Menghitung Kalori Makanan Saja Belum Tentu Efektif Untuk Diet

Menghitung Kalori Makanan Saja Belum Tentu Efektif Untuk Diet
Berat badan ideal artinya harapan setiap orang. Tapi tentu punya bentuk tubuh ideal tidak bisa hanya mengandalkan berjam-jam olahraga dalam gym. Asupan masakan sehari-hari juga wajib dipertimbangkan. Di sisi lain, sumber-asalan mengurangi porsi makan bisa berdampak negatif dalam acara diet Knda. Supaya urusan ekonomi diet nir sia-sia, cobalah buat mulai menghitung kalori dalam setiap masakan Knda.

Knda bisa bareng gampang mengeceknya dalam label nutrisi yg masih terdapat dalam bks masakan, atau pakai software penghitung kalori dalam ponsel pandai Knda. Tapi, kenapa melakukan hal ini krusial buat keselamatan diet Knda?

Berapa seharusnya kebutuhan kalori setiap hari?

Pada biasanya, kebutuhan kalori pria sehat lebih kurang sekitar 2,500 kcal per hari ad interim wanita disarankan buat memenuhi 2,000 kalori per hari buat mencukupi kebutuhan tenaga tubuh.

Tapi pemenuhan kalori harian juga bisa dipengaruhi sang beberapa faktor mirip usia, berat badan, aktivitas fisik, tinggi badan, kesehatan metabolisme, & lain-lain. Selain memakai kalkulator penghitung kalori yg kini poly tersedia dalam internet & app store, Knda juga bisa melakukan perhitungan berapa kalori minimal yg diperlukan tubuh bareng rumus Harris-Benedict.

Kenapa perlu menghitung kalori masakan?

Kalori masakan berfungsi layaknya bahan bakar bagi tunggangan. Tubuh Knda perlu diisi sang kalori buat bisa melakukan segala aktivitas & buat menunjang fungsi tubuh. Namun terlalu poly & terlalu sedikit kalori yg Knda dapatkan tentu berdampak terhadap tubuh.

Tujuan dari menghitung kalori artinya buat menaikkan pencerahan Knda terhadap apa yg Knda makan, terutama ketika sedang diet. Dengan mengetahui seluruh kalori dari makan yg Knda konsumsi, Knda bisa lebih berhati-hati dalam mengarah masakan & membatasi porsi makan bareng cara yg lebih sehat.

Tapi, nir seluruh orang cocok bareng metode diet ini

Alasan mengapa teknik menghitung kalori seringkali dilakukan artinya alasannya adalah lebih gampang diterapkan. Untuk menaikkan berat badan Knda hanya perlu mengonsumsi lebih poly kalori yg masuk dibandingkan jumlah kalori yg keluar & kebalikannya. Tetapi, dalam kenyataannya nir semudah itu, & nir seluruh orang cocok bareng cara ini.

1. Menghitung kalori bisa memicu seseorang diet terlalu hiperbola

Tujuan dari menghitung kalori masakan sejatinya artinya buat mengendalikan apa yg Knda makan setiap hari. Tapi bagi beberapa orang, waktu memahami kebutuhan kalori idealnya dalam sehari artinya (contohnya) 1200 kcal, ini tanpa sadar jadi memicu mereka buat sekalian saja nir makan/minum dalam bawah standar yg direkomendasikan. Mereka mungkin berpikiran bahwa semakin cepat mengurangi kalori masakan dari yg disarankan, berat badan akan turun lebih cepat.

Di sisi lain, beberapa orang mungkin merasa sangat dikekang sang pembatasan makan ini, menjadi akibatnya nir bisa membuat Knda sungguh puas. Akibatnya, Knda akan merasa serba keliru apabila makan & minum yg berlebih atau kurang.

Hal ini usang-kelamaan bisa membuahkan gangguan pola makan mirip binge eating, bulimia nervosa, & anoreksia. Bukan hal yg nir mungkin juga selesainya mendapatkan berat badan yg Knda inginkan, Knda akan pulang kepada istiadat makan Knda yg usang

2. Bikin malas berolahraga

Aika Knda berpikir memotong kalori dari kebutuhan masakan akan mendapatkan output yg baik, pikir lagi. Menurut sebuah studi, 95% dari mereka yg ingin menurunkan berat badan bareng cara mengurangi asupan kalori & melakukan olahraga secara hiperbola nir berhasil selama periode tiga tahun. Cara ini justru akan memberi memahami tubuh kita buat menurunkan laju metabolisme, menjadi akibatnya bisa memicu timbulnya imbas yo-yo dalam diet.

Sementara beberapa orang mungkin berpikir bahwa olahraga selagi diet akan menaikkan jumlah kalori. Pasalnya, olahraga rutin juga memerlukan asupan masakan yg mencukupi. Pemikiran ini membuat mereka sengaja buat menagkir dari rutinitas olahraga atau aktivitas fisik lainnya, demi mementingkan pengendalian kalori dari masakan.

Padahal, nir perlu khawatir bareng olahraga atau aktivitas fisik lainnya alasannya adalah aktivitas tadi bisa membakar 60-70% dari jumlah kalori yg masuk.

tiga. Kalori nir hanya sekadar kalori

Ketika menyangkut tubuh insan, kalori artinya sesuatu yg rumit. Segala sesuatu mulai dari protein, lemak, & karbohidrat diproses secara tidak sinkron. Sehingga perhitungan yg simpel saja nir nisbi & wajib melibatkan dari sisi biologis juga.

Ketika wajib mengarah antara lima butir alpukat atau lima porsi eskrim, tentu lebih sehat butir alpukat terlepas dari keduanya mempunyai kandungan lemak & kalori.

Metode cara lain yg bisa dilakukan selain menghitung kalori

Tentu menghitung kalori bukan sesuatu yg nir boleh, metode ini permanen bisa dilakukan buat melihat citra pola makan Knda. Selain menghitung kalori, terdapat beberapa cara yg mungkin bisa Knda jadikan menjadi pertimbangan mirip makanlah waktu Knda memang sudah merasa lapar, makan bareng porsi yg lebih sedikit, mengarah masakan yg memakai kalori lebih poly buat penyimpanan & metabolisme mirip masakan yg kaya akan serat & protein, & pastikan masakan yg Knda konsumsi sempurna, sehat, & nir hanya dievaluasi dari jumlah kalorinya saja.
loading...

0 komentar untuk Menghitung Kalori Makanan Saja Belum Tentu Efektif Untuk Diet