Bagaimana Cara Mengenali Obat Palsu

Bagaimana Cara Mengenali Obat Palsu
Pasti Knda seringkali membeli obat-obatan, mulai asal obat buat penyakit ringan hingga obat buat penyakit berfokus. Tapi, apakah obat yg Knda beli sudah terjamin kualitasnya? Setiap membeli obat, apakah Knda selalu mengkaji keaslian asal obat tadi? Hati-hati, kini ini poly obat palsu tersebar.

Apa itu obat palsu?

Sebelum membahas perihal apa saja karakteristik-karakteristik obat palsu, usahakan Knda mengerti terlebih dahulu apa yg diklaim menjadi obat palsu. Nyatanya, obat ini bisa sangat mirip beserta obat orisinal, akan namun memiliki kualitas yg tentu tidak sama.

Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, obat palsu ialah obat yg dijual beserta dengan nama produk, akan namun nir memiliki biar yg terang. Ini bisa berlaku dalam nama merek juga produk umum, dalam mana identitas sumbernya disalahartikan beserta cara yg menandakan bahwa obat tadi ialah produk yg disetujui secara orisinal.

Beberapa aspek yg bisa diklaim menjadi obat palsu ialah:

Obat yg nir mengandung bahan aktif
Obat beserta bahan aktif, akan namun dalam jumlah yg rendah atau dalam jumlah yg sangat hiperbola
Obat beserta bahan aktif yg tidak sama atau nir semestinya
Obat beserta bks palsu

BACA JUGA: Benarkah Tidak Boleh Minum Obat Pakai Susu?

Bagaimana cara mengenali karakteristik obat palsu?

Secara membisu-membisu, ternyata poly industri dalam skala akbar beserta sengaja memproduksi obat palsu, tentu beserta tujuan buat meraup untung. Untuk memberantas hal ini, BPOM secara rutin melakukan supervisi terhadap obat yg tersebar dalam Indonesia. Walaupun BPOM sudah melakukan supervisi buat memberantas peredaran obat abal-abal ini, akan namun Knda menjadi konsumen jua wajib pandai dalam mengenalinya.

Berikut ini beberapa saran buat mengenali obat palsu:

1. Pastikan Knda membeli obat dalam apotek, bukan dalam toko obat

Obat yg dijual dalam apotek lebih terjamin keasliannya. Walaupun obat yg Knda beli termasuk obat-obatan ringan buat meredakan batuk pilek atau buat menghilangkan pusing, akan namun usahakan Knda permanen membelinya dalam apotek. Jangan asal-asalan dalam membeli obat-obatan.

dua. Perhatikan bks obat

Apakah bks obat sudah rusak? Apakah bks obat masih tersegel beserta baik & nir muncul perubahan dalam bks produk? Knda wajib jeli sebelum memutuskan buat membeli obat tadi. Kadang, obat palsu dijual tanpa dengan bks & nir mencantumkan label. Sekecil apapun perubahan atau disparitas dalam bks obat, Knda wajib mencurigainya. Ingat, obat palsu bisa sangat mirip beserta obat orisinal.

tiga. Periksa lepas kedaluwarsa obat & biar edar

Obat palsu umumnya mencantumkan lepas kedaluwarsa yg bisa dibedakan beserta obat orisinal, misal cetakan lepas kedaluwarsa sulit terbaca, lepas kedaluwarsa hanya ditempel atau diganti beserta goresan pena pulpen, atau bahkan nir mencantumkan lepas kedaluwarsa. Tanggal kedaluwarsa jua bisa saja dalam bentuk cap. Cap palsu ini bisa hilang tintanya beserta simpel apabila diusap. Selain itu, periksa jua biar edar obat. Obat palsu umumnya jua nir memiliki biar edar. Bagaimanapun, obat palsu bisa memiliki kecacatan dibandingkan beserta obat orisinal apabila diperhatikan beserta saksama.

BACA JUGA: Jangan Membuang Obat Kedaluwarsa Sembarangan! Ini Cara yg Benar

4. Tablet simpel musnah

Seperti yg dikutip asal page health.detik.com, berdasarkan mantan Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik & Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga BPOM, Drs. Roland Hutapea, MSc., Apt., galat satu karakteristik obat palsu ialah tablet obat simpel dihancurkan. Biasanya para penghasil obat palsu nir mementingkan kualitas, menjadi akibatnya obat dirancang asal-asalan. Akibatnya, tablet obat rapuh & simpel musnah. Kualitas obat ini dalam bawah standar & kemungkinan akbar palsu.

Aika Knda menemukan galat satu karakteristik asal obat palsu tadi, usahakan urungkan niat Knda buat membelinya & segera laporkan hal ini ke Badan POM.

Saat membeli obat, usahakan jangan lupa lima hal ini:

Obat orisinal diproduksi sang industri farmasi beserta alamat terang
Mempunyai nomor biar edar
Mempunyai lepas kedaluwarsa (expired date) yg terang
Mempunyai nomor bets & identitas produk lainnya
Diperoleh asal penjual obat resmi, misalnya apotek, tempat tinggal sakit atau puskesmas, toko obat berizin buat obat bebas atau bebas terbatas

Apa risiko mengonsumsi obat palsu?

Mengonsumsi obat palsu tentu memiliki risikonya sendiri. Kualitas obat yg nir sama beserta obat orisinal atau mungkin obat sudah kedaluwarsa menimbulkan orang yg mengonsumsi obat palsu tadi mengalami kerugian. Walaupun mungkin harganya lebih murah daripada obat orisinal, namun obat palsu bisa berdampak negatif dalam kesehatan, misalnya dilansir asal BPOM, yaitu:

Obat palsu bisa menimbulkan gangguan dalam lambung, sirkulasi darah, hati, & ginjal. Selain itu, obat palsu jua bisa menimbulkan reaksi alergi dalam obat, & resistensi kuman.
Orang yg mengonsumsi obat palsu bisa memproduksi penyakitnya semakin parah & bahkan bisa menimbulkan kematian.

BACA JUGA: Serba-serbi Efek Plasebo (Obat Kosong)
loading...

0 komentar untuk Bagaimana Cara Mengenali Obat Palsu