Kenapa Bayi Lebih Sering Kentut Dibanding Orang Dewasa

Kenapa Bayi Lebih Sering Kentut Dibanding Orang Dewasa
Apakah bayi Anda seringkali kentut? Normalnya, bayi memang lebih seringkali kentut daripada orang dewasa. Bahkan, dalam sehari bayi dapat melepaskan gas kentut sebanyak 13-21 kali. Jumlah yg sangat banyak, bukan? Namun, kentut yg lebih seringkali dimuntahkan sang bayi maupun bisa sebagai tanda dari masalah pencernaan dalam bayi. Bayi seringkali kentut ditimbulkan sang berbagai hal, salah satunya adalah karena bayi lebih seringkali menelan udara. Selain itu, masih banyak lagi penyebab lainnya.

Apa saja penyebab bayi seringkali kentut?

Gas yg banyak dalam saluran pencernaan bayi dapat menyebabkan bayi mengeluarkan gas tersebut melalui kentut. Gas yg ada dalam saluran pencernaan bayi ini bisa didapatkan bayi dari berbagai hal.

Beberapa hal yg bisa sebagai penyebab bayi seringkali kentut adalah:

Bayi menelan udara

Udara yg tertelan sang bayi sebagai penyebab paling awam mengapa banyak gas di saluran pencernaan bayi, sehingga bayi seringkali kentut dan maupun bersendawa. Tak hanya bayi, orang dewasa maupun menelan udara, ini adalah suatu hal yg normal terjadi. Hanya saja bayi bisa menelan udara lebih seringkali. Bayi bisa menelan udara ketika:

Selama menyusu, baik dalam payudara ibu atau dengan botol susu
Saat makan atau minum dengan gelas
Saat bayi menangis
Saat mengempeng
Saat menelan air liur

BACA JUGA: Kentut Bayi Bau Busuk, Apa Normal?

Jika Anda mengira bahwa banyak udara yg masuk ke dalam tubuh bayi waktu bayi dibawa ke luar ruangan di cuaca berangin atau waktu bepergian dengan motor atau mobil dengan kaca terbuka, maka anggapan Anda ini salah. Hal ini hanyalah mitos belaka dan nir bisa sebagai alasan mengapa perut bayi bergas dan bayi seringkali kentut.

Aktivitas dalam sistem pencernaan bayi

Normalnya memang saluran pencernaan bayi memproduksi gas waktu mencerna makanan. Saat makanan masuk ke dalam tubuh bayi, asam kemudian diproduksi di lambung bayi. Selanjutnya, asam dinetralkan dengan cairan yg dihasilkan sang saluran pencernaan bayi waktu makanan melewati usus. Hasilnya adalah reaksi yg memproduksi gas.

Sebagian gas yg dihasilkan akan diserap ke dalam sirkulasi darah dan kemudian dibuang melalui napas bayi. Sisanya, bepergian gas akan berlanjut melalui usus besar dan dimuntahkan sebagai kentut. Jika pergerakan saluran pencernaan bayi normal, jumlah gas yg dihasilkan sang saluran pencernaan bayi maupun normal.

Sistem pencernaan bayi belum matang

Sistem pencernaan bayi yg belum matang menyebabkan enzim pencernaan buat mencerna makanan atau susu belum tersedia dalam jumlah cukup. Hal ini mengakibatkan bayi belum mampu mencerna satu atau lebih protein, karbohidrat, atau lemak yg berasal dari susu, jus, dan beberapa makanan dengan paripurna. Dampaknya, saluran pencernaan bayi akan memproduksi gas yg lebih banyak, sehingga bayi akan lebih seringkali kentut buat mengeluarkan gas tersebut.

Makanan yg dimakan bayi

Bayi yg baru pertama kali diperkenalkan dengan makanan padat biasanya maupun akan kentut lebih seringkali. Sistem pencernaan bayi mungkin membutuhkan waktu buat peralihan dari makanan cair (susu) ke makanan padat. Sehingga, bayi mungkin akan mengeluarkan perjuangan lebih keras dalam mencerna makanan dalam awalnya. Hal ini membuat lebih banyak gas dihasilkan dalam saluran pencernaan dan bayi lebih seringkali kentut.

Bayi yg sudah makan makanan padat maupun bisa lebih seringkali kentut karena makanan yg dimakan bayi. Mengonsumsi makanan yg mengandung gas, seperti kacang-kacangan atau sayuran tertentu yg mengandung banyak serat dan pati, menyebabkan lebih banyak penumpukan gas dalam saluran pencernaan bayi. Kemudian, gas akan dimuntahkan melalui kentut.

Masalah dalam saluran pencernaan bayi

Pada bayi yg masih menyusu, masalah pencernaan seperti intoleransi laktosa dapat menyebabkan kelebihan gas dalam perut dan diare. Biasanya hal ini terjadi dalam bayi dengan susu formula.

Selain itu, bayi maupun bisa mengalami infeksi saluran pencernaan atau gastroenteritis yg dapat menyebabkan produksi gas berlebih dalam saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan bayi kentut lebih seringkali dan bayi mengalami diare. Gastroenteritis dapat ditimbulkan sang virus, bakteri, jamur, atau parasit.

BACA JUGA: Apa Bedanya Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa?

Obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan maupun dapat menyebabkan bayi kentut lebih seringkali. Obat-obatan yg diberikan buat mengobati kolik, refluks, sembelit, demam, dan infeksi biasanya memiliki efek samping seperti gangguan saluran pencernaan, kram perut, produksi gas berlebih, diare, atau sembelit.

Apakah normal jikalau bayi seringkali kentut?

Bayi seringkali kentut memang normal terjadi, tapi maupun bisa sebagai tanda bahwa bayi Anda sedang mengalami masalah. Terkadang, gas yg terlalu banyak dalam saluran pencernaan bayi membuatnya nir nyaman. Bagaimana bisa mengetahuinya?

Jika setelah kentut bayi menunjukkan rasa bahagia dan nir terlalu rewel, artinya gas dalam saluran pencernaan bayi masih normal. Kentut yg lebih seringkali dimuntahkan bayi maupun normal terjadi dalam perkara ini. Namun, jikalau kebalikannya, bayi rewel dan gelisah walaupun sudah kentut, mungkin ini bisa sebagai tanda bahwa bayi sedang mengalami masalah. Masalah pencernaan dalam bayi biasanya maupun ditandai dengan seringkali bersendawa dan perut kembung (lebih keras).

Apa yg harus dilakukan jikalau banyak gas dalam perut bayi?

Berikut ini bisa Anda lakukan buat meringankan atau mencegah terlalu banyak gas yg masuk ke dalam saluran pencernaan bayi.

Periksa posisi menyusu, apakah sudah baik?

Saat menyusu, baik ASI atau dengan botol, bayi maupun menelan udara. Udara yg terlalu banyak masuk ke tubuh bayi tentu membuat bayi merasa nir nyaman. Untuk menguranginya, cobalah buat menjaga kepala bayi lebih tinggi dari perutnya waktu menyusu. Anda bisa menggunakan bantal buat menyangga kepala bayi waktu menyusu. Hal ini membuat susu masuk ke tubuh bayi dengan mudah dan gelembung udara yg masuk waktu menyusu naik ke atas.

Saat menyusu ASI, pastikan bayi menempel dengan baik dalam payudara Anda, sehingga bayi nir terlalu banyak menelan udara. Saat menggunakan botol susu, Anda bisa miringkan sedikit botol susu ke atas sehingga mulut bayi menutupi seluruh dot. Hal ini mengurangi gelembung udara dalam dot, sehingga sedikit gas yg masuk ke perut bayi.

Dorong bayi buat bersendawa

Sendawa merupakan salah satu cara buat membuang gas dalam saluran pencernaan bayi, selain melalui kentut. Anda bisa mendorong bayi bersendawa dengan cara membaringkan bayi dalam posisi tengkurap selama beberapa menit.

BACA JUGA: Cara Melakukan Pijat Bayi buat Mendekatkan Anda dan Buah Hati

Pijat bayi

Memijat bayi dengan lembut mungkin dapat membantunya buat mengeluarkan gas yg ada dalam saluran cerna. Pijat bayi di sekitar perutnya dan bagian kakinya (dorong kaki bayi ke depan dan ke belakang seperti naik sepeda). Mandi air hangat maupun dapat membantu bayi mengeluarkan kelebihan gas yg ada dalam tubuhnya.

Periksa apa yg bayi makan

Seperti yg sudah di bahas di atas, makanan tertentu dapat menyumbang kelebihan gas dalam perut bayi. Untuk itu, sebaiknya hindari pemberian makanan yg banyak mengandung gas waktu bayi sedang nir nyaman dengan perutnya, seperti pemberian jus yg terlalu banyak, kacang-kacangan, dan sayuran yg mengandung banyak gas.
loading...

0 komentar untuk Kenapa Bayi Lebih Sering Kentut Dibanding Orang Dewasa