berbagai Jenis Sesak Napas Pada Bayi (dan Mana yang Harus ke Dokter)