Benarkah Bayi Tidak Perlu Sering Mandi

Benarkah Bayi Tidak Perlu Sering Mandi
Jika Anda menyentuh kulit bayi, mutlak terasa halus, bukan? Selain halus waktu disentuh, tubuh mungil dan muka lucunya membuat kita juga semakin gemas untuk bermain bersamanya. Nah, tapi selain mengajak bermain, bayi wajib sangat dijaga kondisi kesehatan kulitnya, lho. Seberapa seringkali ya bayi wajib mandi?

Bagi Anda para ibu,  apakah Anda tipe yang selalu memandikan bayi setiap hari? Atau, justru hanya beberapa hari dalam seminggu untuk membersihkan saja?

Ada yang bilang bayi yang baru lahir tidak perlu seringkali mandi. Apakah ini benar?

Apa benar bayi tidak perlu seringkali mandi?

Meskipun beberapa orang tua memandikan anaknya setiap hari, sebenarnya bayi yang baru lahir sampai yang belum bisa merangkak tidak terlalu kotor. Karena itu, disarankan untuk tidak terlalu seringkali memandikan bayi setiap hari.

Memandikan bayi 3 kali seminggu selama tahun pertamanya sudah cukup. Tapi, walaupun bayi dimandikan hanya 3 kali seminggu, Anda wajib tetap mencuci muka, leher, tangan, bagian kemaluan dan pantatnya setiap hari.

Terlalu seringkali mandi akan membuat kulit bayi Anda cepat kemarau dan bisa iritasi. Bayi juga dua kali lebih gampang mengalami permasalahan kulit sehingga wajib hati-hati merawat kulit bayi.

Kenapa kulit bayi  lebih gampang kemarau dan lebih sensitif?

Kulit bayi lebih tipis dan rapuh dari orang dewasa dan membutuhkan perawatan yang sangat lembut. Kulit bayi biasanya menyerap dan menurunkan kelembaban lebih cepat, sehingga membuatnya gampang kemarau.

Saat bayi masih berada di dalam rahim, tepatnya trimester akhir, kulit bayi dilindungi oleh zat lilin yang disebut vernix. Vernix ialah lapisan di kulit bayi yang tebal, berwarna putih atau putih kekuningan seperti keju. Fungsi utamanya ialah membantu melindungi kulit halus dari cairan ketuban. Ibaratnya, vernix ini pelindung kulit bayi dari segala kondisi.

Setelah bayi Anda lahir, vernix ini akan berkurang. Vernix akan dibersihkan dari kulit bayi setelah lahir. Verniks biasanya hanya tersisa di kurang lebih lipatan persendian selama beberapa hari pertama.

Nah, di sini diperlukan adaptasi pada kulit bayi yang sudah tidak memiliki pengamannya lagi. Bayi perlu penyesuaian. Bayi lebih lamban menghidrasi kulitnya, terjadi penuruanan pH, dan lapisan kulit jadi cepat mengering. Mandi terlalu seringkali bisa membuat kulit bayi yang masih beradaptasi ini menjadi lebih cepat kemarau.

Lalu, bagaimana cara memandikan bayi supaya kulitnya tidak cepat kemarau?

Mandikan bayi tidak lebih dari 10 menit. Selain sebab bayi bisa kedinginan, mandi terlalu lama bisa membuat bayi keriput.
Kedua, jangan tinggalkan bayi terlalu lama berendam dengan air bersabun.
Setelah mandi, Anda dapat oleskan pelembab waktu kulit bayi masih lembab dan baru saja dikeringkan dengan handuk. Memakaikan lotion pada bayi tidak perlu digosok-gosok. Cukup dengan menepuk-nepuk pelan pada bagian yang diberikan lotion. Krim berbasis air atau parafin dianjurkan untuk meningkatkan kelembaban. Jika kulit masih kemarau, perlu dioleskan 2-4 kali sehari.
Gunakan bahan pembersih kulit yang lembut untuk bayi dan tidak mengandung banyak sabun. Hindari mandi busa sebab ini dapat menghilangkan minyak alami dari kulit. Hindari juga sabun antibakateri yang kaya akan wewangian sebab bisa mengiritasi kulit. Pilih sabun yang memiliki phH netral.
Gunakan baby oil. Anda juga bisa memberikan minyak bayi setelah badan kemarau dilap oleh handuk. Pilihlah baby oil yang gampang diserap dan ringan. Jika minyak tidak cepat diserap, dan tubuh bayi tetap berminyak setelah dioleskan justru akan memudahkan terjadinya iritasi. Apalagi andai kata tinggal di daerah yang panas dan bayi cenderung berkeringat.
loading...

0 komentar untuk Benarkah Bayi Tidak Perlu Sering Mandi