10 Alasan yang Membuat Anda Perlu Menunda Kehamilan

10 Alasan yang Membuat Anda Perlu Menunda Kehamilan
Kita memahami bahwa poly perempuan memakai indera kontrasepsi buat mencegah kehamilan yg tidak diinginkan, seringnya buat alasan sosial, karir, atau alasan ekonomi. Dengan istilah lain, jikalau ini bukan waktu yg mutlak. Tetapi terdapat jua alasan kesehatan bertenaga kepada balik keputusan akbar buat seseorang perempuan menghindari atau menahan kehamilan.

Dikutip menurut Womens Health Research Institute, The Association of Reproductive Health Professional sudah mengidentifikasi sejumlah kondisi yg bekerjasama memakai peningkatan risiko kesehatan merugikan menjadi yg akan terjadi menurut kehamilan. Tidak berarti bahwa seluruh perempuan memakai kondisi ini dilarang hamil, namun mereka wajib berdiskusi berfokus memakai dokter kandungan/bidan mereka sebelum merencanakan kehamilan, & dalam beberapa kasus, mungkin perlu buat menghindari sama sekali.

Berbagai alasan mengapa dokter menganjurkan perempuan buat menahan kehamilan

1. Kanker payudara

Memiliki kanker payudara selama kehamilan adalah sebuah kenyataan yg nisbi langka, yaitu lebih kurang 1 menurut 3.000 perempuan hamil. Kanker itu sendiri sporadis menghipnotis pertumbuhan bayi eksklusif. Tetapi memiliki kanker waktu hamil bisa menyulitkan, baik bagi bunda & tim kesehatan. Kehamilan bisa membuat kanker payudara lebih sulit buat ditemukan, didiagnosis, & diobati.

Kehamilan itu sendiri tidak hadir memperburuk prognosis bagi perempuan yg didiagnosis selama masa kehamilan dibandingkan memakai gerombolan kontrol non-hamil yg sama kriteria usia & stadiumnya (asalkan standar panduan pengobatan buat kanker payudara ditaati). Namun, karena prevalensi kanker payudara terkait kehamilan lebih poly terjadi kepada populasi usia yg lebih belia yg mungkin memiliki fitur yg membawa risiko yg lebih tinggi, mirip metastasis tumor bermutu tinggi & tumor reseptor estrogen negatif, menjadi akibatnya gerombolan perempuan yg lebih belia diperkirakan memiliki prognosis yg lebih rendah.

Mengakhiri kehamilan membuat pengobatan kanker jadi lebih praktis, namun studi terdahulu yg meneliti perempuan hamil melaporkan tidak menemukan bahwa tindakan mengakhiri kehamilan mengklaim peningkatan kelangsungan hayati perempuan secara holistik atau output akhir kanker.

2. Penyakit jantung iskemik & klep jantung

Penyakit jantung kronis bisa mempertinggi risiko buat bunda & janin yg sedang berkembang. Pengobatan buat penyakit ini jua mungkin wajib diubah selama kehamilan. Seberapa poly penyakit klep jantung mempertinggi risiko kesehatan kehamilan tergantung kepada jenis penyakitnya (Aortic valve regurgitation, aortic valve stenosis, mitral valve regurgitation, atau mitral valve stenosis) & seberapa parah stadiumnya.

Aika Knda memiliki bentuk ringan atau sedang menurut penyakit klep jantung, & jikalau jantung Knda memompa darah memakai normal, Knda mungkin bisa memiliki kehamilan normal memakai supervisi medis ketat. Aika Knda memiliki stadium penyakit yg lebih parah, Knda memiliki risiko yg lebih tinggi menurut komplikasi kehamilan. Dokter mungkin menyarankan Knda mempertimbangkan operasi sebelum Knda hamil. Ini mungkin termasuk mekanisme buat melebarkan katup atau operasi buat memperbaiki atau mengganti katup.

Disarankan bahwa individu memakai penyakit jantung struktural yg sudah menjalani pemugaran bedah atau kateter berbasis tidak wajib dipercaya sudah betul, karena beberapa penyakit residu hampir selalu menetap & tanggapan terhadap fisiologi kehamilan tidak bisa diprediksi. Jila mungkin, perempuan memakai penaksiran lesi jantung wajib mendapat konseling prakonsepsi yg meliputi saran kontrasepsi, penghitungan risiko bunda & janin selama kehamilan, & diskusi kemungkinan morbiditas jangka panjang & mortalitas sehabis kehamilan.

Kondisi berikut biasanya dipercaya kontraindikasi buat kehamilan: hipertensi pulmonal berat etiologi apapun, lesi jantung obstruktif tetap parah, gagal jantung kelas III-IV, left ventricular ejection fraction (LVEF) <40%, prior peripartum cardiomyopathy (PPCM), aorta melebar menurut 40-45 mm atau lebih & tidak stabil, atau sianosis berat.

3. Diabetes dependensi insulin

Beberapa perempuan memiliki diabetes sebelum mereka hamil. Ini dianggap diabetes pregestational tidak selaras menurut diabetes yg didapat terkait memakai kehamilan, alias diabetes gestational. Kehamilan bisa mengganti cara tubuh perempuan memakai glukosa. Hal ini bisa membuat diabetes lebih buruk, atau menimbulkan diabetes gestational.

Selama kehamilan, plasenta berfungsi menjadi saluran yg menyampaikan janin nutrisi & oksigen buat tumbuh kembangnya. Plasenta jua membuat hormon. Pada akhir kehamilan, hormon estrogen, kortisol, & laktogen produksi plasenta insan bisa memblokir insulin. Ketika insulin diblokir, ini dianggap resistensi insulin. Glukosa tidak bisa masuk ke sel-sel tubuh. Akhirnya, glukosa tetap dalam darah & membuat kadar gula darah naik. Kebanyakan komplikasi terjadi kepada perempuan yg sudah memiliki diabetes sebelum mereka hamil. Kemungkinan komplikasi termasuk:

Keguguran
Memerlukan suntikan insulin lebih tidak sporadis
Kadar glukosa darah yg sangat rendah, yg bisa mengancam nyawa jikalau tidak diobati
Ketoasidosis menurut taraf tinggi glukosa darah, yg mungkin jua mengancam nyawa jikalau tidak diobati

Wanita memakai diabetes gestational lebih cenderung memperburuk persoalan diabetes jangka panjangnya, mirip persoalan mata, penyakit jantung, & penyakit ginjal, &/atau menyebarkan diabetes tipe 2 kepada kemudian hari. Mereka jua lebih cenderung memiliki diabetes gestational yg menyertai kehamilan selanjutnya.

Komplikasi yg mungkin buat bayi, termasuk bayi lahir mangkat, stigma lahir (persoalan jantung & pembuluh darah, otak & tulang belakang, sistem kemih & ginjal, & sistem pencernaan), makrosomia (bayi lahir yg jauh lebih akbar menurut normal yg akan terjadi asupan terlalu poly gula darah bunda), cedera lahir (bisa terjadi karena berukuran tubuh bayi yg terlalu akbar & kesulitan melahirkan), hipoglikemia (tekanan darah rendah), persoalan pernapasan, atau persoalan kesehatan lainnya.

4. Kanker endometrium atau ovarium

Jila Knda memiliki kanker ovarium, kehamilan ialah sesuatu yg wajib dihindari (jikalau mungkin) hingga Knda sudah berhasil diobati. Bukan hanya semata-mata imbas kanker kepada kesehatan bayi (kanker tidak menular), namun lebih kepada rumitnya pilihan pengobatan buat bunda.

Banyak pengobatan kanker yg menghipnotis kesuburan. Efek ini bisa bersifat ad interim atau tetap.

Masalah kesuburan menurut kanker atau pengobatan kanker terjadi dalam 2 cara pokok:

Kerusakan organ yg terlibat dalam reproduksi, mirip ovarium, saluran tuba, rahim, & leher rahim; atau
Kerusakan organ yg terlibat dalam produksi hormon, mirip ovarium

Ovarium sangat krusial. Ini ialah organ yg menyimpan telur perempuan. Kerusakan kepada ovarium bisa menimbulkan penurunan cadangan ovarium. Cadangan ovarium ialah jumlah total telur yg belum matang kepada ke 2 ovarium. Hilangnya telur yg sehat menimbulkan kemandulan & menopause dini. Karena telur tidak bisa tumbuh pulang, kerusakan ini tidak akan hilang.

lima. Epilepsi

Epilepsi memiliki dampak yg tidak selaras bagi setiap perempuan. Siklus hormonal & menstruasi mereka, kehamilan, menopause seluruh termin kehidupan ini ditentukan sang epilepsi. Pengobatan epilepsi mereka mungkin akan terpengaruh sang keadaan hormonal atau epilepsi mereka & pengobatannya bisa menghipnotis hormon mereka.

Meski sebagian akbar perempuan memakai epilepsi bisa & mungkin hamil, mereka mungkin memiliki risiko tertentu yg tidak dimiliki sang perempuan non-epileptik. Risiko ini bisa menghipnotis kesehatan mereka & bahwa bayi mereka, contohnya:

15 hingga 30 % menurut perempuan mungkin mengalami peningkatan frekuensi kejang, paling tidak sporadis kepada trimester pertama atau ketiga. Sejumlah faktor sudah diusulkan menjadi potensi pemicu kejang, termasuk perubahan hormon, retensi air & garam, stres, & penurunan kadar obat antiepilepsi dalam darah.
Wanita memakai epilepsi memiliki taraf lebih tinggi menurut beberapa kondisi yg bisa menimbulkan ketidaksuburan. Salah satunya ialah sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Trauma karena jatuh atau luka bakar, peningkatan risiko persalinan prematur, keguguran, & penurunan denyut jantung janin.
Bayi bisa kekurangan oksigen selama bunda kejang, yg bisa mencederai bayi & mempertinggi risiko keguguran atau bayi lahir mangkat.

Akan namun, merencanakan kehamilan bukanlah suatu hal yg mustahil, berasal Knda terus bekerja sama memakai dokter buat membantu mengendalikan faktor risiko tadi.

6. Hipertensi & obesitas

Memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) tidak secara eksklusif menghipnotis kemampuan seseorang perempuan buat hamil. Hipertensi itu sendiri tidak menghipnotis pasokan telur, kemampuannya buat ovulasi, atau kesehatan telur & embrio. Meskipun terdapat beberapa temuan dalam literatur ilmiah bahwa tekanan darah tinggi bisa menghipnotis lapisan rahim, yg bisa mengganggu implantasi sehat embrio ini, sebagian akbar masih berupa teori.

Diagnosis tekanan darah tinggi & obesitas, bagaimanapun, masih dievaluasi krusial buat perempuan yg ingin mencoba hamil, buat sejumlah alasan. Kebanyakan perempuan usia reproduksi yg memiliki hipertensi jua memiliki satu atau lebih kondisi terkait yg memiliki imbas negatif kepada kesuburan. Contoh awam termasuk obesitas, merokok, & usia lebih tua menurut 40. Setiap keadaan ini sangat terkait memakai peningkatan risiko hipertensi dan penurunan kesuburan. Sindrom ovarium polikistik, atau PCOS, ialah kondisi lain yg tidak sporadis bekerjasama memakai obesitas & infertilitas, dan tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi bisa membahayakan ginjal bunda & organ lain, & bisa menimbulkan risiko berat badan bayi lahir rendah & kelahiran prematur. Dalam kasus yg paling berfokus, perempuan memakai hipertensi memiliki peningkatan risiko hingga 25 % buat mengalami preeklampsia (kondisi berbahaya ditandai memakai tekanan darah tinggi beserta memakai sekresi-protein tinggi dalam urin), disertai memakai beberapa komplikasi berfokus lainnya yg bisa mengancam kehidupan bunda & janin, termasuk keguguran, bayi lahir mangkat, stigma lahir (neural tube defects), & makrosomia (bayi lahir yg jauh lebih akbar menurut normal yg akan terjadi asupan terlalu poly gula darah bunda)

Penggunaan obat tekanan darah tinggi, khususnya ACE (angiotensin-converting enzyme) inhibitors jua menjadi pantangan bagi bunda yg merencanakan kehamilan karena bisa berbahaya bagi Knda & calon bayi Knda.

7. HIV/AIDS

Penularan HIV menurut bunda ke anak selama kehamilan, persalinan, persalinan, atau menyusui dianggap transmisi perinatal. Penularan perinatal HIV ialah cara yg paling awam anak-anak bisa terinfeksi HIV.

Namun, hanya karena Knda memiliki HIV tidak berarti anak Knda akan mewariskan HIV.. Saat ini, risiko menyampaikan HIV ke bayi Knda berada kepada bawah 2 %, & masih mungkin bagi Knda buat memiliki kehamilan yg sehat asalkan Knda memenuhi sejumlah persyaratan kepada bawah ini:

Menjalani terapi yg efektif & rutin, & memakai obat HIV yg mutlak kepada waktu yg mutlak.
Memiliki viral load yg tidak terdeteksi
Perencanaan yg mendetail & matang perihal persalinan & menghindari menyusui
Tidak merokok & menyalahgunakan obat, alkohol, & zat terlarang
Mencukupi kebutuhan vitamin A harian (tidak defisiensi)
Tidak tergolong malnutrisi
Tidak memiliki infeksi, termasuk penyakit kelamin
Tidak memiliki faktori risiko lain yg terkait memakai persalinan & kelahiran bayi

8. Tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis atau TB ialah infeksi bakteri yg paling tidak sporadis menyerang paru-paru. Namun, hal itu jua bisa menghipnotis bagian lain menurut tubuh Knda, mirip tulang, ginjal, rahim, tulang, sistem saraf, & otak.

Tuberkulosis menurut jalur genital diketahui menjadi penyebab infertilitas kepada perempuan. Tuberculer salpingitis yaitu infeksi saluran telur sang bakteri TB menimbulkan peradangan & penyumbatan lanjutan menurut saluran menurut mana telur melakukan bepergian menjadi akibatnya terang bahwa jikalau tabung rahim terblokir, kehamilan tidak bisa terjadi.

Aika seseorang perempuan memiliki TB & berencana buat hamil, penaksiran resmi seringnya tertunda. Hal ini diakibatkan sang sebagian akbar mengambarkan-mengambarkan TB meniru mengambarkan-mengambarkan-mengambarkan-mengambarkan klasik kehamilan. Tidak yummy badan, kecapekan, hilang nafsu makan, tidak sporadis dinomorsekiankan menjadi bahan pertimbangan penaksiran mengambarkan-mengambarkan TB kepada perempuan hamil. Jadi, sulit buat mendiagnosis TB jikalau Knda sedang hamil. Dalam beberapa kasus, TB tidak terdiagnosis bahkan hingga sehabis kehamilan.

Aika Knda memiliki TB selama kehamilan yg tidak terdiagnosis & diobati, terdapat sejumlah peningkatan risiko, mirip keguguran, bayi lahir prematur, atau lahir memakai berat rendah. Sangat sporadis, bayi Knda bisa terlahir memakai TB. Bayi Knda bisa tertular TB menurut Knda waktu lahir hanya jikalau Knda memiliki TB aktif kepada paru-paru & belum mulai pengobatan.

9. Lupus

Kurang menurut 50 % menurut kehamilan kepada perempuan memakai lupus memiliki komplikasi , akan namun seluruh kehamilan lupus dipercaya berisiko tinggi. Lupus bisa mempersulit kehamilan memakai peningkatan risiko keguguran, kelahiran prematur, & preeklampsia, dan persoalan jantung kepada bayi. Kerusakan ginjal atau hati yg ditimbulkan sang lupus jua mempertinggi kemungkinan komplikasi selama kehamilan. Kehamilan cenderung mempertinggi stres kepada organ yg rusak. Tapi, Lupus itu sendiri tidak mengurangi kemungkinan seseorang perempuan buat bisa hamil.

Tetap krusial buat dicatat bahwa terdapat faktor-faktor tertentu yg bisa membuat Knda memiliki peningkatan risiko kambuhnya lupus & komplikasi kesehatan yg lebih tinggi selama kehamilan, jikalau Knda:

Memiliki riwayat hipertensi, atau masih aktif
Memiliki riwayat penyakit ginjal
Pernah mengalami preeklampsia sebelumnya
Memiliki riwayat kadar platelet rendah
Memiliki riwayat pembekuan darah
Memiliki riwayat antibodi antifosfolipid, atau masih aktif

10. Zika

Orang-orang yg tinggal kepada daerah kepada mana terdapat endemi virus Zika wajib mempertimbangkan menahan kehamilan buat menghindari memiliki bayi memakai stigma lahir, demikian pengumuman resmi menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Virus Zika, dibawa sang nyamuk, sudah dikaitkan memakai berukuran kepala bayi abnormal mini & kerusakan otak, dianggap microcephaly. Dalam kasus langka, infeksi menimbulkan kelumpuhan & komplikasi fatal kepada orang dewasa.

Pedoman baru WHO ini intinya mengakui bahwa, memakai tidak adanya vaksin yg tersedia & pemberantasan nyamuk gagal buat membendung penyebaran infeksi, menahan kehamilan mungkin cara terbaik yg bisa dilakukan perempuan yg tinggal kepada daerah rawan demi menghindari memiliki anak memakai kerusakan otak yg parah.

WHO merekomendasikan menunggu setidaknya enam bulan buat mencoba buat hamil sehabis Knda atau pasangan Knda pulang menurut daerah kepada mana Zika sedang mewabah, atau setidaknya 8 minggu sehabis mengambarkan-mengambarkan mulai terdapat jikalau Knda tinggal kepada daerah rawan Zika. (Aika Knda tinggal kepada daerah kepada mana Zika sedang terjadi, tidak terdapat cara buat memastikan Knda tidak akan terinfeksi selama kehamilan Knda. Knda akan ingin berbicara memakai dokter Knda & mempertimbangkan risiko sebelum Knda mencoba buat hamil.)

BACA JUGA:

Hati-Hati, Ini Risiko menurut Kehamilan yg Tidak Direncanakan
Berbagai Potensi Komplikasi Pada Kehamilan Anak Kembar
Kapan Saya Bisa Mulai Cek Kehamilan Dengan Test Pack?
loading...

0 komentar untuk 10 Alasan yang Membuat Anda Perlu Menunda Kehamilan