Awas, Tak Semua Wanita Boleh Melahirkan di Air! Ini Syarat-syaratnya

Awas, Tak Semua
Melahirkan dalam air atau jua disebut water birth sudah menjadi galat satu metode melahirkan yg digandrungi para mak hamil, terutama yg masih belia. Rumah sakit pun kini ini sudah poly yg menyediakan metode melahirkan dalam air. Namun ternyata, nir seluruh mak hamil bisa melakukannya. Mengingat, metode melahirkan beserta cara ini memiliki manfaat & risikonya tersendiri.

Apa saja manfaat & risiko melahirkan dalam air?

Air membantu meredakan rasa sakit, begitulah memang sifat air. Sehingga, melahirkan dalam air membangun mak merasa lebih nyaman. Saat mak nyaman, hormon stres pun berkurang. Hal ini memungkinkan tubuh mak memproduksi hormon endorfin yg bisa mengurangi rasa sakit. Kenyamanan jua bisa membangun mak lebih penekanan terhadap proses persalinan daripada sakit yg dirasakannya.

Selain itu, daya apung air jua memungkinkan mak bisa berkiprah bebas mencari posisi terbaik yg nyaman waktu melahirkan. Daya apung ini jua bisa menaikkan kontraksi rahim yg lebih efisien & melancarkan sirkulasi darah lebih baik, menjadi akibatnya jua mengurangi rasa sakit. Air jua bisa membangun perineum lebih elastis & rileks, menjadi akibatnya bisa mengurangi insiden perineum robek & tindakan episiotomi.

Namun, setiap proses melahirkan niscaya memiliki risiko tersendiri, termasuk water birth. Dilansir berdasarkan American Pregnancy Association, water birth memiliki kemungkinan menimbulkan bayi menghirup air, walaupun British Medical Journal sudah percaya beserta keselamatan water birth sebanyak 95%.

Dalam proses water birth, idealnya bayi akan menghirup udara setelah hidungnya menyentuh udara (waktu bayi diangkat ke bagian atas air). Sebelum hal ini terjadi, bayi akan permanen mendapatkan oksigen berdasarkan tali pusarnya. Namun, jikalau tali pusar bayi tanggal atau bengkok waktu bayi diangkat ke bagian atas air, maka bayi bisa saja tertentu bernapas & menghirup air.

Selain itu, risiko lainnya ialah emboli air dalam mak, yg bisa terjadi waktu air memasuki sirkulasi darah mak. Namun, insiden ini mungkin sangat sporadis terjadi.

Siapa saja yg boleh melahirkan dalam air?

Melahirkan dalam air membangun mak lebih hening & nyaman waktu menghadapi persalinan. Namun, nir seluruh mak bisa buat melahirkan dalam air karena memang metode melahirkan ini jua penuh risiko. Ibu hamil yg bisa melahirkan beserta cara water birth ialah:

Yang bisa melahirkan normal
Yang sudah memiliki usia kehamilan lebih berdasarkan 37 minggu
Yang hanya melahirkan satu bayi (bukan kehamilan kembar)
Posisi bayi sudah baik dalam minggu-minggu terakhir kehamilan (posisi kepala dalam bawah) atau bayi nir sungsang
Tanda-mengambarkan melahirkan sudah terdapat atau sudah berlangsung setelah diinduksi beserta prostaglandin
Air ketuban pecah mutlak sebelum persalinan atau selama termin pertama kehamilan & air ketuban higienis berdasarkan darah juga feses pertama bayi (mekonium)
Knda nir memiliki komplikasi apapun selama kehamilan
Tekanan darah normal waktu akan & selama melahirkan
Bayi Knda sehat & nir memberitahuakn gejala kesulitan waktu dilahirkan

Ada baiknya sebelum Knda memutuskan buat menjalani water birth, Knda diskusikan terlebih dahulu beserta dokter Knda.

Siapa yg nir bisa melahirkan dalam air?

Melahirkan tidak selamanya berjalan mulus mirip yg Knda harapkan. Kadang, terdapat tindakan yg perlu dilakukan beserta cepat & mutlak dalam tengah proses melahirkan demi kebaikan mak & bayi. Oleh karenanya, nir sumber-asalan jua mak yg bisa melahirkan beserta cara water birth. Mereka yg memiliki risiko kehamilan nir disarankan buat menjalankan water birth. Siapa saja?

Ibu yg memiliki syarat medis selama kehamilan, mirip diabetes gestasional , tekanan darah tinggi, preeklampsia, penyakit jantung, atau epilepsi yg nir terkontrol
Ibu yg memiliki berat badan berlebih atau problem konvoi yg bisa menyulitkan Knda keluar berdasarkan kolam kelahiran
Ibu yg memiliki riwayat komplikasi dalam kehamilan waktu ini atau sebelumnya, mirip perdarahan berat selama kehamilan atau setelah melahirkan
Ibu yg melahirkan prematur (usia kandungan kurang berdasarkan 37 minggu)
Ibu yg memiliki herpes, karena herpes bisa berpindah ke air beserta praktis. Atau, memiliki penyakit infeksi lainnya.
loading...

0 komentar untuk Awas, Tak Semua Wanita Boleh Melahirkan di Air! Ini Syarat-syaratnya