Bagaimana Cara Menyampaikan ke Pasangan Jika Saya Positif HIV

Bagaimana Cara Menyampaikan ke Pasangan Jika Saya Positif HIV
Aika didiagnosis memakai HIV positif, mungkin Anda akan penasaran apakah seharusnya menceritakan kepada pasangan? Bagaimana caranya beri memahami pasangan kalau aku positif HIV? Lalu bagaimana apabila dia murka atau nir senang? Tenang dulu, jangan berpikiran buruk. Anda memang wajib memberitahukan kepada pasangan Anda, demi kesehatan beserta. Persiapkan segalanya memakai matang agar Anda & pasangan nir saling galat paham. Yuk simak ulasan kepada bawah ini.  

Kenapa wajib beri memahami pasangan?

Penting buat mengatakan status HIV Anda kepada pasangan seks Anda meskipun ini mungkin nir nyaman atau memalukan.

Dengan memberitahukan pasangan Anda, bisa membantu mengurangi kemungkinan menularkan virus HIV kepada pasangan Anda. Manfaat lainnya, pasangan jua lebih waspada & mengetahui lebih poly perihal bagaimana seks yg kondusif memakai HIV. Pasangan Anda jua bisa melakukan investigasi lebih lanjut mengenai HIV & mengetahui kondisinya sedini mungkin. Keselamatan & kesehatan Anda & pasangan pun lebih terjaga.

Bagaimana cara memberi tahunya?

1. Pilih tutur-tutur yg absolut & berlatihlah

Aika Anda memang sungguh takut atau nir siap, cobalah buat berlatih dahulu memakai mempersiapkan tutur-tutur yg absolut. Anda jua perlu menyiapkan beberapa warta menurut asal warta yg terpercaya perihal HIV itu sendiri. Hal ini krusial buat membagi informasinya kepada pasangan Anda, atau menjawab pertanyaan pasangan Anda mengenai kondisi ini.

Untuk memilih tutur-pungkasnya, Anda bisa bertanya lebih lanjut kepada dokter. Mungkin terdapat beberapa tutur yg masih asing buat Anda sendiri, menjadi akibatnya perlu dijelaskan lebih jauh sang dokter & petugas kesehatan. Intinya, jangan memakai tutur-tutur yg terlalu susah dicerna pasangan Anda.

2. Pertimbangkan waktu & kawasan

Kapan?

Secepatnya lebih baik. Jangan ditunda-tunda. Lebih baik katakan waktu Anda sudah memercayai pasangan. Tentu ini memang wajib Anda kira-kira sendiri sinkron bisikan hati. Akan tetapi, jangan merahasiakannya hingga sudah terlambat atau waktu pasangan Anda ternyata sudah tertular.

Jangan memulai pembicaraan ketika situasinya sedang nir absolut. Cari waktu kosong agar bisa mendiskusikannya mendalam & nir 1/2-1/2. Sebelum berbicara pun Anda sudah wajib menyampaikan isyarat mirip, Aku mau ngomong sama kau, soal kasus yg nisbi krusial. 

Di mana?

Pilihlah kawasan yg nyaman, nir berisik, & kondusif. Anda akan berkomunikasi mendalam, menjadi akibatnya Anda butuh kawasan yg nyaman sepanjang pembicaraan.

Jangan pilih kawasan yg berisik. Sebab, ini akan merusak komunikasi Anda berdua. Pembicaraan bisa terdengar nir terang atau bahkan bisa terdapat galat paham.

Pilih jua perihal keamanan tempatnya. Pasalnya, Anda nir mengetahui reaksi apa yg akan dimuntahkan sang pasangan setelah Anda memberi memahami Anda positif HIV. Bisa saja apabila pasangan meluapkan emosi, murka, & berpotensi melukai atau terdapat kontak fisik eksklusif yg membahayakan. Meskipun bisa jua nir.

Aman jua dalam arti, jaga privasi perihal kesehatan Anda menurut orang lain yg memang bukan orang yg wajib mengetahui kondisi Anda.

3. Tarik perhatiannya perihal HIV

Pada awal pembicaraan, cobalah buat memasuki topik perihal HIV terlebih dahulu. Cobalah buat mengetahui seberapa mengerti pasangan Anda mengenai HIV kepada pembicaran awal yg masih kalem. Tidak usah terlalu dalam & berlarut-larut. Yang krusial, fase ini buat transisi antara percakapan lainnya memakai percakapan inti Anda.

4. Masuk ke pernyataan inti Anda

Setelah Anda membuka pembicaraan seputar HIV, lanjutkan ke pernyataan selanjutnya bahwa Anda menginginkan keselamatan beserta & katakan kondisi Anda memakai kalimat yg absolut. Ini tergantung memakai cara Anda sendiri. Atau, terdapat sedikit model kepada bawha ini:

Sekitar 6 bulan yg kemudian, aku didiagnosis positif HIV. Sejak ketika itu, aku sudah menjalani pengobatan rutin memakai betul sinkron petunjuk medis. Virus ini dikendalikan memakai baik. Kemudian, tunggu dulu & lihat reaksi pasangan. Baru Anda bisa melanjutkan lagi, Aku ingin kita berdua menjaga satu sama lain permanen sehat & kondusif. Aku bakal merasa jauh lebih hening kalau kau dites HIV jua.

Lalu lanjutkan pembicaraan memakai langkah-langkah berikutnya buat menjaga kondisi kesehatan Anda & pasangan.

lima. Antisipasi reaksi pasangan Anda

Setiap orang akan indikasi reaksi yg tidak selaras. Tidak semuanya akan menyampaikan tanggapan yg suportif. Beri waktu kepada pasangan buat berpikir. Beri klarifikasi lagi apabila memang dia masih penasaran. Bisa jua pasangan justru mendapatkan & mendukung seluruh pengobatan Anda.
loading...

0 komentar untuk Bagaimana Cara Menyampaikan ke Pasangan Jika Saya Positif HIV