Benarkah MSG Lebih Sehat Dibanding Garam Dapur

Benarkah MSG Lebih Sehat Dibanding Garam Dapur
Pernah mendengar pernyataan bahwa monosodium glutamat (MSG) atau mecinlebih baik dikonsumsi dibandingkan beserta garam dapur? Apakah pernyataan itu betul? Berikut adalah perbandingan MSG beserta garam.

Apa itu monosodium glutamat (MSG)?

Mononatrium Glutamat (MSG) atau yg tidak sporadis kita sebut sebagai mecin, berkhasiat sebagai penambah rasa kepada masakan dan adalah zat aditif yg tidak sporadis dipergunakan dalam masakan bungkus juga masakan yg kepada buat kepada dapur rumahan. Terjadi peningkatan konsumsi MSGsejak tahun  ke tahun kepada aneka macam negara. Diketahui bahwa konsumsi MSG kepada rakyat kepada Inggris dalam seminggu yaitu sebanyak 4 gram (kurang dari 1 sendok teh), sedangkan kepada Amerika, penggunaan MSG homogen-homogen sebanyak 0,55 gram MSG dalam satu hari. Sementara, kepada Taiwan, homogen-homogen yg mengonsumsi MSG dalam satu hari mencapai 3 gram per hari.

Menurut US Food and Drug Administration, MSG terdiri dari natrium/natrium, asam amino, dan glutamat. Glutamat secara alami masih terdapat kepada dalam tubuh dan kepada aneka macam asal masakan, misalnya daging sapi, unggas, susu, dan sayuran. Tubuh insan memiliki cara yg sama dalam mencerna glutamat yg dihasilkan dari masakan ataupun dari MSG. Sebenarnya, glutamat yg terdapat kepada dalam MSG sama pentingnya beserta glutamat yg kita peroleh dari masakan. Namun, konsumsi MSG dilarang terlalu poly karena MSG mengandung natrium yg mampu menimbulkan tekanan darah tinggi.

Efek konsumsi MSG bagi tubuh

Beberapa penelitian menjelaskan bahwa MSG memiliki implikasi nir baik bagi kesehatan tubuh. Salah satu sindrom yg populer dari imbas mengonsumsi MSG ini adalah Chinese Restaurant Syndrome yg memiliki tanda-tanda misalnya sakit kepala, mual, dan dada terasa berdebar-debar. Sindrom ini terdapat kepada orang yg memang sensitif akan MSG.

Penelitian lain dilakukan buat melihat implikasi dari mengonsumsi MSG  beserta kesehatan reproduksi dan kelahiran. Subjek penelitian yg dipergunakan adalah sebuah tikus yg diberikan sebanyak 7,dua gram MSG/kg berat badan dalam satu hari. Hasil dari penelitian ini, nir ditemukan implikasi nir baik yg terjadi kepada tikus tadi. Sebuah penelitian yg dilakukan sang American of Pediatrics Committee on Drugs kepada Ibu yg menyusui yg mengonsumsi MSG dalam jumlah dan batas yg lumrah, pertanda bahwa nir terdapat implikasi atau gangguan yg terdapat kepada Ibu menyusui tadi.

Apa itu garam dapur?

Garam dapur (natrium klorida) adalah zat residu yg berasal dari output penguapan air bahari. Natrium klorida (NaCl) adalah suatu zat yg memunculkan rangsangan buat rasa asin kepada pengecap. Natrium menaikkan sifat sensori masakan beserta menaikkan rasa asin, menurunkan rasa getir, dan menaikkan rasa anggun dan imbas rasa lainnya. Sampai waktu ini, faktor-faktor yg memproduksi seseorang individu buat mendapat masakan asin masih kurang dipahami, namun diperkirakan bahwa faktor lingkungan misalnya taraf konsumsi natrium dalam masakan dan norma pola makan memiliki pengaruh yg akbar terhadapnya.

Dalam satu sendok teh garam, terkandung dua.300 mg natrium, ad interim asupan natrium yg dianjurkan dalam satu hari sang World Health Organization (WHO) agar terhindar dari aneka macam penyakit degeneratif, sebanyak kurang dari dua.000 mg natrium.

MSG vs garam dapur

Sampai waktu ini masih poly kontroversi terkait kadar natrium yg terkandung kepada dalam MSG. Sebagian mengatakan bahwa natrium yg masih terdapat kepada MSG hanya terdiri dari 1/3 dari natrium yg terdapat kepada garam dapur, yaitu beserta perbandingan sebanyak 12% kepada MSG dan 39% kepada garam dapur. Natrium sangat krusial dalam menjaga fisiologi tubuh insan, namun konsumsi natrium yg hiperbola mampu berakibat peningkatan tekanan darah yg mampu menimbulkan aneka macam penyakit jantung. Diperkirakan bahwa 62% dari stroke dan 49% penyakit jantung koroner ditimbulkan sang tekanan darah tinggi. Konsumsi natrium berlebih jua memiliki imbas kesehatan negatif lainnya, termasuk kanker lambung, menurunnya kepadatan mineral tulang dan mungkin mampu menimbulkan obesitas.

MSG dan garam dapur sama-sama memiliki kandungan natrium yg diharapkan sang tubuh namun jua dibatasi dalam pemakaiannya. Sampai waktu ini, belum terdapat penelitian yg menyatakan mana yg lebih baik antara MSG beserta garam dapur. Asalkan kadar konsumsinya diatur dan diperhatikan, sehingga asupan natrium nir hiperbola, pemakaian MSG dan garam dapur diperbolehkan, kecuali buat beberapa orang yg memiliki penyakit langsung yg asupan natriumnya sangat dibatasi.
loading...

0 komentar untuk Benarkah MSG Lebih Sehat Dibanding Garam Dapur