Amniotic Band Syndrome, Ketika Janin Mengalami Amputasi Dalam Kandungan

Amniotic Band Syndrome,
Setiap calon orangtua ingin anaknya lahir paripurna & sehat walafiat. Maka berdasarkan itu Knda wajib pandai-pandai menjaga kesehatan tubuh beserta pola makan seimbang & gaya hayati sehat. Namun terkadang, komplikasi kehamilan bisa terjadi tanpa pernah diduga. Salah satu kasus kehamilan yg bisa menimbulkan bayi terlahir stigma adalah amniotic grup band syndrome. Seberapa bahaya kasus ini?

Apa itu amniotic grup band syndrome?

Amiotic grup band syndrome adalah komplikasi kehamilan yg terjadi dikala jumlah cairan ketuban dalam rahim terlalu sedikit, menjadi akibatnya nir sepenuhnya membungkus badan janin. Kurangnya cairan ketuban bisa terjadi output selaput ketuban yg rusak atau sobek sebagian.

Hal ini bisa menimbulkan jaringan tubuh bayi yg nir tertutupi cairan ketuban jadi gagal berkembang hingga bahkan mungkin mangkat output nir kebagian asupan masakan berdasarkan cairan ketuban.

Maka berdasarkan itu dikala janin dilahirkan, akan terdapat beberapa bagian tubuh yg mengalami kecacatan. Dalam beberapa kasus, bagian tubuh janin yg rusak tadi bahkan wajib diamputasi meskipun dia masih berada dalam dalam kandungan.

Seberapa acapkali amniotic grup band syndrome ini terjadi?

Amniotic grup band syndrome adalah gangguan kehamilan yg sangat sporadis terjadi. Para pakar mengatakan bahwa peluang buat terjadinya kasus ini adalah 1 banding 1.200 hingga 1 banding 15.000 kelahiran. Sampai dikala ini hanya tercatat sebesar 600 kelahiran bayi dalam global beserta syarat stigma fisik output amniotic grup band syndrome.

Namun, sindrom ini sulit buat dideteksi dini. Pemeriksaan kehamilan misalnya USG yg dilakukan rutin dikala hamil nir bisa mendeteksi syarat ini menjadi akibatnya sangat sulit buat diketahui.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Dalam rahim, janin terbungkus sang selaput yg berisi cairan ketuban menjadi tempatnya bertumbuh kembang. Ada 2 jenis lapisan yg melindungi selaput ini, yaitu lapisan amnion & kronion. Lapisan-lapisan ini berfungsi menjaga agar bayi permanen kondusif berada dalam cairan ketuban.

Caira ketuban yg terlalu sedikit, entah output selaput sobek atau rusak, akan membatasi ruang motilitas bayi. Janin yg terus berkembang seiring usia kehamilan akan terus menekan rahim & akhirnya membuat lapisan terluar, yaitu amnion, rentan robek & rusak. Hal ini yg kemudian menimbulkan terdapat anggota tubuh bayi yg berkembang dalam luar lapisan amion.

Kerusakan selaput amnion juga bisa memproduksi serat-serat tipis yg bisa membelit bagian tubuh bayi. Ikatan ini bisa merusak perkembangan anggota tubuh janin yg terikat, atau bahkan berakibat putusnya bagian tadi.

Sampai dikala ini, belum diketahui beserta terang apa penyebab amniotic grup band syndrome. Namun, para pakar bisa memastikan bahwa syarat ini bukanlah terjadi output genetik atau keturunan.

Pengobatan apa yg dilakukan jikalau bunda mengalami syarat ini?

Karena syarat ini nir bisa dideteksi, maka sebagian akbar kasus akan ditangani selesainya kelahiran. Kecacatan umumnya terjadi dalam anggota motilitas, misalnya jari-jari tangan berdempet menjadi satu atau bentuk kaki yg nir paripurna, hingga tidak menutup kemungkinan juga terjadi dalam bagian kepala.

Pada umumnya mekanisme amputasi buat mengangkat jaringan tubuh yg mangkat dilakukan dikala janin masih dalam kandungan. Namun bisa juga dilakukan dikala dia lahir. Hal ini tergantung beserta masing-masing syarat janin.

Apa yg terjadi dalam bayi selesainya lahir  jikalau aku mengalami hal ini?

Amniotic grup band syndrome menimbulkan bayi lahir stigma fisik, tergantung berdasarkan bagian tubuh mana yg nir terlapisi selaput amnion dikala masih dalam dalam kandungan. Untuk pengobatannya pun akan tergantung beserta syarat bayi masing-masing. Tetapi, alasannya adalah syarat ini tidak ditimbulkan sang kelainan genetik, maka kecacatan fisik yg dialami si mini bisa ditangani beserta baik melalui operasi bedah.
loading...

0 komentar untuk Amniotic Band Syndrome, Ketika Janin Mengalami Amputasi Dalam Kandungan