Gerakan janin ialah urusan ekonomi si mini menyiapkan perhatian Knda
Sebuah penelitian menampakan bahwa janin aktif berkecimpung mengindikasikan sebuah respon buat menanggapi tekanan yg dirasakan sang sang bunda, begitu juga ketika bunda hamil sedang suka. Kabar baiknya, janin aktif berkecimpung menampakan yg akan terjadi tes pematangan otak yg lebih tinggi & akan memiliki kendali gerakan tubuh atau motorik yg lebih baik sehabis lahir.
Banyak berasal bunda hamil yg mungin nir menyadari bahwa gerakan janin sebenarnya akan memengaruhi Knda. Nah, gerakan si mini dalam perut ialah urusan ekonomi si mini buat memproduksi Knda mendengarkannya & bahkan memproduksi Knda menyesuaikan beserta pola kegiatan si mini dalam persiapan buat menyambut kedatangannya sehabis kelahiran.
Para pakar berasal Universitas Johns Hopkins dalam Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa setiap kali janin berkecimpung, jantung bunda berdetak lebih cepat & masih timbul rangsangan dalam sistem saraf simpatik bunda hamil. Bahkan ketika bunda hamil nir sadar akan adanya gerakan tadi.
Sistem saraf simpatik ini berfungsi mengendalikan respon fight-or-flight & memainkan peran krusial dalam menjaga fungsi tubuh sebagaimana mestinya. Bika sebelumnya konduite bunda yg dipercaya memengaruhi janin, sebenarnya janin juga akan memengaruhi bunda.
Sederhananya, gerakan calon butir hati Knda ialah sebuah cara buat mempersiapkan Knda agar lebih memerhatikan si mini. Perhatian Knda dalam gerakan yg Knda nikmati dalam dalam perut secara alamiah melatih Knda buat memantau kegiatan si mini & memproduksi Knda lebih peka dalam anak yg akan dilahirkan nanti.
Apa betul janin aktif berkecimpung akan menjadi anak yg aktif juga?
Meskipun hal ini belum niscaya, namun timbul beberapa penelitian yg mengaitkan interaksi gerakan janin aktif berkecimpung beserta konduite si mini sehabis lahir. Sebuah penelitian dalam Inggris berkata bahwa gerakan janin yg lemah atau nir terlalu aktif akan memproduksi si mini menjadi anak yg rewel & suka menangis.
Penelitian ini meminta bunda hamil buat mencatat setiap hari gerakan janin selama satu jam selama 3 hari dalam 37 minggu kehamilan. Setelah melahirkan, bunda permanen diminta buat mencatat konduite bayi mereka selama 12 minggu pasca melahirkan.
Hasilnya, gerakan janin yg bertenaga atau janin aktif berkecimpung nir memengaruhi konduite bayi. Namun, gerakan janin yg nir aktif cenderung lebih rewel & acapkali menangis. Kabar baiknya, gerakan janin nir timbul hubungannya beserta pola tidur & konduite makan si mini nantinya.
Berbeda beserta penelitian yg dilakukan sang dr. Janet DiPietro berasal Universitas Johns Hopkins yg menggunakan Doppler-based actography menemukan bahwa taraf kegiatan janin dalam usia kehamilan 36 minggu berafiliasi beserta konduite si mini dalam usia satu tahun dalam anak pria. Janin aktif berkecimpung dalam usia kehamilan ini berafiliasi beserta konduite aktif si mini.
Penelitian ini didapatkan sehabis mengumpulkan data kegiatan motorik janin dalam usia kehamilan 24, 30, & 36 minggu yg melibatkan 52 bayi sehat. Lalu, data ini dibandingkan beserta data yg dikumpulkan sehabis pasca kelahiran beserta mengamati konduite anak sehabis 2 minggu kelahiran & dalam usia satu sampai 2 tahun, ditemukan kaitan antara gerakan janin yg terlalu aktif beserta konduite aktif si mini dalam umur satu sampai 2 tahun dalam anak pria.
Namun berdasarkan penelitian ini, interaksi janin aktif berkecimpung beserta konduite anak masih belum konsisten. Lagipula, yg memengaruhi sifat anak nantinya tentu timbul berbagai. Misalnya pola asuhan, lingkungan sosial anak, & sebagainya. Karena itu, gerakan janin dalam kandungan sejatinya nir bisa meramalkan sifat anak yg Knda lahirkan.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Benarkah Janin yang Aktif Bergerak Nantinya Akan Jadi Anak yang Tak Bisa Diam