Aturan Aman Sebelum Mencari dan Menerima Donor ASI untuk Bayi

Aturan Aman Sebelum
Air susu mak atau ASI ialah makanan bareng gizi paling lengkap buat bayi hingga usia enam bulan. Sayangnya, nir seluruh anak yg baru lahir bisa memiliki kesempatan buat memperoleh ASI tertentu sumber ibunya karena faktor tertentu. Di sisi lain, masih terdapat mak menyusui yg memiliki ASI berlimpah. Karena itu, buat membantu para mak yg kesulitan menyampaikan ASI, terdapat tren baru yg dikenal bareng donor ASI buat bayi.

Mengapa wajib sangat berhati-hati soal donor ASI buat bayi?

Meskipun donor ASI sangat berguna, donor ASI permanen menyimpan risiko kesehatan bagi bayi yg menerimanya. Untuk meminimalisasi risiko donor ASI buat bayi, maka krusial buat setiap mak yg melakukan donor ASI buat melakukan skrining ASI.

Sayangnya, nir poly mak yg mengetahui perihal pentingnya skrining donor ASI. Biaya yg nir sedikit juga membuat mak calon pendonor atau penerima ASI ragu buat melakukan skrining ASI. Namun, skrining ASI sangat dianjurkan buat dilakukan agar ASI yg diterima sang bayi sungguh terjamin kesehatan & keamanannya.

Tahapan skrining donor ASI

Sebelum menyampaikan si butir hati ASI donor, Enda perlu mempertimbangkan kondisi-kondisi yg perlu dipenuhi seseorang calon donor. Simak daftar syaratnya berikut adalah.

Sehat jasmani & rohani.
Tidak memiliki kontraindikasi menyusui (contohnya karena penyakit atau infeksi tertentu).
Sedang menyusui bayi yg usianya kurang sumber enam bulan & pasokan ASI buat bayinya sendiri sudah tercukupi.
Tidak terdapat riwayat transfusi darah atau tranplantasi (cangkok) organ atau jaringan kepada dikala 12 bulan terakhir.
Tidak merokok, minum alkohol, atau dengan obat-obatan terlarang yg bisa memengaruhi bayi.
Tidak memiliki riwayat penyakit HIV, hepatitis B, hepatitis C, CMV (cytomegalovirus), & sifilis.
Tidak memiliki pasangan seksual yg berisiko terinfeksi HIV, hepatitis B, hepatitis C, CMV, & sifilis.
Tidak memiliki pasangan seksual yg rutin mendapat transfusi darah, konsumsi obat-obatan terlarang, perokok, atau minum alkohol.
Kondisi payudara sehat, nir terdapat mastitis atau infeksi yg rentan menular.
Sudah dinyatakan higienis sumber HIV, hepatitis B, hepatitis C, CMV, & sifilis melalui tes.

Setelah calon pendonor ASI lolos seluruh tahapan, maka, calon pendonor ASI perlu menjalankan mekanisme menyampaikan ASI. Di antaranya ialah menjaga kebersihan bareng mencuci tangan & indera pompa ASI hingga higienis & dengan wadah ASIP selain plastik (karena wadah plastik berisiko buat robek, bocor, & tercemar).

Tips buat mak calon penerima ASI

Calon penerima donor ASI juga perlu mengetahui teknis pasteurisasi ASI. Pasteurisasi dilakukan buat menghilangkan bakteri sekaligus mempertahankan sebagian akbar gizi yg berguna kepada susu. Berikut ialah teknis pasteurisasi manual yg bisa diterapkan.

Holder. Merupakan metode pasteurisasi bareng cara merendam botol ASI ke kepada bak yg berisi air bareng suhu 62,lima derajat Celsius selama 30 menit.

Pretoria. Merupakan metode pasteurisasi bareng merendam botol ASI ke kepada air mendidih selama 20-30 menit.

Flash heating. Merupakan metode pasteurisasi bareng cara merendam botol ASI ke kepada bak yg berisi air bareng suhu 100 derajat Celsius selama lima menit.
loading...

0 komentar untuk Aturan Aman Sebelum Mencari dan Menerima Donor ASI untuk Bayi