Bahan-bahan Dalam Kosmetik yang Harus Dihindari Oleh Ibu Hamil

Bahan-bahan Dalam Kosmetik yang Harus Dihindari Oleh Ibu Hamil
Kehamilan bisa menjadi masa-masa yg menyenangkan, namun jua menjadi masa kepada mana segalanya jadi membingungkan. Banyak pantangan yg wajib dipatuhi sang bunda hamil, mulai berdasarkan nir merokok, minum alkohol, atau bahkan makan sushi. Belum lagi perkara perihal produk kecantikan mana yg boleh & dihentikan digunakan selama hamil.

Food and Drugs Association (FDA) US dikategorikan obat-obatan & bahan kimia dalam empat kategori, mulai berdasarkan yg paling kondusif sampai yg paling berbahaya: A, B, C, D, & X. Umumnya, hanya kategori A & B yg dipercaya kondusif digunakan selama kehamilan, namun buat mengetahui bahan-bahan mana saja yg jua ditemukan dalam produk kecantikan bisa menjadi satu tantangan tersendiri. Untuk itu, kami telah merangkum sejumlah bahan kosmetik yg wajib dihindari sang bunda hamil.

Retinoid (Retin-A, Renova, Retinol, & retinyl palmitate): Ditemukan dalam obat jerawat resep & produk kecantikan anti-aging. Retinoid & seluruh turunannya (retinaldehyde, differin, adapalene, tretinoin, tazarotene & isotretinoin) masuk dalam kategori C (notabene kondusif akan namun mengandung risiko), namun permanen wajib dihindari. Tazorac & Accutane, versi lain berdasarkan turunan retinoid, masuk ke dalam kategori X (kontraindikasi & wajib dihindari).

Vitamin A memang diharapkan buat perkembangan janin dalam rahim, akan namun asupan yg hiperbola bisa berakibat stigma lahir berfokus & keracunan hati. Dokter kepada biasanya akan menyarankan pasien mereka buat nir merencanakan kehamilan selama memakai produk mengandung retinoid, & jikalau Knda hamil ketika memakai retinoid, hentikan penggunaan secepatnya.

Benzoyl peroxide: Ditemukan dalam obat jerawat nonresep. Benzoyl peroxide berada dalam kategori C.

Tetracycline: Tetracycline adalah antibiotik yg awam ditemukan dalam obat jerawat & penyakit Lyme. Tetracycline masuk dalam kategori D. Obat-obatan lainnya termasuk doxycycline & minocycline. Sejumlah studi menemukan bahwa penggunaan tetracycline ketika hamil bisa mengganggu hati bunda hamil & berakibat perubahan rona keabuan kepada bayi ketika masa pertumbuhannya. Antibiotik cara lain yg awam diresepkan buat bunda hamil termasuk amoxicillin atau erythromycin.

Beta hidroxy acid (BHA): Juga berada dalam kategori C. Ditemukan dalam produk kecantikan buat membantu meredakan jerawat, kulit berminyak, & mengangkat sel-sel kulit mangkat (exfoliation), termasuk jua salicyclic acid, tiga-hydroxypropionic acid, trethocanic acid, & tropic acid.

Salicyclic acid, ketika dikonsumsi berkaitan dengan mulut (diminum), bisa berakibat komplikasi kehamilan & bahkan stigma lahir. Penggunaan topikal kepada kulit tubuh atau paras jauh lebih berisiko buat bunda hamil alasannya adalah bahan aktif ini akan lebih praktis terserap ke dalam sirkulasi darah. Segera kunjungi unit gawat darurat terdekat jikalau Knda mengalami menerangkan-menerangkan keracunan salicyclic acid mirip: pusing, kepala berkunang-kunang, napas cepat, atau indera pendengaran berdering.

Hydroquinone: Hydroquione (termasuk idrochinone, quinol, 1-4 dihydroxy benzene, 1-4 hydroxy benzene) adalah kategori C & awam ditemukan dalam krim pemutih paras. Selama masa kehamilan, normal bagi kulit Knda buat menggelap atau muncul flek-flek kecokelatan kepada paras implikasi perubahan hormon. Tapi, wajib bagi Knda buat menghindari pemakaian produk kecantikan apapun yg mengandung hydroquinone.

Alumunium chloride hexahydrate: Ditemukan dalam beberapa deodoran. Termasuk jua alumunium chlorohydrate. Alumunium chloride hexahydrate masuk dalam kategori C.

Formalin: Termasuk jua quaternium-15, dimethyl-dimethyl (DMDM), hydantoin, imidazolidinyl urea, diazolidinyl urea, sodium hydroxymethylglycinate, & dua-bromo-dua-nitropropane-1,tiga-diol (bromopol). Formalin bisa mempertinggi risiko keguguran atau gangguan kesuburan.

Klasifikasi formalin dalam daftar FDA masih belum dipengaruhi, akan namun penggunaan bahan kimia ini permanen wajib dibatasi, terutama bagi bunda hamil. Formalin awam ditemukan dalam beberapa cat kuku gel, produk pelurusan rambut, & lem bulu mata.

Toluene: Termasuk jua methylbenzene, toluol & antisal 1a. Toulene awam ditemukan dalam cat kuku.

Phthalate: Termasuk kategori C, awam ditemukan dalam beberapa parfum sintetik & cat kuku. Phthalate, toluene, & formalin diklaim trio racun yg wajib dihindari sama sekali, terutama selama masa kehamilan.

Paraben: Termasuk jua propyl, butyl, isopropyl, isobutyl and methyl parabens. Umum ditemukan dalam beberapa produk perawatan tubuh, sampo, sabun, & kosmetik.

Dihydroxyacetone (DHA): Dihydroxyacetone adalah komposisi pendukung dalam produk penggelap rona kulit alias self-tanning. DHA adalah bahan kimia yg bereaksi terhadap lapisan kulit mangkat tubuh, menambahkan rona, & dipercaya lebih kondusif daripada berjemur. Walaupun begitu, DHA bisa terhirup tubuh ketika proses penyemprotan.

Diethanolamine (DEA): Umum ditemukan dalam beberapa produk perawatan rambut & tubuh. Hindari jua diethanolamine, oleamide DEA, lauramide DEA, & cocamide DEA.

Thioglycolic acid: Umum ditemukan dalam beberapa cairan wax kimia buat mencabut bulu. Hindari jua acetyl mercaptan, mercaptoacetate, mercaptoacetic acid, & thiovanic acid.

Bahan aktif tabir matahari: Mempertimbangkan begitu banyaknya bahan kimia yg terkandung dalam tabir matahari, usahakan pilih produk tabir matahari bareng kadar bahan mineral aktif titanium dioxide &/atau zinc oxide yg lebih ringan.

BACA JUGA:

Hilangkan jerawat ketika hamil tanpa obat
Ngidam, mitos atau informasi?
Ajarkan anak buat melindungi diri berdasarkan kekerasan seksual
loading...

0 komentar untuk Bahan-bahan Dalam Kosmetik yang Harus Dihindari Oleh Ibu Hamil