Mengenal Kandungan dalam Pasta Gigi dan Fungsinya

Mengenal Kandungan dalam Pasta Gigi dan Fungsinya
Pasta gigi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yg wajib dibeli ketika belanja dalam pasar supermarket. Setiap hari paling nir pasta gigi dipergunakan minimal 2 kali buat membersihkan gigi. Pasta gigi memiliki poly rasa dan jua dijual dalam aneka macam fungsi eksklusif, mirip pasta gigi beserta fungsi memutihkan gigi, membersihkan dan melindungi gigi sumber bakteri, membangun verbal terasa segar sepanjang hari, mencegah gigi berlubang, dan masih poly lagi.

Sebenarnya, apa sih kandungan yg masih terdapat dalam pasta gigi menjadi akibatnya sangat berguna buat gigi?

Kandungan dalam pasta gigi

Beberapa komposisi bahan dalam pasta gigi adalah:

Agen abrasif. Merupakan bahan kasar, mirip kalsium karbonat, dikalsium fosfat dihidrat, dan magnesium trisilikat. Agen abrasif berfungsi buat membantu mengusir residu masakan, bakteri, dan beberapa noda dalam gigi.
Perasa. Pemanis sintesis, termasuk sakarin yg seringkali dibubuhi dalam pasta gigi buat membangun cita rasanya lebih baik. Rasa pasta gigi umumnya adalah campuran sumber beberapa komponen. Pasta gigi tersedia dalam poly rasa, mirip rasa mint, lemon-lime, dan bahkan rasa permen karet dan butir-buahan (buat anak-anak). Mayoritas orang lebih mengarah pasta gigi yg memiliki rasa mint yg membangun verbal terasa segar dan higienis, meskipun hanya beberapa menit. Sensasi ini umumnya muncul karena kandungan perasa dan detergen dalam pasta gigi yg berakibat iritasi ringan dalam mukosa verbal.
Pewarna. Juga dibubuhi ke pasta gigi, mirip titanium dioksida buat pasta putih dan aneka macam pewarna masakan buat pasta atau gel berwarna.
Humektan. Digunakan dalam pasta gigi buat mencegah hilangnya air dalam pasta gigi menjadi akibatnya pasta gigi nir menjadi keras waktu terkena udara ketika dibuka. Humektan yg paling seringkali dipergunakan adalah gliserol dan sorbitol. Sorbitol beserta takaran akbar bisa berakibat diare karena bertindak menjadi pencahar osmotik. FAO/WHO merekomendasikan penggunaan sorbitol dibatasi sebanyak 150 mg/kg/hari. Oleh karenanya, penggunaan 60-70% pasta gigi yg mengandung sorbitol sang anak mini wajib diawasi sang orang tua.
Zat pengikat. Zat pengikat adalah koloid hidrofilik yg mengikat air dan dipergunakan buat menstabilkan formulasi pasta gigi beserta mencegah pemisahan fase padat dan fase cair. Contoh zat pengikat yg dipergunakan adalah karet alami (karaya dan tragakan), koloid rumput bahari (alginat dan karet karagenan), dan selulosa sintetis (karboksimetil selulosa dan selulosa hidroksietil).
Deterjen. Deterjen, mirip natrium lauril sulfat, memproduksi busa waktu Enda menyikat gigi. Deterjen membantu menghilangkan tumpukan dan emulsi plak dalam gigi.

Satu lagi kandungan pasta gigi yg sangat krusial adalah fluoride.

Apa fungsi fluoride dalam pasta gigi?

Fluoride sangat krusial bagi kesehatan gigi karena penggunaan fluoride dalam pasta gigi bisa mengurangi risiko karies gigi. Seperti dilansir sumber dentalhealth, penurunan prevalensi karies gigi yg tercatat dalam negara-negara maju selama 30 tahun terakhir bisa dikaitkan beserta meluasnya penggunaan pasta gigi yg mengandung fluoride. Sekarang ini, poly pasta gigi yg mengandung 0,1% (1000 ppm) fluoride, umumnya dalam bentuk sodium monofluorofosfat (MFP). 100 g pasta gigi mengandung 0,76 g MFP (setara beserta 0,1 g fluoride).

Bakteri dalam verbal hayati sumber gula dan pati yg melekat dalam gigi setelah makan. Fluoride membantu melindungi gigi sumber asam yg dilepaskan bakteri ketika memakan gula dan pati tadi. Hal ini dilakukan dalam 2 cara. Pertama, fluoride membangun enamel gigi lebih bertenaga menjadi akibatnya lebih mini kemungkinannya buat terjadi kerusakan gigi karena asam yg dilepaskan sang bakteri. Kedua, fluoride bisa memineralisasi balik  daerah gigi yg sudah mulai membusuk menjadi akibatnya kerusakan gigi nir cepat terjadi.

Apa yg terjadi jikalau terlalu poly fluoride?

Kandungan fluoride yg melebihi batas dalam pasta gigi jua bisa ganggu gigi. Kerusakan gigi yg ditimbulkan karena gigi terpapar fluoride beserta kadar sangat tinggi dinamakan fluorosis. Fluorosis umumnya terjadi dalam anak-anak. Fluorosis terjadi karena gigi anak terpapar fluoride yg tinggi dalam pasta gigi ketika anak berusia 8 tahun dalam mana gigi tetap baru mulai tumbuh.

Hal lain yg bisa berakibat fluorosis dalam anak adalah karena anak beserta sengaja menelan pasta giginya. Mungkin karena cita rasanya enak mirip permen menjadi akibatnya mereka berpikir ingin memakannya. Dampak sumber fluorosis adalah rona gigi anak berubah, bisa rona gigi lebih gelap berkisar sumber kuning ke coklat atau adanya menerangkan/bintik putih dalam gigi.

Memilih pasta gigi buat anak

Pilihlah pasta gigi yg mutlak buat anak Enda, yaitu pasta gigi spesifik buat anak. Biasanya pasta gigi buat anak mengandung fluoride yg lebih rendah sumber pasta gigi umumnya, yaitu kurang sumber 600 ppm. Namun, pemilihan pasta gigi yg mengandung fluoride sangat rendah, yaitu 250 ppm, dirasa kurang efektif dalam mencegah karies dalam gigi tetap.

BACA JUGA:

Menyikat Lidah Sama Pentingnya Dengan Menyikat Gigi
tiga Resep Alami buat Memutihkan Gigi Kuning
Benarkah Fluoride Pada Air Minum Kemasan Berbahaya Bagi Kesehatan?
loading...

0 komentar untuk Mengenal Kandungan dalam Pasta Gigi dan Fungsinya