5 Hal yang Dapat Meningkatkan Risiko Ibu Mengandung Bayi Down Syndrome

5 Hal yang
Setiap orangtua menginginkan anaknya terlahir ke global sehat walafiat. Namun demikian, muncul poly faktor tidak terduga yg bisa membuahkan bayi terlahir stigma. Down syndrome adalah keliru satu kelainan kromosom genetik yg paling awam. Mengutip berasal Kompas, taraf kejadian Down syndrome, atau sindroma Down, dalam Indonesia mencapai lebih berasal 300,000 anak hingga akhir tahun 2010. Apa yg membuahkan mak mengandung bayi Down syndrome?

Apa itu Down syndrome?

Tubuh kita dirancang berasal sel yg mengandung gen. Gen dikelompokkan dalam struktur misalnya benang yg disebut kromosom. Biasanya muncul 46 kromosom dalam setiap sel, 23 diwarisi berasal mak & 23 lainnya diwarisi berasal ayah.

Down syndrome (DS) adalah suatu kelainan genetik yg terjadi waktu bayi memiliki tambahan kromosom 21, yg terbentuk waktu perkembangan sel telur pihak mak, sel sperma berasal ayah, atau waktu masa embrio (cikal bakal bayi). Akibatnya, bayi jadi memiliki 47 kromosom dalam setiap sel, bukannya 46 pasang.

Kondisi ini membuahkan gangguan belajar dalam anak & kelainan fisik langsung  misalnya Fitur paras yg datar, kepala berukuran mini, leher pendek, hingga berat & tinggi badan yg lebih rendah dibanding homogen-homogen.

Meskipun peneliti sudah mengetahui bagaimana Down syndrome bisa terjadi, mereka masih nir memahami poly perihal mengapa syarat ini bisa terjadi. Namun, beberapa hal langsung bisa menaikkan risiko seseorang perempuan hamil mengandung bayi Down syndrome. Apa saja?

Berbagai faktor yg bisa menaikkan risiko perempuan mengandung bayi Down syndrome

1. Usia mak waktu hamil

Usia perempuan waktu hamil berperan akbar terhadap kesehatan & keselamatan janin dalam kandungan. Down syndrome bisa terjadi dalam berapapun usia Knda waktu mengandung, akan tetapi peluangnya semakin akbar dalam kehamilan dalam usia 35 tahun ke atas.

Hamil dalam usia 30 tahun memiliki peluang 1 banding 800 buat mengandung bayi Down syndrome. Wanita yg berusia 35 tahun waktu hamil berpeluang 1 banding 350. Risikonya semakin tinggi tajam menjadi 1:10 dalam perempuan yg hamil waktu berusia 49 tahun. Walaupun begitu, sekarang poly anak Down syndrome yg lahir berasal perempuan berusia kurang berasal 35 tahun karena peningkatan nomor kelahiran dalam usia belia.

Peneliti menemukan bahwa rahim perempuan yg mendekati usia menopause, kemampuan tubuh buat menyeleksi kecacatan embrio sudah menurun. Usia telur yg lebih tua jua dipercya memiliki risiko lebih tinggi terhadap pembagian kromosom yg nir pasti.

dua. Genetik turunan orangtua

Dilansir berasal Mayo Clinic, lebih kurang 4% dilema Down syndrome adalah output berasal genetik warisan keliru satu pihak orangtua. Baik laki-laki & perempuan bisa menjadi pembawa Down syndrome dalam dalam gennya. Pembawa genetik disebut menjadi carrier.

Seorang pembawa (carrier) bisa nir menawarkan indikasi atau indikasi-indikasi DS, akan akan tetapi dia bisa menurunkan proses kelainan tadi ke janinnya, membuahkan tambahan kromosom 21. Risiko menurunkan Down syndrome akan tergantung dalam jenis kelamin berasal orangtua pembawa kromosom 21 yg sudah disusun ulang:

Bika ayah adalah agen pembawa (carrier), risiko DS lebih kurang tiga%
Bika mak adalah agen pembawa (carrier), risiko DS berkisar antara 10-15%

Oleh karenanya, usahakan Knda melakukan skrining genetik sebelum merencanakan kehamilan.

tiga. Pernah melahirkan bayi Down syndrome sebelumnya

Wanita yg sebelumnya pernah mengandung bayi Down syndrome berisiko buat memiliki bayi selanjutnya yg jua mengidap DS. Namun begitu, peluangnya termasuk rendah. Umumnya, kehadiran Down syndrome dalam kehamilan selanjutnya hanya berkisar lebih kurang 1 %.

Menurut penelitian Markus Neuhuser & Sven Krackow berasal Institute of Medical Informatics, Biometry and Epidemiology dalam University Hospital Essen, Jerman, risiko bayi lahir beserta Down syndrome jua bergantung dalam seberapa jauh jeda usia antar anak sebelumnya beserta bayi tadi. Semakin jauh jeda antar kehamilan, semakin semakin tinggi risiko Knda mengandung bayi Down syndrome.

4. Kekurangan asam folat

Beberapa pakar beropini bahwa Down syndrome bisa dipicu sang kerja metabolisme tubuh yg kurang optimal buat memecah asam folat. Penurunan metabolisme asam folat bisa berpengaruh terhadap pengaturan epigenetik buat memproduksi kromosom.

Untuk mencegah hal ini, setiap perempuan yg akan berencana hamil sepatutnya wajib mencukupi kebutuhan asam folat semenjak sebelum hamil. Bahkan, asupan asam folat perlu dipenuhi berasal semenjak remaja, bukan waktu hamil saja.

Asam folat memiliki kiprah yg sangat krusial dalam perkembangan otak & sumsum tulang belakang bayi. Bahkan waktu Knda belum memahami bahwa Knda hamil, otak & sumsum tulang belakang bayi Knda sudah mulai terbentuk. Dengan kandungan asam folat yg nisbi dalam darah Knda waktu itu, Knda sudah membantu pembentukan otak & sumsum tulang belakang bayi secara optimal.

lima. Faktor lingkungan

Faktor risiko yg paling awam & seringnya membuahkan bayi terlahir beserta Down syndrome adalah gambaran bahan kimia & zat asing yg mak terima berasal lingkungan sehari-hari selama masa kehamilan.

Rokok adalah zat beracun yg bisa memengaruhi pembentukan kromosom bayi semenjak dalam kandungan. Ibu yg merokok memiliki rantai kromosom yg lebih pendek daripada normalnya. Selain menaikkan risiko mengandung bayi Down syndrome, merokok waktu hamil jua bisa membuahkan bayi lahir beserta kelainan jantung & otak.
loading...

0 komentar untuk 5 Hal yang Dapat Meningkatkan Risiko Ibu Mengandung Bayi Down Syndrome