Apakah Bahaya Kalau Bayi Sering Kaget

Apakah Bahaya Kalau Bayi Sering Kaget
Pernahkah Knda melihat bayi saat kaget? Ketika hal itu terjadi, ke 2 tangan bayi akan terangkat ke atas secara datang-datang kemudian akan kembali ke samping tubuh. Keadaan ini mungkin seringkali terjadi & membuat orangtua khawatir. Lantas, apakah bayi seringkali kaget berbahaya? Simak ulasannya ini dia.

Apa penyebab bayi seringkali kaget?

Ketika bayi kaget, beliau akan menegangkan tubuhnya, mengangkat ke 2 tangannya ke atas, & mengangkat ke 2 lutut. Namun, beberapa detik kemudian beliau akan kembali ke posisi semula. Kondisi ini mampu terjadi walau bayi sedang tertidur. Sebenarnya refleks kaget terjadi tanpa sebab, namun mampu juga dipicu oleh beberapa hal ini dia:

Adanya suara keras.
Adanya gerakan mendadak, misalnya saat Knda mengangkat tubuhnya untuk menggendongnya.
Merasakan sensasi jatuh, misalnya saat Knda meletakkannya pada atas daerah tidur.

Bayi kaget mampu dites lewat refleks moro

Refleks kaget bayi dinamakan sebagai refleks moro, merupakan refleks bayi yang sudah ada sejak bayi baru dilahirkan. Refleks ini merupakan hal yang normal. Ketika berusia 6 minggu, bayi akan mengikuti keadaan beserta kehidupan & merasa lebih kondusif pada lingkungannya. Selama itu, refleks akan berkurang & akhirnya hilang saat memasuki empat sampai 6 bulan. Bayi akan memiliki kendali lebih akbar atas gerakannya & refleksnya sehingga tidak lagi kaget atau tersentak.

Biasanya setelah bayi dilahirkan, dokter akan melakukan tes refleks moro. Caranya beserta membaringkan badan bayi pada atas daerah tidur, kemudian mengangkat kepalanya. Namun, tubuhnya tetap berada pada atas daerah tidur. Lalu, kepala bayi akan sedikit dijatuhkan & segera ditangkap. Pada bayi normal, tubuh bayi akan memperlihatkan tanda-tanda refleks moro sebagai respons; mengangkat ke 2 tangannya ke atas, kemudian akan kembali ke posisi semula setelah beberapa detik.

Tes refleks moro dilakukan untuk mengetahui perkembangan motorik & sistem saraf mampu berfungsi beserta baik. Dilansir asal What To Expect, bila bayi tidak memperlihatkan sama sekali respon saat uji refleks moro dilakukan, kemungkinan ada kerusakan pada otak, tulang belakang, atau saraf. Pemeriksaan kesehatan lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui penyebabnya. Bagi orangtua, tidak disarankan untuk melakukan tes refleksi sendiri sebab dikhawatirkan menyebabkan luka yang tidak disengaja.

Tips mengurangi kaget pada bayi

Membedong bayi

Membedong bayi merupakan teknik meniru daerah seperti rahim yang membuat bayi menjadi nyaman. Kenyamanan tersebut akan mengurangi rasa takut & kaget bayi asal sentuhan mendadak atau suara keras sebab telinganya tertutupi kain. Gunakan kain yang lembut namun tidak terlalu tebal & relatif lebar.

Namun, Knda wajib rajin memeriksa keadaan bayi, pastikan bahwa bedongan tersebut tidak membuatnya kepanasan sehingga menimbulkan biang keringan & tidak membelitnya agar beliau tidak sesak napas.

Saat bayi tertidur

Saat bayi mulai tidur dalam dekapan Knda, usahakan untuk memindahkan bayi ke daerah tidur beserta posisi tubuh Knda tetap membungkuk & menempel beserta tubuhnya. Setelah punggung bayi menyentuh daerah tidur, Knda boleh melepaskan tangan & menjauhkan diri Knda.

Menggendong bayi

Salah satu pemicu bayi seringkali kaget artinya suara yang keras. Agar bayi terbiasa beserta suara-suara pada sekitarnya, menggendong sambil menepuk & menyanyi atau membuat suara-suara halus membantunya mengurangi rasa takut atau tidak nyaman.

Lakukan peregangan

Membantu perkembangan geraknya, Knda mampu memberikan latihan pada bayi beserta meregangkan tangan & kakinya. Ini membantu pernapasan & kekuatan otot-ototnya. Namun, jangan lupa tubuh bayi yang masih rentan terhadap cedera, jadi lakukan peregangan beserta perlahan & lembut.

Yang perlu diperhatikan oleh orangtua

Normalnya, semakin bertambah usia, yaitu kurang lebih empat sampai enam bulan, refleks moro akan menghilang. Jila gejalanya tidak menghilang, segera hubungi dokter. Kemudian, bila gerakan refleksnya tidak normal atau hanya beranjak pada satu sisi tubuhnya, kemungkinan bayi mengalami patah bahu atau cedera bahu. Aika refleks kurang ditunjukkan pada keduanya, kerusakan otak atau tulang belakang mampu menjadi penyebabnya.
loading...

0 komentar untuk Apakah Bahaya Kalau Bayi Sering Kaget