5 Mitos dan Fakta Seputar Masa Nifas Mana yang Benar

5 Mitos dan Fakta Seputar Masa Nifas Mana yang Benar
Setelah melewati perjuangan selama sembilan bulan, niscaya Knda merasa sangat suka sehabis si mini lahir bareng selamat dalam syarat sehat. Banyak anggaran baik yang masuk logika berasal sisi medis maupun tradisi (mitos) yang Knda patuhi supaya Knda & bayi Knda dalam syarat baik-baik saja. Mitos ini umumnya nir akan berhenti hingga Knda melahirkan, terdapat beberapa mitos mengenai masa nifas yang niscaya sudah Knda dapatkan berasal para orang tua. Lantas, bagaimana faktanya? Simak artikel berikut ini.

Benarkah persepsi-persepsi mengenai masa nifas yang tersebar dalam kalangan umum?

Kalau belum 40 hari jangan keluar rumah dulu!, Ih, jangan makan ikan, nanti jahitannya nggak kering-kering, lho!. Kalimat ini mungkin pernah Knda dengar & acapkali kali dipercaya menjadi pesan implisit berasal orang tua yang Knda dapatkan waktu Knda telah melahirkan & memasuki masa nifas.

Namun, sejauh apa kebenarannya? Apakah hal-hal ini memang memiliki alasan medis tertentu atau hanya sebuah mitos yang diturunkan turun temurun? Ini jawabannya.

1. Mitos: Dilarang makan ikan, telur & daging supaya jahitan cepat sembuh atau kering

Faktanya, konsumsi ikan, telur & daging justru baik karena ketiganya mengandung protein yang tinggi. Salah satu kiprah protein artinya dalam pembentukan sel baru & perbaikan sel yang rusak. Kumpulan sel membuat jaringan & dalam syarat pasca persalinan. Apalagi jikalau dihasilkan luka jahitan, maka perlu terdapat perbaikan jaringan. Di sinilah kiprah protein dibutuhkan. Kesimpulannya, konsumsi protein tinggi wajib bagi bunda pasca persalinan.

dua. Mitos: Selama masa nifas nir boleh keluar rumah sebelum 40 hari

Masa nifas berjalan kurang lebih 40 hari & dalam masa itu diharapkan bunda sudah memulai aktivitas harian secara sedikit demi sedikit. Tidak terdapat interaksi antara masa nifas bareng aktivitas dalam luar secara ilmiah. Justru faktanya seorang bunda dianjurkan untuk memulai kembali secara sedikit demi sedikit aktivitas yang sempat ditinggalkan ketika dia hamil. Mulailah aktivitas ringan, keluar rumah sekedar berjalan kaki, sosialisasi, & lain-lain.

3. Fakta: Selama masa nifas nir boleh bekerjasama intim suami istri

Selama masa nifas, secara alami rahim mengeluarkan sisa darah & lendir berasal bekas persalinan. Cairan yang keluar tadi dalam antaranya mengandung sel darah putih, tumbuhan normal & sel-sel mati berasal persalinan yang terjadi. Secara ilmiah bekerjasama intim dalam ketika nifas menambah risiko infeksi dalam bunda.

Knda pula memerlukan waktu pemulihan pasca persalinan apalagi bila mendapatkan jahitan dalam vagina. Berhubungan intim ketika nifas tentunya nir menyampaikan kenyamanan dalam Knda. Jadi, nir terdapat salahnya, Knda & suami harus bersabar untuk hal yang satu ini.

4. Mitos: Tidak boleh makan salak & sirsak nanti terjadi perdarahan

Belum terdapat penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa konsumsi salak & sirsak mengakibatkan perdarahan masif.

lima. Mitos: Harus pakai stagen selama masa nifas

Pemakaian stagen mungkin lebih ke arah kultur & tradisi. Setelah bersalin, dinding perut dirasa kendur & nir eksklusif kembali ke bentuk semula. Pemakaian stagen diharapkan mengembalikan bentuk perut misalnya sediakala sebagai akibatnya terlihat langsing.

Dalam hal ini dikembalikan sepenuhnya kepada masing-masing pribadi. Faktanya secara ilmiah, dinding perut secara sedikit demi sedikit akan kembali ke bentuk semula. Belum dijumpai penelitian ilmiah tentang pemakaian stagen pasca persalinan atau masa nifas ini.
loading...

0 komentar untuk 5 Mitos dan Fakta Seputar Masa Nifas Mana yang Benar