Serba-serbi Imunisasi Difteri yang Orangtua Wajib Tahu

Serba-serbi Imunisasi Difteri yang Orangtua Wajib Tahu
Difteri merupakan keliru satu penyakit yang sedang marak diberitakan atau dibicarakan yang akan terjadi adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi di Jawa Timur dan maupun tersebar di kawasan lainnya seperti Pontianak dan Banjarmasin. Kasus difteri tersebut dikabarkan telah ditemukan di 20 provinsi yang tersebar di Indonesia.  Munculnya penyakit tersebut mengindikasikan bahwa program imunisasi difteri yang selama ini dilakukan pemerintah ternyata belum memenuhi target. Pencegahan difteri melalui program imunisasi dinilai krusial untuk menghindari penyakit difteri kepada anak yang dapat berakibat fatal sebab toksin yang dihasilkan menurut kuman penyebab difteri.

Apa itu difteri?

Difteri artinya suatu penyakit yang disebabkan sang bakteri Corynebacterium diphteriae. Bakteri tersebut membuat toksin yang nantinya dapat meluas ke seluruh tubuh. Toksin bakteri tersebut dapat menyebabkan tejadinya kerusakan jaringan setempat dan menyebabkan terjadinya suatu selaput yang dapat menyumbat jalan napas. Selain itu, toksin tersebut maupun dapat beredar di dalam aliran darah dan berakibat berbagai macam komplikasi lainnya seperti miokarditis (radang kepada keliru satu lapisan jantung) serta kelainan darah seperti trombositopenia (penurunan jumlah trombosit).

Gejala dan tanda difteri di antaranya artinya demam (suhu tubuh lebih kurang 38 derajat Celsius), keluarnya selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan dan mudah berdarah jika dilepaskan, serta sakit saat menelan. Gejala tersebut dapat disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengkakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck. Selain itu, dapat ditemukan anak mengalami sesak napas disertai menggunakan suara mengorok.

Penyakit ini dapat ditularkan melalui percikan cairan menurut saluran pernapasan atau korelasi pribadi menggunakan cairan yang keluar menurut saluran pernapasan misalnya saat seseorang bersin atau batuk. Penularan lewat luka terbuka di kulit maupun dapat terjadi, namun lebih jarang ditemui.

Pemberian imunisasi difteri

Imunisasi difteri diberikan melalui cara disuntikan. Pemberian imunisasi ini disarankan sejak bayi. Imunisasi DTP (Difteri, Tetanus, Pertusis) merupakan imunisasi yang diberikan kepada bayi sebanyak tiga kali yaitu kepada usia 2, 3, dan 4 bulan. Selain itu, dilakukan imunisasi ulangan berupa booster sebanyak 2 kali yaitu kepada usia 18 bulan dan 5 tahun.

Pemerintah maupun menyarankan hadiahimunisasi bagi anak Sekolah Dasar (SD) melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Anak sekolah dasar atau sederajat kelas 1 harus mendapatkan satu kali imunisasi DT sedangkan anak sekolah dasar atau sederajat kelas 2 dan 5 harus mendapatkan imunisasi Td. Selanjutnya, imunisasi ulangan dilakukan setiap 10 tahun, termasuk bagi orang dewasa.

Di mana saya bisa mendapatkan imunisasi difteri?

Dalam rangka mencegah penyebaran difteri lebih lanjut, pemerintah menyediakan imunisasi difteri secara gratis untuk anak usia satu sampai 19 tahun mulai bulan Desember 2017 di sekolah dan berbagai sarana kesehatan lainnya seperti Puskesmas dan Posyandu. Segera lakukan imunisasi untuk mencegah anak Anda menurut difteri.

Kenapa harus imunisasi?

Anda mungkin masih ragu untuk mendapatkan imunisasi difteri. Padahal, difteri artinya keliru satu jenis penyakit yang dapat dicegah dan dikendalikan. Caranya yaitu menggunakan mendapatkan vaksin (imunisasi) difteri.

Selain meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap difteri, imunisasi maupun sanggup mencegah penyebaran penyakit ini lebih lanjut. Karena itu, krusial bagi setiap anak untuk mendapatkan imunisasi difteri.

Jangan khawatir, imunisasi ini sudah dinyatakan kondusif bagi anak-anak dan orang dewasa. Efek samping sangat jarang terjadi, dan biasanya bersifat ringan misalnya demam. Ini wajar sebab tubuh akan bereaksi terhadap vaksin yang diberikan.
loading...

0 komentar untuk Serba-serbi Imunisasi Difteri yang Orangtua Wajib Tahu