Sauna Saat Hamil, Aman Atau Tidak

Sauna Saat Hamil, Aman Atau Tidak
Sauna ketika hamil mungkin menjadi pilihan beberapa mak buat menghilangkan stres & menenangkan dirinya. Walaupun begitu sebagian akbar mak hamil lainnya, justru menerka sauna ketika hamil berbahaya. Jadi, apakah kondusif melakukan sauna ketika hamil? Apakah terdapat risikonya bagi kehamilan?

Apakah kondusif melakukan sauna ketika hamil?

Biasanya ruangan sauna terbuat sumber kayu & dibentuk beserta kelembapan rendah & suhu yg relatif tinggi, yaitu kurang lebih 82-90 derajat celcius. Bagi kaum perempuan yg nir hamil, sauna berguna buat menghilangkan stres, nyeri tubuh, & mengeluarkan racun-racun yg dimuntahkan melalui keringat.

Tetapi buat mak yg sedang hamil, aktivitas sauna ini masih menjadi perdebatan dalam global medis. Sebagian dokter mengizinkan mak hamil buat membuat tubuh rileks beserta sauna, walaupun dalam waktu yg buat sementara saja. Sementara, sebagian pakar medis lainnya menyarankan buat nir melakukan sauna ketika hamil. Apabila Knda ingin melakukan sauna, diskusikan dulu hal ini kepada dokter seseorang ahli kandungan Knda.

Walaupun dokter Knda mengizinkan buat melakukan sauna, akan tetapi Knda wajib permanen memperhatikan beberapa hal mirip waktu ketika bersauna & suhu kepada dalam ruangan sauna. Batas waktu aporisma kepada dalam ruangan sauna bagi mak hamil adalah 15 menit, akan tetapi permanen saja hal ini tergantung beserta suhu ruangan sauna yg akan digunakan. Aika memang suhu ruangan sauna terlalu tinggi, maka mak hamil dihentikan berlama-usang kepada dalamnya.

Apa risiko melakukan sauna ketika hamil?

Sauna ketika hamil sanggup menaikkan potensi komplikasi kehamilan terjadi kepada mak. Hal ini sudah dibuktikan dalam beberapa penelitian yg menampakan bahwa sauna ketika hamil sanggup menaikkan kelahiran stigma & spina bifida kelainan kepada tulang belakang  kepada bayi. Hal ini sanggup terjadi karena suhu kepada dalam sauna mensugesti suhu tubuh mak.  Risiko ini timbul implikasi suhu kepada dalam ruangan sauna yg panas, menjadi akibatnya mak yg hamil nir sanggup mengeluarkan panas tubuhnya & akhirnya terjadi hipertemia.

Ketika hipertermia terjadi, tekanan darah akan menurun. Aika tekanan darah menurun kepada mak yg sedang hamil, maka menimbulkan penurunan distribusi oksigen & zat gizi kepada janin. Kekurangan oksigen & zat gizi kepada janin, berakibat aneka macam komplikasi mirip, berat badan lahir rendah, kecacatan kepada bayi, bahkan kematian janin atau keguguran.

Berbagai cara relaksasi ketika hamil selain sauna

Dari beberapa penelitian yg sudah dilakukan, maka American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan agar mak nir melakukan sauna ketika hamil. Walaupun begitu, mengurangi rasa sakit kepada punggung & menurunkan taraf stres adalah hal krusial yg wajib dilakukan sang mak hamil. Ada beberapa pilihan lain yg sanggup Knda lakukan buat  menenangkan diri selain beserta sauna, yaitu:

Mandi beserta air panas
Melakukan pijat beserta seseorang profesional yg mengerti ihwal pijat ketika hamil atau meminta donasi pasangan Knda buat memijat bagian tubuh Knda yg terasa nyeri.
Berolahraga, mirip yoga & berenang & melakukan latihan pernapasan yg juga baik buat proses persalinan kelak.
loading...

0 komentar untuk Sauna Saat Hamil, Aman Atau Tidak