Suami Tidak Bisa Menemani Persalinan, Apa yang Harus Dilakukan

Suami Tidak Bisa Menemani Persalinan, Apa yang Harus Dilakukan
Kehadiran suami dikala persalinan sebenarnya bisa membawa kekuatan tersendiri bagi mak hamil. Namun, terkadang situasi mungkin nir mendukung kehadiran suami. Bisa saja suami sedang bekerja kepada wilayah yg jauh dikala mak melahirkan, suami sedang sakit, atau karena alasan lainnya. Walau bagaimanapun, mak wajib permanen bertenaga dalam menghadapi persalinan tanpa suami. Baca isu berikut buat mengetahui tipsnya.

Mengapa kehadiran suami dibutuhkan dikala persalinan?

Istri tentu membutuhkan suami berada kepada sampingnya dikala persalinan buat menemaninya melalui dikala yg sangat berat dalam hidupnya ini. Tak hanya memberi arti secara fisik, kehadiran suami jua memberi dukungan mental kepada istri yg sedang kesakitan menunggu dikala persalinan. Percaya atau nir, pegangan tangan suami dikala membantu istrinya melahirkan bisa memberi kekuatan tambahan bagi istri buat melahirkan bayinya.

Selain itu, kehadiran suami dikala persalinan jua bisa membentuk ikatan antara ayah & bayi lebih baik. Ayah bisa menjadi orang pertama yg melihat bayi & menggendongnya. Sehingga, akan lebih simpel bagi ayah & bayi buat membentuk ikatan.

Tak hanya itu, suami jua bisa menjadi orang yg merawat mak hamil sebelum & selesainya persalinan. Suami bisa menemani mak dikala perawat nir timbul, menyuapi mak, membantunya pulang ke kamar mandi, & lainnya.

Yang paling krusial, kehadiran suami dibutuhkan buat bisa merogoh keputusan kepada tengah keadaan darurat. Walaupun kebanyakan persalinan berjalan lancar, akan namun nir menutup kemungkinan akan terjadi sesuatu kepada tengah persalinan menjadi akibatnya tindakan sempurna wajib diambil dokter. Dokter mungkin akan membarui agenda persalinan menjadi operasi caesar (selesainya sebelumnya normal) atau melakukan tindakan lainnya, & hal ini mungkin butuh keputusan suami.

Bagaimana cara menghadapi persalinan tanpa suami?

Menghadapi persalinan tanpa suami niscaya sangat berat bagi kebanyakan mak hamil. Namun, ini wajib dihadapi demi kesehatan bayi dalam kandungan. Untuk menemani persalinan Enda, Enda bisa minta tolong mak, teman terdekat, ayah, mertua, atau saudara Enda.

Selain itu, Enda jua bisa meminta tolong doula (asisten persalinan) buat menemani & membimbing persalinan Enda. Kehadiran doula jua bisa membantu persalinan Enda berjalan lebih baik.

Selain meminta kontribusi orang lain, Enda jua wajib menguatkan diri Enda sendiri. Beberapa hal yg wajib Enda lakukan ialah:

Pastikan timbul orang yg menemani Enda menunggu persalinan, baik itu kepada tempat tinggal juga kepada tempat tinggal sakit. Kehadiran orang-orang tersayang, walaupun tanpa suami Enda, bisa menyampaikan dukungan moral dikala menghadapi persalinan.
Pastikan jua Enda sudah menyiapkan segala sesuatu yg dibutuhkan dikala persalinan bareng baik. Seperti, koper berisi kebutuhan Enda & bayi, & janji bareng tempat tinggal sakit wilayah Enda melahirkan.
Tenangkan diri Enda. Tanamkan kepada pikiran Enda bahwa melahirkan ialah sesuatu yg alami & tubuh Enda memahami bagaimana cara melakukannya. Ini nir akan sangat menyakitkan & Enda niscaya bisa melaluinya. Jangan terlalu khawatir bareng apa implikasi dikala melahirkan.
Buat diri Enda senyaman mungkin dikala menghadapi persalinan. Bika Enda butuh kontribusi apapun, jangan sungkan buat meminta kontribusi orang lain. Sebisa mungkin, beri diri Enda sendiri ketenangan dikala menghadapi situasi sulit ini.
Sebelum proses persalinan dimulai, diskusikan lagi bareng dokter soal agenda persalinan Enda. Siapkan agenda cadangan & keputusan darurat jikalau kepada tengah-tengah proses terjadi hal-hal yg nir diduga.
Fokus kepada calon butir hati yg sudah menanti-nanti momen rendezvous bareng Enda, mak yg mengandungnya selama ini. Hal ini bisa mengalihkan perhatian Enda berasal ketidakhadiran suami kepada sisi Enda.
loading...

0 komentar untuk Suami Tidak Bisa Menemani Persalinan, Apa yang Harus Dilakukan