5 Cara Berdiskusi Dengan Anak Disabilitas Soal Keterbatasannya

5 Cara Berdiskusi Dengan Anak Disabilitas Soal Keterbatasannya
Membesarkan anak yg memiliki keterbatasan fisik serta/ atau keterbatasan kognitif (termasuk gangguan perkembangan serta gangguan belajar) bukanlah hal yg mudah. Meski begitu, krusial bagi Anda buat berbicara terbuka serta amanah dalam si mini terkait kondisi yg dia miliki. Lantas, bagaimana caranya memberikan pengertian dalam anak disabilitas?

1. Berbicara terbuka serta amanah

Membesarkan anak disabilitas serta berkebutuhan khusus memang artinya suatu tantangan bagi orangtua. Hal ini tidak jarang membentuk para orangtua kesulitan buat menjelaskan ke anak terkait kondisinya. Beberapa orangtua juga justru memilih menghindar menjawab pertanyaan anak jikalau si anak menanyakan kondisinya yg berbeda dengan sahabat sebayanya.

Mengabaikan atau bahkan menghindari topik sensitif yg berkaitan dengan kondisi anak justru membentuk mereka jadi sulit mengenali dirinya sendiri. Pada akhirnya mereka akan terbiasa hayati dengan ketidaktahuan tadi sampai dewasa.

Misalnya, jikalau seorang anak tidak diberi tahu bahwa dirinya memiliki autisme, mungkin mereka tidak akan pernah mengerti kenapa dirinya sangat kesulitan buat bersosialisasi dengan sahabat sebayanya. Nah, inilah yg justru akan membentuk anak mengira bahwa muncul yg galat dengan caranya berteman, sehingga dia akan tumbuh serta percaya bahwa semua orang tidak menyukai dirinya.

Demikian juga jikalau muncul seorang anak yg mengalami ketidakmampuan belajar (disleksia). Bika anak tidak tahu bahwa dirinya mempunyai kondisi ini, mungkin mereka akan menduga dirinya lebih bodoh dibanding dengan sahabat-sahabat lainnya. Padahal tidak demikian. Anak yg disleksia hanya lebih sulit buat mampu memahami pelajaran berdasarkan segi visual serta suara, sehingga diperlukan waktu yg lebih lama buat mencerna pelajaran di sekolah.

Itu sebabnya, jikalau Anda memberitahuakn kepada anak kondisinya yg sebenarnya, ini akan membentuk anak tidak lagi merasa cemas, takut, atau memalukan tentang kekurangannya. Tidak hanya itu, anak Anda pun cenderung akan lebih nyaman saat beliau tahu bahwa Anda baik-baik saja serta menerima semua kondisi mereka apa adanya.

dua. Pakai bahasa yg sederhana serta mudah dipahami

Difabel, disabilitas, atau keterbatasan diri mampu bersifat fisik, kognitif, mental, sensorik, emosional, perkembangan, atau beberapa kombinasi berdasarkan ini. Itu sebabnya, Anda wajib pahami dulu kondisi disabilitas yg dialami anak Anda. Pasalnya ini akan memengaruhi bagaimana anak mencerna berita berdasarkan Anda.

Terlepas berdasarkan hal tadi, mulailah menjelaskan tentang kondisinya secara singkat, padat, serta kentara dengan kalimat yg mudah dimengerti anak. Hindari penggunaan bahasa panjang serta rumit serta berkonotasi negatif seperti tidak mampu berjalan, tidak mampu mendengar, serta lain sebagainya.

Tidak hanya itu, seandainya anak Anda masih berusia di bawah 10 tahun, Anda pun tidak perlu menjelaskan kondisinya memakai bahasa medis yg rumit sebab hal tadi justru menyulitkan anak buat mengerti apa yg Anda bicarakan.

Ingat, seandainya anak Anda menginginkan lebih banyak berita, beliau akan mengajukan lebih banyak pertanyaan atau beliau akan mengajukan pertanyaan yg sama lagi dengan cara yg berbeda di lalu hari. Jadi, jawablah pertanyaan yg mereka ajukan secara singkat serta tidak perlu terbelit-belit.

tiga. Fokus dalam kelebihan anak

Jangan hanya mengkhawatirkan keterbatasan anak Anda. Penting bagi Anda buat menanamkan dalam anak disabilitas bahwa saat seseorang tidak mampu melakukan sesuatu dalam sesuatu bidang, bukan berarti mereka tidak mampu unggul dalam bidang lain.

Katakan padanya bahwa mereka juga memiliki segudang kelebihan yg mungkin tidak dimiliki orang dalam umumnya. Selain itu, pastikan juga anak Anda tahu bahwa anak disabilitas serta berkebutuhan khusus tidak menghalangi mereka buat mampu berprestasi.

Anak disabilitas serta berkebutuhan khusus tak jarang merasa dirinya paling tidak baik serta akhirnya mereka tidak percaya diri. Nah, di sinilah kiprah Anda buat menanamkan rasa agama dirinya mereka. Jangan sungkan buat memberi pujian serta komentar yg positif kepada anak mulai berdasarkan hal terkecil yg mampu dilakukan anak.

Bicarakan tentang semua hal yg anak sukai serta dukunglah hal tadi. Dengan mendapatkan dukungan berdasarkan orang-orang terdekatnya ini akan membentuk anak lebih mengenali keterampilan serta bakatnya sehingga membentuk mereka lebih percaya diri.

4. Ajukan pertanyaan dalam anak

Sering bertambahnya usia, suatu saat anak Anda mungkin akan memiliki bermacam-macam pertanyaan seputar hidupnya ke depan, mulai berdasarkan masa pubertas sampai kariernya kelak. Sayangnya, mereka tak jarang kali mengurungkan pertanyaan-pertanyaan tadi sebab takut membentuk Anda jengkel atau justru khawatir.

Meski begitu, jelaskan bahwa Anda dengan bahagia hati menjawab pertanyaan-pertanyaan kapan pun. Tidak hanya itu, pastikan juga anak Anda tahu bahwa mereka juga mampu mengajukan pertanyaan kepada orang lain, seperti dokter atau anggota tim perawatan lainnya.

Anda mampu mendorong diskusi dengan cara bertanya seperti, Kamu penasaran tidak, kenapa selama ini engkau wajib rutin minum macam-macam obat? atau, Apa yg engkau rasakan kalau di jalan muncul orang yg ngeliatin engkau terus? serta pertanyaan semacamnya.

5. Ajak anak bergabung dengan komunitas disabilitas

Anda mampu mempertimbangkan bergabung dengan komunitas difabel ataupun berkebutuhan khususbaik secara langsung atau onlinedi mana Anda mampu berbicara serta membuatkan berita dengan orangtua lain tentang anak-anak yg memiliki kasus serupa.

Biasanya, komunitas difabel atau berkebutuhan khusus akan tak jarang mengadakan pertemuan. Nah, kegiatan ini mampu jadi ajang buat mengajak anak bersosialisasi dengan orang lebih kurang. Sebelum mengajaknya, muncul baiknya Anda berbicara dengan anak Anda.

Bika anak Anda tertarik, usahakan buat memfasilitasi kegiatan ini. Menghabiskan waktu dengan anak-anak lain yg juga mengalami kendala serupa mampu membantu anak mencapai potensi terbesarnya. Tidak hanya itu, ini juga membentuk anak menyadari bahwa mereka tidak hayati sendiri.
loading...

0 komentar untuk 5 Cara Berdiskusi Dengan Anak Disabilitas Soal Keterbatasannya