Benarkah CT-Scan Bisa Menyebabkan Kanker

Benarkah CT-Scan Bisa Menyebabkan Kanker
Bersamaan memakai terus berkembangnya teknologi pengambilan gambar buat organ-organ tubuh, semakin tinggi juga kekhawatiran pasien wacana imbas penggunaan CT-scan kepada kesehatan. Salah satunya ialah kanker.

Beberapa dasa warsa belakangan ini, pemindaian gambar buat penyakit jantung sangat seringkali digunakan. Akan namun, nir terdapat yg memahami apa imbas berdasarkan radiasi, meskipun dalam takaran rendah, kepada tubuh pasien. Saat ini, ketika teknologi berkembang pesat, para peneliti bisa mengetahui imbas kerusakan kepada dalam tubuh Knda kalau menjalani CT-scan. Perlu diketahui bahwa buat menjalani CT-can kepada tubuh Knda, dibutuhkan radiasi paling sedikit 150 kali lebih poly daripada radiasi yg digunakan buat satu kali pemindaian dada sang X-ray alias rontgen.

Para peneliti kepada Stanford University School of Medicine menyatakan bahwa sekecil apapun takaran radiasi yg digunakan buat CT-scan kepada tubuh Knda, diperkirakan selalu terdapat kerusakan seluler (kerusakan kepada sel-sel) kepada tubuh Knda. Apakah kerusakan ini akan mengakibatkan kanker atau kasus lain kepada kesehatan pasien belum diketahui secara niscaya, akan namun output inovasi ini bisa memperingatkan para pengguna CT-scan buat menyusun seni manajemen mengurangi takaran berdasarkan radiasi.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan meneliti imbas berdasarkan radiasi terhadap sel tubuh insan yg akan terjadi CT-scan jantung. CT-scan jantung memang seringkali digunakan karena alasan-alasan tertentu, termasuk kalau pasien diperkirakan mengidap penyakit arteri koroner, atau buat pasien yg mengidap stenosis katup aorta yg sedang dipersiapkan buat menjalani penempatan pergi katup jantung.

Meskipun penelitian ini sungguh masih dalam termin awal, output-output data berdasarkan penelitian ini bisa memperingatkan para tim medis dalam penggunaan CT scan.

CT-scan mengakibatkan kerusakan DNA

Awal mulanya teori ini tiba berdasarkan teori bom atom, yg juga mengandung radioaktif. Semakin sedikit tubuh insan terekspos memakai bom atom, maka semakin mini juga kemungkinan tubuh insan rusak yg akan terjadi bom atom tadi. Akan namun, semakin akbar tubuh insan terekspos bom atom, maka semakin akbar juga kerusakan tubuh. Berbekal berdasarkan teori inilah, para peneliti ingin meneliti bagaimana efeknya radiasi kepada tubuh ini dalam level seluler (kepada sel-sel tubuh insan).

Para peneliti meneliti sampel darah berdasarkan 67 pasien yg sudah menjalani angiogram CT scan jantung. Para peneliti memakai teknik whole-genome sequencing (melihat susunan genetik) & flowcytometry (meneliti jenis-jenis sel) kepada tubuh para pasien. Prosedur ini dilaksanakan sebelum & sehabis pasien menjalani CT scan tadi.

Hasil berdasarkan penelitian ini memberitahuakn bahwa memang terdapat peningkatan kerusakan DNA & sel tewas selesainya CT scan dijalani. Akan namun, seiring memakai kerusakan ini, semakin tinggi juga gen-gen yg berfungsi buat memperbaiki sel yg rusak. Meskipun memang sebagian akbar berdasarkan sel-sel tadi diperbaiki, akan namun permanen terdapat juga sel-sel yg nir diperbaiki sang tubuh Knda.

Penemuan inilah yg semakin menaikkan inovasi bahwa terkesposnya tubuh berdasarkan angiogram CT scan jantung bisa mengakibatkan kerusakan DNA yg bisa menjadikan mutasi kalau DNA yg rusak nir diperbaiki. Jumlah sel yg tewas selesainya terekspos radiasi tadi juga diprediksi bisa menimbulkan kasus.

Benarkah kerusakan DNA ini mengakibatkan kanker?

Meskipun memang selalu terdapat kekhawatiran wacana terkesposnya tubuh pasien memakai radiasi dalam takaran poly ataupun sedikit, sangat sulit buat indikasi hubungannya memakai kanker secara ilmiah. Memang terbukti terdapat kerusakan seluler kepada tubuh yg ditimbulkan sang radiasi tadi, akan namun terlihat juga bahwa kerusakan-kerusakan tadi eksklusif diperbaiki sang tubuh Knda. Inilah yg dipertanyakan: bagaimana kalau sel-sel tadi sudah diperbaiki, akan namun permanen bisa mengakibatkan kanker? Apakah itu terjadi yg akan terjadi sel rusak yg lolos berdasarkan reparasi sel, atau karena sel yg hilang, atau mutasi yg mengakibatkan kanker? Hal inilah yg sampai kini belum bisa dibuktikan memakai teknologi yg terdapat ketika ini.

Jadi, apakah CT-scan permanen perlu dijalankan?

Tentu saja, dalam kasus-kasus tertentu, CT-scan memang perlu dijalankan. Akan namun, penelitian ini bisa memperingatkan para tim medis buat lebih berhati-hati dalam penggunaan CT-scan. Memang CT-scan sangat krusial, akan namun dianjurkan bagi tim medis buat mengurangi takaran radiasi. Tim medis memang mungkin membutuhkan kualitas gambar yg terbaik buat melihat syarat organ pasien, akan namun perlu juga dipikirkan apa imbas berdasarkan proses pemindaian gambar organ ini terhadap tubuh pasien itu sendiri. Hal ini bisa dilakukan memakai mendesain mesin & teknologi yg lebih baik, atau menyampaikan pasien suatu proteksi buat melindungi tubuh mereka.

BACA JUGA:

Apakah Aborsi Dapat Memicu Kanker Payudara
Cara Mendiagnosis Penyakit Arteri Koroner
Kenapa Perut Buncit Lebih Berbahaya berdasarkan Obesitas Biasa
loading...

0 komentar untuk Benarkah CT-Scan Bisa Menyebabkan Kanker