Perdarahan Saat Hamil Mana yang Normal, Mana yang Bahaya

Perdarahan Saat Hamil Mana yang Normal, Mana yang Bahaya
Perdarahan ketika hamil, terutama kepada trimester pertama, lebih awam daripada yg Enda duga. Bercak darah terjadi kepada hampir 1/3 berdasarkan seluruh kehamilan, seringnya nir menimbulkan ancaman bagi mak atau bayi. Demikian diungkap sang Alyssa Stephenson-Famy, M.D., seseorang ahli pengobatan mak & anak kepada University of Washington, Seattle, dilansir berdasarkan Parents.

Akan namun, perdarahan ketika hamil, tidak peduli sedikit-banyaknya, sanggup menjadi indikasi poly sekali komplikasi berbahaya, termasuk keguguran, kehamilan ektopik, & plasenta previa, menjadi akibatnya dihentikan diabaikan. Jadi, kapan wajib hubungi dokter ketika terjadi perdarahan selama kehamilan?

Ciri-karakteristik perdarahan ketika hamil yg masih normal

Wajar apabila seseorang perempuan mengalami bercak perdarahan selesainya bekerjasama seks semasa hamil, atau selesainya menjalani tes internal yg dilakukan sang dokter kandungan atau bidan, contohnya. Alasan perdarahan lainnya mungkin sama sekali nir bekerjasama bareng kehamilan, misalnya infeksi ragi, infeksi saluran kencing, atau ambeien kasus yg awam ditemui mak hamil atau perdarahan terobosan, yaitu menstruasi palsu implikasi kadar hormon yg belum nisbi tinggi buat menghentikan daur menstruasi Enda.

BACA JUGA: 3 Aturan Berhubungan Seks Saat Hamil

Perdarahan ketika hamil masih dipercaya normal apabila darah yg munculnya hanya sedikit, kadang berupa bercak atau corengan saha, mirip misalnya bercak perdarahan yg Enda alami kepada awal atau akhir menstruasi Enda. Warna perdarahan sanggup bervariasi, mulai berdasarkan perbedaan makna merah belia, merah tua, hingga kecokelatan (rona darah kemarau) akan namun nir pernah berwarna merah kentara.

Kebanyakan tragedi perdarahan ketika hamil terjadi antara minggu kelima & delapan, & dalam kebanyakan kasus, berlangsung nir lebih berdasarkan 3 hari. Cobalah buat nir terlalu khawatir apabila Enda mengalami bercak misalnya ini. Risiko komplikasi kurang berdasarkan lima %, dilansir berdasarkan My Pregnancy Baby.

Perdaraha misalnya apa yg wajib segera diperiksakan ke dokter atau bidan?

Semua perdarahan ketika hamil wajib dilaporkan ke dokter atau bidan, bahkan apabila pendarahan tampaknya sudah berhenti. Walaupun mungkin penyebabnya artinya hal yg mini, tindakan yg diambil sang dokter kandungan/bidan Enda berikutnya akan bergantung kepada situasi Enda. Penyebab perdarahan abnormal termasuk:

1. Perdarahan subkorionik

Perdarahan subkorionik artinya perdarahan kepada lebih kurang plasenta. Kebanyakan perdarahan subkorionik sanggup sembuh bareng sendirinya, namun membuat risiko mak lebih tinggi buat mengalami komplikasi lain misalnya persalinan prematur.

Oleh karenanya, meski mungkin bagi mak buat melanjutkan kehamilan normal selesainya jenis perdarahan ini terjadi, penaksiran & pengobatan yg mutlak sangatlah krusial. Pada kasus yg sporadis/langka, perdarahan subkorionik juga sanggup mengakibatkan terjadinya divestasi plasenta berdasarkan dinding rahim menjadi akibatnya sanggup menaikkan risiko keguguran.

Segera hubungi dokter apabila Enda mengalami perdarahan selama kehamilan yg berjumlah poly & berwarna merah kentara, juga disertai adanya kram perut & rasa ingin mengejan.

BACA JUGA: Panduan Cara Mengejan Saat Melahirkan

2. Chemical pregnancy

Chemical pregnancy artinya keguguran yg terjadi kepada awal masa kehamilan. Umumnya terjadi kepada usia kehamilan kurang berdasarkan lima minggu kepada mana USG belum sanggup melihat mengambarkan kehamilan sama sekali. Pada syarat ini pembuahan berhasil terjadi namun namun sel nir sanggup bertahan dalam rahim & akhirnya mengalami keguguran.

Banyak perempuan yg mengalami chemical pregnancy ini namun nir menyadarinya, alasannya perdarahan yg terjadi mirip terlambat tiba bulan namun sedikit lebih berat (disertai nyeri perut & perdarahan lebih poly).

3. Keguguran

Keguguran artinya kehilangan kehamilan mendadak dalam 20 minggu pertama. Sering kali, perdarahan hebat yg terjadi selama keguguran akan disertai bareng mengambarkan-mengambarkan lain, misalnya kram atau sakit perut. Keguguran semacam ini seringkali adalah output berdasarkan janin yg rusak; ini berarti tubuh perempuan menolak kehamilan yg nir sanggup bertahan hayati.

Wanita umumnya menjelaskan bahwa mereka nir lagi merasa hamil waktu mereka sudah mengalami keguguran & perdarahan. Tanda-mengambarkan kehamilan hilang nir lagi mual, sakit dada, atau merasa kembung. Tapi juga mungkin buat mengalami keguguran tanpa perdarahan. Keguguran misalnya ini diklaim bareng keguguran membisu-membisu, kepada mana janin dalam kandungan sudah mangkat namun masih dipertahankan sang tubuh Enda. Tanda-mengambarkan kehamilan niscaya sudah menghilang apabila itu terjadi, namun nir adanya detak jantung bayi hanya sanggup terdeteksi sang USG.

BACA JUGA: Berbagai Hal yg Menyebabkan Wanita Rentan Keguguran

Setelah Enda sudah melewati usia kehamilan 14-16 minggu, Enda sanggup menghela napas lega bahwa kehamilan Enda kondusif.

4. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik alias hamil kepada luar kandungan terjadi bila telur yg dibuahi melekat kepada kawasan lain selain rahim, paling seringkali kepada dalam tuba falopi. Perdarahan vagina ringan & nyeri panggul umumnya adalah mengambarkan-mengambarkan awal, namun sanggup diikuti mual & muntah bareng nyeri, kram perut yg tajam, nyeri kepada satu sisi tubuh, pusing atau kelemahan, &/atau nyeri kepada bahu, leher, atau rektum.

Kehamilan ektopik sanggup mengakibatkan pecahnya tuba falopi. Aika itu terjadi, Enda sanggup memiliki nyeri yaang amat sangat & pendarahan hebat. Kehamilan ektopik nir sanggup berjalan bareng normal & mungkin mengancam nyawa sang mak apabila dibiarkan nir terdiagnosis.

lima. Kehamilan molar

Kehamilan molar atau hamil anggur terjadi waktu jaringan yg umumnya menjadi janin justru berkembang menjadi pertumbuhan abnormal kepada rahim Enda. Meskipun bukan adalah embrio, kehamilan molar mengakibatkan mengambarkan-mengambarkan awal yg mirip kehamilan normal, misalnya terlambat tiba bulan atau morning sickness.

Kehamilan molar umumnya juga diikuti sang beberapa mengambarkan-mengambarkan lain, yg mungkin termasuk perdarahan vagina, uterus yg lebih akbar berdasarkan normal, mual & muntah, mengambarkan-mengambarkan hipertiroidisme (merasa gugup atau lelah, jantung berdebar kencang atau nir teratur, & berkeringat deras), sensasi nir nyaman kepada panggul, & cairan keputihan yg menyerupai bentuk butir anggur. Ini umumnya adalah mengambarkan berdasarkan kehamilan molar.

Kehamilan molar wajib ditangani segera buat memastikan bahwa seluruh jaringan diangkat. Jaringan ini sanggup mengakibatkan kasus berfokus kepada beberapa perempuan.

6. Plasenta previa

Kadang plasenta menanamkan dirinya sendiri sangat rendah kepada bawah dinding rahim, atau kadang-kadang mutlak kepada atas leher rahim menjadi akibatnya mengganggu proses persalinan. Kondisi ini diklaim plasenta previa & terjadi kepada lebih kurang 0,lima% berdasarkan kehamilan.

Plasenta previa niscaya akan memproduksi pendarahan kepada beberapa titik dalam kehamilan Enda umumnya selesainya melewati 20 minggu. Tanda paling awam artinya perdarahan merah kentara berdasarkan vagina selama paruh ke 2 kehamilan Enda. Perdarahan sanggup berkisar berdasarkan ringan hingga berat, & seringnya menyakitkan. Beberapa perempuan juga memiliki kontraksi yg mengikuti pendarahan.

7. Plasenta abruptio

Plasenta abruptio, atau divestasi plasenta, artinya sebuah berfokus kepada mana plasenta sebagian atau seluruhnya terpisah berdasarkan rahim sebelum bayi Enda lahir. Kondisi ini sanggup tetapkan jalur nutrisi & oksigen buat bayi Enda, & mengakibatkan perdarahan parah yg membahayakan Enda berdua.

Aika Enda memiliki plasenta abruptio, Enda mungkin melihat satu atau lebih mengambarkan-mengambarkan peringatan. Hubungi dokter segera apabila Enda sedang hamil & menyadari mengambarkan-mengambarkan berikut adalah: perdarahan vagina ringat hingga sedang, rahim yg terasa nyeri atau menyakitkan (mungkin juga terasa keras atau kaku), memiliki mengambarkan-mengambarkan persalinan dini (termasuk kontraksi teratur & sakit punggung/perut bawah), kegiatan janin dalam kandungan menurun berdasarkan umumnya.

8. Persalinan prematur

Persalinan prematur didefinisikan menjadi kontraksi rahim rutin yg mengakibatkan bukaan leher rahim yg dimulai terlalu dini sebelum 37 minggu usia kehamilan. Salah satunya mengambarkan artinya pendarahan vagina ringan, disertai bareng kram atau kontraksi, diare, tekanan panggul, atau sakit punggung sebelum kehamilan mencapai 37 minggu. Persalinan prematur sanggup berakibat berfokus bagi bayi apabila nir dikelola bareng baik. Setelah 37 minggu, mengambarkan-mengambarkan ini sanggup menjadi pemicu melahirkan normal.

BACA JUGA: 11 Faktor Risiko yg Memicu Enda Melahirkan Bayi Prematur

Kesimpulannya, Tidak peduli kapan perdarahan terjadi, pendarahan selama kehamilan mengklaim panggilan telepon atau kunjungan darurat ke dokter atau bidan, bahkan apabila hanya buat memastikan semuanya baik-baik saja. Bersiaplah buat menjawab pertanyaan bareng naratif perihal rona, jumlah, & kapan perdarahan mulai & berhenti, dan apakah disertai demam, guna membantu dokter menentukan penyebabnya.
loading...

0 komentar untuk Perdarahan Saat Hamil Mana yang Normal, Mana yang Bahaya