Apakah Pemindaian Dengan CT Scan dan Rontgen Aman untuk Anak-anak

Apakah Pemindaian Dengan CT Scan dan Rontgen Aman untuk Anak-anak
Anak-anak memang rentan dengan cedera serta sakit. Ada kalanya orangtua yang merasa khawatir akhirnya memutuskan melakukan tes pencitraan buat anak, seperti CT scan atau rontgen (dengan sinar X) buat mendapatkan diagnosis yang tepat. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak memakai tes pencitraan sanggup meningkatkan risiko kanker pada anak. Lalu, apakah anak boleh melakukan tes pencitraan? Simak ulasannya berikut ini.

Benarkah tes pencitraan meningkatkan risiko kanker pada anak?

Dilanisr berdasarkan WebMD, sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sudah melakukan CT scan lebih berdasarkan tiga kali berisiko mengalami tumor otak atau leukemia. Namun, penelitian tersebut masih kontroversial. Pasalnya, butuh radiasi yang agak akbar buat mengembangkan tumor otak atau leukimia pada anak-anak.

Bila hanya lebih berdasarkan tiga kali atau tiga kali lipatnya, berarti radiasnya masih rendah buat sanggup memicu kanker. Dengan kata lain, para pakar memperkirakan perlu 10.000 kali CT scan sebagai akibatnya bisa membuahkan terjadinya kanker. Walaupun radiasinya sangat mungil buat meningkatkan kanker, terlalu seringkali melakukan tes pencitraan tentu akan membuahkan pengaruh samping di kemudian hari.

Kebutuhan tes pencitraan buat anak

Tes pencitraan buat anak memang sangat membantu dokter buat mendiagnosis suatu penyakit. Apalagi anak seringkali kesulitan berkata apa saja yang dirasakannya ketika mengalami cedera. Walaupun penelitian mengenai tes pencitraan sanggup meningkatkan kanker belum terbukti benar serta membangun Anda khawatir, langkah bijak yang sanggup Anda lakukan sebagai orangtua artinya jangan memaksakan anak buat melakukan tes pencitraan bila tidak dibutuhkan.

Tubuh anak memang peka terhadap radiasi serta terlalu banyak radiasi pada anak tentu tidak baik di kemudian hari. Oleh karena itu, perlu diperhatikan bahwa tidak semua penyakit atau cedera pada anak memerlukan tes pencitraan. Jadi, orangtua harus berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter apakah sang anak memang membutuhkan tes pencitraan atau tidak.

Apa yang bisa dilakukan orangtua bila anak harus menjalani tes pencitraan?

Ada beberapa penyakit atau cedera pada anak yang memerlukan tes pencitraan, misalnya trauma pada koordinator yang akan terjadi jatuh atau pukulan, sakit koordinator kronis, terjadi kejang, juga mendiagnosis adanya usus buntu. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter tetap membutukan tes pencitraan.

Bila dokter mengharuskan anak buat melakukan tes pencitraan, Anda tidak perlu khawatir. Memilih rumah sakit anak serta melakukan tes pencitraan di rumah sakit tersebut aman buat anak. Sebab rumah sakit sudah menyesuaikan dosis radiasi yang rendah pada mesin pemindaian buat ukuran anak-anak.

Anda perlu meminta pertimbangan dokter terlebih dahulu, mana tes pencitraan yang sebaiknya dilakukan oleh anak. Sebab CT scan mempunyai radiasi yang lebih tinggi daripada rontgen dengan sinar X. Walaupun demikian, dosis radiasi pada keduanya pasti diubahsuaikan dengan dosis anak.

Anda juga bisa mengajukan beberapa pertanyaan kepada dokter bila Anda masih kurang yakin dengan keamanan anak apabila melakukan tes pencitraan. Kemudian, simpan catatan atau output pemindaian yang dilakukan oleh anak. Hal ini memungkinkan anak tidak perlu melakukan tes pencitraan ulang dalam waktu yang singkat.

Kemudian, mencegah terjadinya cedera atau luka pada anak tentu akan mengurangi kemungkinan anak buat melakukan tes pencitraan. Sebaiknya Anda tetap mengawasi anak ketika bermain serta rutin melakukan pengecekan kesehatan anak sebagai deteksi dini bila anak mempunyai suatu penyakit.
loading...

0 komentar untuk Apakah Pemindaian Dengan CT Scan dan Rontgen Aman untuk Anak-anak