Penelitian yang diterbitkan kepada Juli 2014 dalam Jurnal Stroke menyampaikan pandangan baru terhadap perihal ini, mereka bisa memperlihatkan apakah wanita memiliki faktor penyebab lainnya untuk perkara jantung. Hasilnya, kekerasan seksual yang dialami terbukti sebagai kontributor terhadap penyakit aterosklerosis yang mereka idap.
Yang mengejutkan adalah, ketika kami mengontrol faktor-faktor risiko penyakit jantung, misalnya merokok & obesitas, keterkaitan tersebut begitu bertenaga. Kami nir bisa mengabaikan keterkaitan tersebut, ujar Rebecca Thurston, direktur Womens Biobehavioral Health Laboratory di University of Pittsburgh, yang memimpin penelitian ini beserta sejumlah koleganya.
Lebih menurut 1,000 wanita paruh baya menurut bermacam-macam latar belakang etnis di Amerika Serikat telah menjalani pemeriksaan klinis tahunan dimulai menurut tahun 1996, selama 12 tahun. Pada akhir penelitian, mereka maupun diwawancarai seputar kekerasan seksual & fisik, serta menjalani pemindaian ultrasound kepada arteri karotid mereka. Sekitar seperempat wanita melaporkan mengalami kekerasan seksual kepada masa kanak-kanak, & persentase yang serupa maupun melaporkan adanya kekerasan seksual kepada masa dewasa.
Saat Thurston membandingkan yang akan terjadi wawancara memakai yang akan terjadi ultrasound, ia menemukan bahwa wanita yang mengalami kekerasan seksual di usia dini memperlihatkan tingkat pembentukan plak lemak yang tinggi dalam arteri mereka. Para wanita ini maupun memiliki jantung & pembuluh yang terlihat menua hingga 2-3 tahun dibanding memakai wanita yang nir mengalami kekerasan.
Temuan Thurston memperlihatkan bahwa di luar faktor risiko yang awam sebagai penyebab penyakit jantung, riwayat kekerasan seksual yang mereka alami tetap sebagai kontributor yang berpotensi bertenaga terhadap penyakit aterosklerosis yang mereka idap.
Thurston berencana untuk meneruskan perkembangan penelitian ini memakai mempelajari wanita yang pernah menderita kondisi jantung (dalam studi ini, hanya wanita tanpa penyakit jantung yang dilibatkan) untuk melihat apakah hubungan ini masih akan tampak. Ia maupun ingin lebih memahami bagaimana kekerasan seksual dini bisa berpengaruh kepada wanita di lalu hari. Ada beberapa bukti yang dilaporkan bahwa pengalaman traumatik dapat mengganti sistem respon stres secara jangka panjang, & mungkin permanen.
Walaupun nir muncul wanita yang memiliki gejala penyakit jantung kepada awal mula penelitian, Thurston berkata yang akan terjadi tersebut mengindikasikan bahwa dokter wajib mempertimbangkan pengalaman masa kanak-kanak, khususnya peristiwa traumatik, sebagai bagian menurut penanganan jantung komprehensif bagi wanita. Bika yang akan terjadi telah divalidasi, maka mungkin penelitian ini akan membuka jalan untuk menemukan cara mengurangi stres atau teknik psikologis lainnya yang diharapkan bisa memperlambat pengerasan arteri & menurunkan risiko penyakit jantung.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Kekerasan Seksual Pada Anak Berpotensi Penyakit Jantung Saat Dewasa