Waspada Gejala Kekurangan Vitamin D Pada Bayi ASI

Waspada Gejala Kekurangan Vitamin D Pada Bayi ASI
Vitamin merupakan zat gizi penting yang walau dalam jumlah mungil, diperlukan bagi tubuh supaya tetap sehat. Vitamin D khususnya, mengatur jumlah kalsium dalam tubuh. Anda memerlukan vitamin D untuk menjaga kekuatan tulang & gigi. Tanpa vitamin ini, tulang tubuh Anda akan rapuh, lemah, atau bahkan memiliki bentuk yang abnormal. Selain bagi orang dewasa, vitamin D juga sangat penting bagi bayi.

Mengapa bayi memerlukan vitamin D?

Bayi & anak mungil bertumbuh secara cepat. Oleh karena itu, tulang mereka membutuhkan banyak vitamin & mineral supaya bisa tumbuh secara optimal. Selain menunjang pertumbuhan tulang, vitamin D juga membantu menjaga sistem pertahanan tubuh, kesehatan jantung, otak, & organ-organ lain dalam tubuh.

Kekurangan vitamin D juga diketahui bekerjasama dengan aneka macam masalah kesehatan berikut:

penyakit autoimun seperti diabetes tipe 1, multiple sclerosis, & rheumatoid arthritis
osteoporosis
penyakit jantung
gangguan suasana hati
kanker jenis tertentu
inflamasi kronis
arthritis

Bayi yang mengonsumsi ASI pribadi yang tidak mendapat nisbi vitamin D akan terancam mengalami suatu kondisi yang dianggap dengan rickettsia. Tulang dalam penderita kondisi ini biasanya gagal termineralisasi sehingga bersifat rapuh & mengalami kecacatan. Kecacatan yang terjadi bisa berupa kaki yang melengkung, serta pergelangan tangan & kaki yang lebih tebal.

Bika tidak diobati, rickettsia bisa berujung dalam aneka macam komplikasi seperti:

kejang
gagal tumbuh
postur tubuh pendek
letargi
risiko mengalami infeksi saluran napas
tulang belakang yang melengkung
masalah gigi
deformitas tulang

Deformitas tulang dalam rickettsia biasanya bisa diperbaiki jikalau penderita diberikan asupan vitamin D sedini mungkin. Beberapa bayi mungkin harus menjalani prosedur operasi untuk memperbaiki deformitas tulangnya.

Apa yang menjadikan bayi kekurangan vitamin D?

Kekurangan vitamin D biasanya ditimbulkan karena tidak mendapatkan nisbi sinar matahari. Penyebab yang bisa menunjuk dalam kondisi ini diantaranya:

Tinggal dalam wilayah utara bumi sehingga tidak mendapatkan sinar matahari yang nisbi.
Memiliki kondisi medis dalam mana tubuh tidak bisa menyerap nisbi vitamin D, seperti celiac, fibrosis kistik, atau inflammatory bowel disease (IBD).
Memiliki kulit gelap. Kulit gelap tidak bereaksi secara baik terhadap sinar matahari. Orang dengan kulit gelap biasanya membutuhkan waktu 5-10 kali lebih banyak supaya bisa menghasilkan vitamin D yang setara dengan dalam orang kulit bening.
Tidak memakai busana pelindung saat berada dalam bawah sinar matahari.
Tidak memakai sunscreen.
Tinggal dalam wilayah dengan polusi udara yang tinggi atau kerapatan awan yang tinggi.
Vegetarian yang tidak mengonsumsi ikan, telur, atau susu.

Banyak orang akhir-akhir ini sebagai takut terpapar sinar matahari karena bisa meningkatkan risiko kanker. Selain itu, paparan sinar matahari yang tinggi juga bisa mempercepat proses penuaan. Oleh karena alasan inilah, para ibu-ibu gampang biasanya tidak mendapat nisbi vitamin D, yang dalam akhirnya menjadikan bayi yang disusuinya berisiko tinggi mengalami kekurangan vitamin D.

Berapa banyak vitamin D yang diperlukan bayi?

Kebutuhan vitamin D dalam bayi yang baru lahir selama beberapa hari ialah sebesar 400 IU/hari. Sebagai gambaran, ASI hanya mengandung 25 IU vitamin D/liter atau bahkan lebih sedikit. Oleh karena itu, suplemen vitamin D kerap diperlukan bagi bayi yang mengonsumsi ASI pribadi & bayi yang mengonsumsi 1/2 ASI & 1/2 susu formula. Anda bisa berdiskusi dengan dokter Anda mengenai perlu tidaknya & bagaimana hadiahsuplemen vitamin D yang tepat. Bika Anda memberi anak Anda susu formula yang telah mengandung vitamin D fortifikasi, maka Anda tidak perlu lagi memberikan tambahan vitamin D bagi anak Anda.

Vitamin D juga bisa dijumpai secara alami dalam beberapa kuliner seperti ikan berlemak & kuning telur. Akan tetapi, sumber vitamin D terbesar & terbaik ialah sinar matahari. Saat sinar ultraviolet mengenai kulit, sinar ini merangsang tubuh untuk membentuk vitamin D. Untuk meningkatkan konsentrasi vitamin D, diperlukan setidaknya 20% menurut luas permukaan kulit terpapar sinar matahari. Beberapa penelitian menganjurkan paparan sinar matahari yang mencukupi, untuk menjaga konsentrasi vitamin D yang memadai yaitu paparan kedua tangan & kaki terhadap sinar matahari selama 5-30 menit, (tergantung waktu, musim, garis lintang & pigmentasi kulit), sebanyak 2 kali sehari.

Namun perlu diingat, walaupun sinar matahari baik bagi kesehatan, namun penting bagi Anda untuk melindungi buah hati Anda menurut sinar matahari langsung. Anda bisa memakaikan busana tipis & topi yang bisa melindungi kulit bayi Anda menurut sinar matahari langsung. Selain itu Anda juga bisa mengoleskan tabir surya minimal SPF 15 dalam bayi 15-20 menit sebelum membawanya berjemur. Hindari pula menjemur bayi dalam pukul 10 pagi hingga 4 sore karena radiasi sinar UVB paling tinggi dalam rentang waktu tersebut.

Kesimpulan

ASI masih merupakan sumber nutrisi yang terbaik bagi bayi dalam tahun pertama kehidupannya. Bika Anda memiliki kekhawatiran mengenai bayi Anda akan kekurangan vitamin D, maka Anda bisa berkonsultasi dalam dokter. Anda juga bisa menghubungi dokter jikalau mengalami nyeri tulang, kelemahan otot, atau kecacatan tulang yang kentara.
loading...

0 komentar untuk Waspada Gejala Kekurangan Vitamin D Pada Bayi ASI