Hati-hati, Anda Bisa Tertular 4 Penyakit Ini Kalau Sering ke Rumah Sakit

Hati-hati, Anda Bisa Tertular 4 Penyakit Ini Kalau Sering ke Rumah Sakit
Tak terhitung lagi berapa poly nyawa yg sudah diselamatkan kepada tempat tinggal sakit. Namun kebanyakan dari kita mungkin tidak pernah menyangka bahwa mengunjungi tempat tinggal sakit, kawasan tujuan primer buat mendapatkan kontribusi, sanggup memproduksi dilema kita justru memburuk. Rumah sakit terbersih, tersteril, & yg paling sophisticated sekalipun kerap dihantui sang penyakit menular mengintai setiap penghuni kepada ketika mereka tidak menyadarinya.

Pada artikel ini, Enda akan belajar ihwal penyakit yg mungkin Enda dapatkan dari kunjungan tempat tinggal sakit. Satu yg perlu diingat: jangan abaikan gosip ini menghalangi Enda dari mengunjungi gawat darurat jikalau Enda mengalami cedera atau syarat yg mengancam nyawa. Mencari pengobatan segera selalu menjadi keputusan terbaik Enda dalam situasi kritis. Dengan mengetahui apa saja ancaman yg terdapat kepada tempat tinggal sakit mungkin membantu Enda menavigasi bepergian Enda kepada tempat tinggal sakit lebih kondusif.

Infeksi apa yg sanggup Enda dapatkan dari rawat inap kepada tempat tinggal sakit?

Semua orang yg sedang menjalani rawat inap kepada tempat tinggal sakit berada kepada risiko tertentu buat tertular hospital acquired infection (HAI), atau dalam celoteh medis dikenal menjadi infeksi nosokomial. HAI umumnya terjadi 2 hingga 3 hari setelah mendaftar rawat inap kepada tempat tinggal sakit. Salah satu lokasi kepada mana HAI paling awam terjadi adalah unit gawat darurat (UGD) atau unit perawatan intensif (ICU), bangsal spesifik kawasan dokter mengobati penyakit berfokus. Sekitar 1 dari 10 orang dirawat kepada tempat tinggal sakit akan tertular HAI. Mereka juga dikaitkan beserta peningkatan peluang sakit, kematian, & porto tempat tinggal sakit yg patut buat diperhatikan.

Infeksi nosokomial timbul implikasi infeksi atau toksin yg terdapat kepada lokasi tertentu, seperti tempat tinggal sakit. Untuk infeksi nosokomial sanggup terjadi, menunjukan-menunjukan infeksi yg terkait HAI nir semestinya hadir sebelum seseorang sudah berada kepada bawah perawatan medis atau dia sudah dirawat kepada tempat tinggal sakit beserta alasan lain selain infeksi tadi. Selain itu, infeksi HAI wajib timbul mulai dari 48 jam setelah masuk tempat tinggal sakit, 3 hari setelah kepulangan, atau 30 hari setelah menjalankan operasi.

HAIS juga lebih awam kepada negara-negara berkembang. Studi menampakan bahwa lima hingga 10 % dari tempat tinggal sakit kepada Eropa & Amerika Utara melaporkan dilema HAI. Di daerah lain seperti Amerika Latin, Sub-Sahara Afrika, & Asia, laporan dilema melebihi dari 40 %.

Gejala & pengobatan HAI akan bervariasi dari jenis infeksinya. Jenis yg paling awam dari HAI adalah:

1. Infeksi saluran kencing

Infeksi saluran kemih (ISK) mungkin nir terdengar seperti jenis penyakit yg Enda sanggup dapatkan dalam situasi darurat kesehatan, akan namun insiden penularan ISK kepada tempat tinggal sakit nisbi tidak sporadis. Bahkan, ISK adalah galat satu infeksi HAI yg paling awam ditemukan secara holistik.

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yg melibatkan setiap bagian dari sistem urinasi, termasuk uretra, kandung kemih, ureter, & ginjal.

Pada dilema ISK yg diperoleh kepada tempat tinggal sakit, lebih kurang 75%-nya berafiliasi beserta penggunaan kateter urin, yg adalah tabung yg dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra buat mengalirkan urin. Sekitar 15-25% pasien yg dirawat kepada tempat tinggal sakit mendapat kateter urin selama mereka dirawat inap. Faktor risiko yg paling krusial buat menyebarkan ISK terkait kateter (CAUTI) adalah penggunaan kateter urin jangka panjang.

Untungnya, pasien UGD hampir nir mungkin buat mendapat pemasangan kateter dibanding pasien rawat inap kepada tempat tinggal sakit. Dan kepada kenyataannya, tempat tinggal sakit sudah berupaya buat mengurangi jumlah pemasangan kateter kemih kepada UGD buat mengurangi kejadian ISK.

2. Infeksi sirkulasi darah

CVC line (central line/central venous catheter/indera akses vena) sangat berkhasiat dalam lingkungan perawatan kesehatan. Aika Enda pernah masuk UGD sebelumnya buat suatu syarat berfokus, atau menjalani rawat inap, Enda mungkin pernah dipasangkan indera ini. Tabung-tabung ini dimasukkan ke dalam vena akbar kepada leher, lengan, atau dada & indera ini memiliki bermacam-macam kiprah akbar buat menyokong perkembangan Enda. Alat akses vena sanggup berfungsi menjadi jalur masuk bagi cairan, obat, atau suplai darah ke dalam tubuh. CVC line juga sanggup memungkinkan dokter buat segera melakukan tes tertentu.

Terlepas dari kepraktisan & kepentingannya, CVC line juga mengakibatkan potensi bahaya sampingan: infeksi sirkulasi darah. Infeksi sirkulasi darah yg terkait pemasangan central line (CLABSI) sanggup terjadi bila kuman mendapatkan akses ke dalam sirkulasi darah pasien dari tabung central line. CLABSI sanggup berakibat demam yg disertai panas dingin; akselerasi denyut jantung; kemerahan, bengkak, atau nyeri kepada lokasi pemasukan kateter; atau munculnya cairan keruh dari kawasan kateter.

Tenaga profesional kesehatan yg menangani dilema Enda sanggup menekan risiko Enda terhadap infeksi ini beserta menerapkan sterilisasi kebersihan pra & pasca mekanisme pemasukan kateter central line, juga memastikan bahwa tabung kateter segera dilpeas ketika tidak lagi dibutuhkan. Enda juga sanggup merogoh tindakan pencegahan sendiri beserta menghindari website pemasukan kateter menjadi basah atau kotor, & beserta nir membiarkan siapa pun selain energi kesehatan profesional buat menyentuh kateter atau lokasi kepada mana indera dimasukkan.

3. Pneumonia

Pneumonia adalah galat satu infeksi yg paling awam ditularkan kepada tempat tinggal sakit. Namun, poly dilema-dilema ini timbul menjadi implikasi dari penggunaan ventilator. Ventilator adalah mesin yg dipergunakan buat membantu pasien bernapas beserta menyampaikan oksigen melalui tabung yg ditempatkan kepada lisan atau hidung pasien, atau melalui lubang kepada bagian depan leher. Infeksi sanggup terjadi jikalau kuman masuk melalui tabung & masuk ke paru-paru pasien. Untuk membantu mengurangi kemungkinan pneumonia implikasi penggunaan ventilator, penyedia layanan kesehatan wajib menjaga kawasan tidur pasien kepada sudut 30- 45 derajat, melepaskan ventilator secepatnya begitu pasien sanggup bernapas sendiri, membersihkan bagian dalam lisan pasien secara teratur, & mencuci & membersihkan tangan mereka sebelum & setelah menangani ventilator pasien.

Untungnya, sebagian akbar pasien gawat darurat nir memerlukan kontribusi oksigen. Namun, mereka masih berisiko buat infeksi saluran pernapasan terutama dari merokok & udara dingin. Pneumonia menduduki peringkat pertama alasan orang-orang menjalani rawat inap setelah mendapatkan perawatan gawat darurat kepada tempat tinggal sakit. Dan virus seperti flu & pilek, dan tuberkulosis & hepatitis, yg sangat menular, juga sibuk berkeliaran ruang gawat darurat. Infeksi ini gampang buat ditularkan hanya beserta duduk kepada ruang tunggu yg penuh sesak. Dokter, perawat, & staf tempat tinggal sakit juga berisiko buat tertular penyakit pernapasan karena mereka melakukan kontak eksklusif beserta begitu poly pasien yg terinfeksi.

Untuk melindungi diri dari virus menular, ambil laba dari perlengkapan pencegahan penyakit kepada tempat tinggal sakit yg sudah tersedia, seperti memakai masker ad interim Enda berada kepada sana. Enda juga wajib rajin-rajin mencuci tangan terutama setelah Enda menyentuh bagian atas seperti gagang pintu.

4. Infeksi website operasi (SSI)

Sebuah infeksi luka operasi adalah infeksi yg terjadi setelah operasi kepada bagian tubuh mana operasi berlangsung. Infeksi luka operasi kadang sanggup ringan yg melibatkan bagian atas kulit saja. infeksi website bedah sanggup menjadi lebih berfokus ketika melibatkan jaringan kepada bawah kulit, organ, atau bahan implan yg meradang.

Di Amerika Serikat, lebih dari 8.000 orang meninggal setiap tahunnya dari infeksi luka operasi implikasi HAI. Untungnya, risiko penyakit mematikan ini umumnya nir berpengaruh kepada pasien UGD kecuali mereka memerlukan mekanisme darurat seperti tracheostomy atau pemasukan tabung dada atau mungkin transfer ke ruang operasi. Tapi karena tindakan tadi terkadang dibutuhkan, risiko SSI adalah sesuatu yg wajib Enda waspadai jikalau Enda atau galat satu hubungan Enda masuk UGD.

Aika Enda memiliki infeksi kepada website operasi, menunjukan-menunjukan awal sanggup termasuk demam, kemerahan & nyeri kepada lokasi operasi, & munculnya cairan keruh dari luka kepada mana sayatan bedah didesain. Aika Enda melihat menunjukan-menunjukan ini setelah operasi Enda, Enda wajib memberi memahami dokter Enda segera sehingga dia sanggup meresepkan antibiotik.

Apa yg berakibat infeksi lebih gampang menular kepada tempat tinggal sakit?

Semua tempat tinggal sakit memiliki mekanisme pengendalian & kebijakan seputar penyebaran infeksi, & staf profesional kesehatan diwajibkan buat merogoh setiap tindakan pencegahan buat menghindari infeksi. Namun, risiko infeksi nir pernah sepenuhnya terhindari & beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi tertular infeksi daripada yg lain.

Infeksi adalah penyakit yg ditimbulkan sang mikro-organisme seperti virus, fungi, bakteri atau parasit. Mikro-organisme ini tidak sporadis diklaim bug atau kuman. Kebanyakan infeksi nosokomial ditimbulkan bakteri. Bakteri, fungi, & virus menyebar terutama melalui kontak orang-ke-orang. Kasus HAI juga timbul ketika terdapat keterlibatan tangan kotor, & alat-alat medis seperti kateter, mesin pernapasan, & indera-indera tempat tinggal sakit lainnya. Infeksi sanggup diobati beserta antibiotik & umumnya merespon beserta baik. Kadang, infeksi sanggup sulit buat diobati & mengancam nyawa. Beberapa bakteri sulit buat mengobati karena mereka resisten terhadap antibiotik standar; perlawanan mereka terhadap antibiotik tidak sinkron dari bakteri awam kepada luar tempat tinggal sakit.

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Clostridium difficile (C. difficile atau C. diff), & Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) adalah contoh bakteri penyebab kebanyakan dilema HAI yg resisten terhadap poly antibiotik. Staph & MRSA sanggup berakibat aneka macam dilema mulai dari infeksi kulit, sepsis, pneumonia, hingga infeksi kepada sirkulasi darah. Aika MRSA menyerang kulit, C. diff mengejar sistem pencernaan sehingga kadang berakibat peradangan usus akbar yg mematikan. Dari seluruh dilema HAI, Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) menjadi penyebab ISK, pneumonia, & penyakit ginjal memiliki taraf kesakitan (morbidity rate) tinggi & bertanggung jawab atas 11 % laporan dilema HAI.

Semua orang yg menjalani rawat inap intensif kepada tempat tinggal sakit berada kepada risiko tertentu terhadap penularan HAI. Aika Enda sangat sakit atau sudah menjalani operasi, risiko Enda akan lebih tinggi. Beberapa grup lebih rentan daripada yg lain, contohnya anak-anak mini, kaum lansia, pasien penyakit kronis (misal, diabetes), atau mereka yg memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Enda wajib segera memberi memahami dokter jikalau timbul menunjukan-menunjukan baru &/atau yg nir terkait beserta syarat awal Enda selama Enda rawat inap kepada tempat tinggal sakit.

BACA JUGA:

Panduan Memberikan Dosis Obat yg Aman buat Anak
Enda Mudah Memar? Awas, Bisa Jadi Gejala Penyakit Tertentu
7 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah
loading...

0 komentar untuk Hati-hati, Anda Bisa Tertular 4 Penyakit Ini Kalau Sering ke Rumah Sakit