Panduan untuk Orangtua Dalam Membimbing Anak Berolahraga

Panduan untuk Orangtua Dalam Membimbing Anak Berolahraga
Sumber foto: myhealthbeijing

Sudah menjadi kiprah orangtua untuk mengantarkan anaknya ke gerbang kesuksesan. Namun dalam prosesnya, orangtua pula perlu menjadi pembimbing yang baik dalam segala aktivitas yang anak ikuti untuk berbagi dirinya. Pengembangan diri yang dilakukan sang anak tentu wajib positif agar sanggup menjadi bekal untuk kehidupannya dalam masa depan.

Banyak aktivitas yang sanggup dilakukan anak untuk berbagi diri mereka, galat satunya olahraga. Dengan berolahraga, ternyata nir hanya fisik anak yang dilatih, tetapi timbul laba secara psikologis & sosial yang dihasilkan sang anak. Sebelumnya, olahraga yang dimaksud dalam artikel ialah olahraga dalam mengikuti satu bidang, mirip sepak bola, basket, renang, bulu tangkis, & jenis olahraga kompetitif lainnya, bukan hanya jogging, squatting, dll.

Pentingnya olahraga untuk anak

Olahraga membutuhkan anak untuk menggerakkan tubuh & pikirannya. Peneliti menyatakan bahwa berpartisipasi dalam olahraga memberikan pengaruh yang baik untuk anak, mirip menggerakkan tubuh, berbagi skill & jiwa sportif, meningkatkan harga diri, persistensi dalam anak, & memperluas bulat pertemanan anak (Theokas, 2009). Ada pula penelitian yang dilakukan dalam Meksiko bareng responden anak-anak yang menyatakan bahwa anak yang mengikuti olahraga mempunyai kemungkinan untuk menderita obesitas lebih rendah dibandingkan bareng anak yang nir mengikuti olahraga (Salazar-Martinez, dkk., 2006).

Selain menguntungkan, baik untuk badan, jiwa, & bulat sosial, ternyata anak yang mengikuti bidang olahraga mempunyai skor tinggi dalam tes adat belajar. Pada penelitian ini, atlet anak lebih termotivasi untuk belajar & mempunyai alasan yang kentara mengapa mereka wajib belajar. Penelitian ini dilakukan sang Ana Capdevila dari Universitat Jaume I dalam tesisnya. Ana Capdevila pula menemukan bahwa peserta didik perempuan yang bersekolah dalam sekolah preman & berolahraga secara kompetitif bareng orangtua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi, mempunyai performa akademis yang lebih baik daripada remaja nonatlet. Sebagai tambahannya, atlet temaja mempunyai adat belajar yang baik & memakai ketika kosongnya dalam aktivitas yang lebih berguna dibandingkan yang remaja nonatlet.

Peran orangtua dalam membimbing olahraga anak

Dukungan dari orangtua sangat krusial bagi anak untuk terus melakukan olahraga. Karena, bagaimanapun pula, kesuksesan berdasarkan anak berasal dari pandangan mereka mengenai urusan ekonomi yang telah mereka lakukan & penerimaan sosial, berdasarkan peneltian dari Dr. Jean Whitehead. Dukungan dari orangtua pula terbukti sanggup memproduksi olahraga menjadi lebih menyenangkan & menantang bagi anak perempuan.

Berikut ialah pedoman dari Womens Sports Foundation (2011) untuk orang tua dalam membimbing anak dalam berolahraga:

Yang wajib dilakukan

Buat sesi olahraga menjadi lebih menyenangkan agar anak tertarik untuk terus bermain
Perlu diingat bila kesalahan yang dirancang sang anak sangatlah wajar
Luangkan ketika untuk berdiskusi bareng anak mengenai olahraga yang dia ikuti bareng alur pembicaraan yang suportif
Berikan penghargaan terhadap urusan ekonomi anak untuk berolahraga
Selalu berpikiran positif dalam mendukung anak
Menjadi panutan yang baik bagi anak dalam berolahraga

Yang tak boleh dilakukan

Berteriak kepada anak
Mengomentari kesalahan anak secara berkelanjutan
Mengomentari kesalahan anak dalam depan orang lain
Tidak tabah dalam melihat perkembangan anak, menjadi akibatnya menuntut anak untuk bekerja dalam performa baik dalam sekali coba
Menuntut anak untuk mengambil jalur pro (menjadi atlet profesional)
Meremehkan urusan ekonomi anak dalam mencoba
Membandingkan anak bareng anak lain yang lebih baik
Membuat sesi olahraga nir menyenangkan bareng hanya berlatih tanpa bermain

Walaupun telah mengetahui laba bila anak melakukan olahraga, 9 dari 10 orangtua dalam Amerika dalam survei dari espnW/Aspen Institute Project Play Survey of Parents on Youth Sports Issues (2014), mengaku mereka mengkhawatirkan cedera & kecelakaan yang mungkin terjadi dalam sesi olahraga. Namun sesungguhnya, setiap insiden dalam olahraga sanggup dicegah, berdasarkan Centers of Disease Control and Prevention. Dr. Shannon Cohen dari Rumah Sakit Anak East Tennessee membeberkan kunci primer untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam anak. Hal itu ialah mengakibatkan setiap sesi olahraga menyenangkan bagi anak. Dengan begitu, nir perlu ragu agar anak berpartisipasi akif dalam olahraga, kan?

BACA JUGA:

5 Cara Membiasakan Anak untuk Berolahraga
7 Hal yang Wajib Orangtua Lakukan untuk Kesehatan Mental Anak
Bolehkah Anak Kecil Minum Minuman Isotonik?
loading...

0 komentar untuk Panduan untuk Orangtua Dalam Membimbing Anak Berolahraga