Tubuh anak pun sebenarnya sudah dirancang untuk siap menyesuaikan diri di alam bebas. Karena itulah saat ini poly yg menawarkan terapi alam (ecotherapy) untuk anak-anak.
Mengenal terapi alam (ecotherapy)
Terapi alam pula dikenal memakai sebutan terapi lingkungan, terapi hijau, dan istilah lain yg serupa. Terapi ini sudah terbukti sanggup memperbaiki mood, mengurangi kecemasan, stres, dan depresi, serta menaikkan kebugaran tubuh anak.
Dalam terapi alam, anak didorong untuk menghabiskan waktu di taman, kebun, ruang hijau terbuka, pantai, pegunungan, dan lingkungan alami lainnya. Saat berada di alam bebas, anak pula dianjurkan untuk beraktivitas fisik misalnya bermain dan menjelajahi lingkungannya.
Anda tidak perlu minta bantuan terapis spesifik atau mendaftarkan anak ikut acara tertentu, kok. Terapi alam dapat dilakukan sendiri beserta famili. Misalnya memakai liburan ke gunung dan pantai atau memakai cara main di taman terbuka setiap sore.
Namun, benarkah hal ini berguna? Rupanya, sejumlah penelitian sudah membuktikan kalau bermain di alam bebas mendatangkan poly sekali impak positif bagi kesehatan fisik dan mental anak. Apa saja fungsinya?
1. Memperbaiki pola tidur anak
Pancaran sinar matahari alami membantu anak-anak permanen segar di siang hari dan membuatnya lebih mudah untuk tidur di malam hari. Pengobatan yg diketahui efektif untuk duduk perkara tidur di malam hari artinya memakai terapi paparan sinar matahari pagi yg dapat mengatur ritme sirkadian.
Ritme sirkadian atau jam biologis yaitu jadwal kerja organ-organ tubuh secara alami. Ritme sirkadian inilah yg pula mengatur siklus bangun dan tidur insan.
2. Meningkatkan energi
Sebuah penelitian yg dimuat dalam Journal of Environmental Psychology tahun 2010 menemukan bahwa berada di alam menaikkan semangat, kebahagiaan, dan energi.
Selain itu, bermain di luar dan melakukan kegiatan-kegiatan menantang misalnya memanjat, melompat, atau berlari terbukti menaikkan kebugaran, kekuatan tulang, dan fleksibilitas otot anak.
Anak yg seringkali menghabiskan waktu di alam pula tentu jadi lebih seringkali beranjak dan berolahraga daripada anak yg lebih seringkali membisu di dalam rumah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan anak-anak berusia lima hingga 17 tahun untuk melakukan kegiatan fisik sedang hingga berat selama paling tidak satu jam setiap harinya.
tiga. Melatih konsentrasi
Menurut Attention Restoration Theory sang Rachel Kaplan dan Stephen Kaplan, lingkungan perkotaan mengharuskan otak anak untuk sungguh penekanan kepada satu pekerjaan dalam satu waktu. Akibatnya, attention span atau rentang konsentrasi anak akan cepat terkuras habis. Sebaliknya, di alam bebas anak akan dilatih untuk memfokuskan perhatian tanpa susah payah.
Selain itu, sebuah studi dalam American Journal of Preventive Medicine menemukan bahwa anak-anak yg bermain di luar rumah menerangkan peningkatan dalam kreativitas, keterampilan memecahkan duduk perkara, kemampuan kolaborasi, dan disiplin diri. Selain itu, anak memakai ADHD terbukti lebih penekanan setelah bermain di luar rumah.
4. Membangun agama diri
Ketika bermain di alam bebas, anak akan dihadapkan memakai poly sekali hal baru yg tidak diduga sebelumnya. Di sinilah kemampuan anak untuk merogoh keputusan dan mengukur risiko akan dilatih.
Misalnya saat bermain di pantai anak melihat terdapat kepiting. Awalnya si kecil mungkin merasa takut. Namun, apabila diajarkan bahwa kepiting tidak berbahaya selama tidak diganggu, lama-lama anak sanggup membangun keberanian dan rasa percaya diri untuk menjelajahi lingkungannya meskipun terdapat risiko.
Di alam bebas, anak memang akan belajar mengenali poly sekali macam risiko misalnya jatuh atau digigit serangga dan berpikir bagaimana caranya menghindari risiko-risiko tersebut.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk 4 Manfaat Bermain di Alam Bebas untuk Tumbuh Kembang Anak