Suntik meningitis jadi kondisi wajib bagi peserta haji & umroh
Seluruh peserta haji & umroh wajib memiliki sertifikat yg menyatakan bahwa mereka sudah memperoleh vaksin meningitis. Selain melakukan vaksin, investigasi kesehatan sebelum berangkat ibadah ke tanah kudus juga krusial dilakukan.
Kesehatan tubuh yg prima dibutuhkan buat beribadah haji atau umrah, alasannya beribadah beserta ribuan orang sumber poly sekali penjuru global memungkinkan tersebarnya poly sekali penyakit. Maka sumber itu diharapkan vaksin buat mengurangi risiko terpapar bakteri & virus berbahaya. Salah satu vaksinasi yg dilakukan sebelum ibadah haji & umroh adalah injeksi meningitis.
Kenapa wajib injeksi meningitis sebelum berangkat ke tanah kudus?
Pada demam isu haji & umroh, umat muslim sumber seluruh penjuru tiba ke Arab Saudi buat menunaikan ibadah, termasuk negara-negara dalam Afrika yg adalah loka penyebaran penyakit meningitis. Hal ini diduga menjadi penyebab maraknya terjadinya dilema penyakit meningitis dalam jemaah & petugas yg melayani jemaah dalam Arab Saudi.
Menurut Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta, negara-negara Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, adalah negara yg menjadi loka berkembangnya penyakit meningitis meningokokus. Oleh karenanya, buat mencegah terjadinya penyakit meningitis meningokokus, setiap masyarakat negara Indonesia yg ingin balik ke Arab Saudi perlu melakukan vaksin meningtis.
Menurut Menteri Kesehatan, meningitis hingga kini masih menjadi ancaman buat jamaah haji juga umroh, alasannya dalam saat melakukan ibadah tadi, orang-orang yg berada dalam sana tiba sumber poly sekali penjuru global, termasuk negara-negara dalam mana meningitis masih marak, khususnya sumber benua Afrika dalam daerah yg dikenal menjadi sabuk meningitis.
Kasus meningitis dalam jamaah haji Indonesia pernah terjadi dalam tahun 1987, dalam mana saat itu masih terdapat 99 orang jamaah yg tertular meningitis & 40 orang dalam antaranya tewas global.
Pemberian injeksi meningitis adalah kondisi sempurna bagi seluruh calon jemaah haji & umrah yg akan memasuki daerah Kerajaan Arab Saudi.
Penyakit apa itu meningitis?
Meningitis adalah peradangan dalam selaput yg melindungi otak & sumsum tulang belakang, & penyakit ini sangat menular. Penyebab pokok meningitis adalah infeksi virus & infeksi bakteri.
Bakteri yg memasuki peredaran darah & menjalar ke otak & sumsum tulang belakang berakibat meningitis bakteri akut. Tapi sanggup juga terjadi bila bakteri pribadi menyerang para penderita. Beberapa strain bakteri yg sanggup berakibat meningitis bakteri dalam antaranya Streptococcus pneumoniae & Neisseria meningitidis.
Meningitis sanggup menular sumber insan ke insan melalui saluran pernapasan ataupun air liur. Masa inkubasi penyakit ini adalah 3-4 hari (rentang saat 2-10 hari).
Gejala awal meningitis hampir sama mirip flu (influenza). Namun, menerangkan-menerangkan akan bertambah berat menggunakan panas tinggi dalam saat yg singkat, yaitu 12-24 jam semenjak awal menerangkan-menerangkan. Gejala meningitis lainnya adalah leher kaku, sakit kepala parah, mual atau muntah, kebingungan atau kesulitan konsentrasi, kejang, sensitivitas terhadap cahaya, & ketahan fisik melemah.
Kapan injeksi meningitis wajib dilakukan?
Pemberian injeksi meningitis dilakukan aporisma 2 minggu sebelum embarkasi ke tanah kudus, alasannya efektivitas vaksin mulai terbentuk 10-14 hari sehabis pemberian.
Setelah memperoleh vaksinasi meningitis, barulah calon jemaah akan diberikan kartu International Certificate of Vaccination (ICV) menjadi kondisi memperoleh biar visa sumber Pemerintah Arab Saudi.
Untuk melakukan hibahvaksin, masih terdapat beberapa ketentuannya yaitu:
Meningitis adalah penyakit yg ditimbulkan bakteri grup A, C, W, & Y. Maka, seluruh calon peserta haji & umroh wajib mendapat satu takaran vaksin kuadrivalen polisakarida atau vaksin ACWY135.
Pemberian vaksin ini disarankan dilakukan 2-3 minggu sebelum embarkasi, & nir kurang sumber 10 hari sebelumnya. Aika sebelumnya pernah mendapat vaksin yg sama, pastikan bahwa saat pemberiannya nir lebih sumber 3 tahun sebelumnya.
Aika diberikan dalam orang dewasa & anak-anak berusia lebih sumber lima tahun, vaksin ini akan menyampaikan konservasi sumber meningitis selama lima tahun.
Untuk anak dalam bawah usia lima tahun, vaksinasi akan menyampaikan konservasi selama 2-3 tahun. Namun hibahpada balita usia 2 bulan hingga 3 tahun wajib diikuti menggunakan hibahvaksin ke 2 dalam 3 bulan setelahnya.
Vaksin jenis ini nir dibolehkan buat diberikan kepada bayi berusia kurang sumber 2 bulan.
Efek samping yg parah sehabis hibahvaksin ACWY sangat sporadis terjadi. Sekitar 10 % orang yg mendapat vaksin ini mengalami nyeri & kulit kemerahan yg biasanya akan hilang dalam 1-2 hari. Sementara, dalam anak-anak terkadang mengalami demam.
Selain kewajiban atas hibahvaksin meningitis, Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga menyarankan calon haji buat melakukan injeksi influenza & pneumonia sebelum berangkat.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Kenapa Harus Suntik Meningitis Sebelum Berangkat ke Tanah Suci