Tidak hanya kematian bunda yg tinggi, preeklampsia membuahkan 1000 bayi meninggal global setiap tahunnya. Tidak terdapat pengobatan yg sanggup menyembuhkan preeklampsia dalam bunda hamil, menjadi akibatnya ini sanggup menjadi momok yg angker. Namun bunda hamil sanggup menjaga kesehatannya bareng mengetahui faktor risiko, menandakan-menandakan, & penanganannya, buat menurunkan risiko bunda hamil mengalami komplikasi yg lebih parah.
Penyebab preeklampsia
Preeklampsia terjadi alasannya adalah terdapat gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan plesenta, menjadi akibatnya hal ini mengganggu peredaran darah ke bayi juga bunda. Plasenta adalah organ yg spesifik dibuat waktu kehamilan & berfungsi menjadi pemasok masakan juga oksigen berdasarkan bunda ke janin. Makanan & oksigen didistribusikan melalui peredaran darah, sang karenanya buat mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta membutuhkan pasokan peredaran darah yg akbar & kontinu. Namun dalam bunda yg mengalami preeklampsia, plasenta nir mendapatkan darah yg nisbi. Hal ini terjadi diperkirakan implikasi plasenta yg nir bekerja bareng baik buat menyalurkan peredaran darah tadi, kemudian mengganggu pembuluh darah & tekanan darah dalam bunda.
Mengapa plasenta nir bekerja bareng baik? Tepat selesainya telur dibuahi sang sperma, calon janin tadi akan melekat dalam rahim menjadi wilayah tumbuhnya hingga proses kelahiran nanti. Ketika proses itu terjadi, calon janin juga membangun suatu akar berdasarkan pembuluh darah bunda yg kemudian akan berkembang menjadi plasenta. Untuk memproduksi akar tadi menjadi plasenta, maka wajib terdapat nutrisi & masakan yg nisbi. Saat masakan yg dikonsumsi bunda nir mengandung nutrisi yg diharapkan dalam perkembangan tadi, plasenta akan terganggu & hal ini yg mengakibatkan preeklampsia terjadi.
Tidak hanya itu, tekanan darah yg semakin tinggi sanggup mengakibatkan gangguan dalam ginjal bunda, karenanya bunda yg mengalami preeklampsia juga mengalami proteinuria, yaitu syarat dalam mana ginjal nir sanggup menyaring protein bareng baik menjadi akibatnya mengakibatkan protein terdapat dalam dalam urin.
Siapa saja yg berisiko mengalami preeklampsia?
Berbagai faktor risiko sanggup mengakibatkan preeklampsia terjadi dalam bunda hamil, yaitu:
Ibu memiliki riwayat atau perkara kesehatan lain mirip, diabetes mellitus, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, lupus, atau sindrom antifosfolipid.
Memiliki riwayat preeklampsia dalam kehamilan sebelumnya. Sebanyak 16% bunda yg pernah mengalami preeklampsia, dalam kehamilan berikutnya mengalami preeklampsia balik .
Hamil dalam usia dalam atas 35 tahun atau bahkan kurang berdasarkan 18 tahun
Ibu yg hamil buat pertama kalinya
Ibu hamil yg mengalami obesitas
Ibu hamil yg mengandung bayi kembar
Ibu yg memiliki jarak kehamilan 10 tahun bareng kehamilan sebelumnya
Selain itu, faktor risiko lain yg sanggup mengakibatkan preeklamsia artinya faktor genetik, diet, gangguan dalam pembuluh darah, & gangguan autoimun.
Gejala & menandakan preeklampsia
Ibu yg mengalami preeklampsia, umumnya akan mengalami menandakan-menandakan & menandakan menjadi berikut:
Tiba-datang mengalami pembengkakan dalam muka, kaki, tangan, & mata
Tekanan darah menjadi sangat tinggi, yaitu lebih berdasarkan 140/90mmHg
Terjadi peningkatan berat badan dalam 1 atau dua hari
Nyeri dalam perut permukaan
Nyeri kepala yg sangat parah
Timbul rasa mual & muntah
Penglihatan kabur
Penurunan frekuensi & jumlah urin
Terdapat protein dalam urin (hal ini diketahui selesainya melakukan investigasi urin)
Namun terkadang bunda hamil yg nir mengalami preeklampsia juga mengalami menandakan dan menandakan-menandakan tadi, sang karenanya krusial buat memeriksakan diri ke dokter waktu hamil
Apa implikasi preeklampsia?
Preeklampsia sanggup mengakibatkan plasenta nir mendapatkan peredaran darah yg nisbi yg seharusnya didistribusikan ke janin. Hal ini sanggup mengakibatkan aneka macam perkara dalam pertumbuhan & perkembangan janin, alasannya adalah janin nir mendapatkan nisbi masakan berdasarkan bunda. Masalah yg seringkali timbul dalam janin implikasi bunda mengalami preeklampsia artinya berat badan lahir rendah & kelahiran prematur. Hal ini bahkan sanggup membuahkan perkara pertumbuhan waktu anak sudah lahir, mirip gangguan fungsi kognitif, perkara penglihatan & indera pendengaran dalam anak.
Kondisi preeklampsia juga mengakibatkan aneka macam perkara dalam kesehatan bunda, yaitu:
Stroke
Paru-paru basah
Gagal jantung
Kebutaan
Perdarahan dalam hati
Perdarahan yg berfokus waktu melahirkan
Preeklampsia juga membuahkan plasenta datang-datang terputus berdasarkan bunda & janin, menjadi akibatnya mengakibatkan kelahiran meninggal.
Lalu apakah preeklamsia sanggup diobati?
Satu-satunya pengobatan atau penanganan terbaik yg sanggup dilakukan artinya bareng melahirkan bayi yg dikandung. Oleh karenanya, usahakan diskusikan hal ini bareng dokter. Aika bayi sudah nisbi baik kondisinya buat dilahirkan (umumnya usia lebih berdasarkan 37 minggu) maka mungkin dokter akan menyarankan buat melakukan operasi sesar atau melakukan induksi. Hal ini sanggup mencegah preeklamsia semakin memburuk. Namun apabila bayi dinyatakan nir siap buat dilahirkan, maka dokter akan menyampaikan terapi buat mengurangi risiko preeklampsia bertambah parah.
Aika preeklampsia yg dialami sang bunda hamil nir terlalu parah, maka berikut rekomendasi yg sanggup dilakukan buat mencegah preeklamsia semakin nir baik:
Bed rest atau istirahat total, hal ini sanggup dilakukan dalam tempat tinggal ataupun dalam tempat tinggal sakit buat mendapatkan perawatan yg lebih baik.
Melakukan investigasi rutin ke dokter
Mengonsumsi lebih poly air mineral
Mengurangi konsumsi garam
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Penyebab Preeklampsia, Kondisi Berbahaya Pada Ibu Hamil